LONDON — Timnas sepak bola Inggris akan menjamu San Marino di Wembley Stadium dalam kualifikasi Piala Dunia grup I zona Eropa, Jumat (26/3) dini hari WIB. 

Tim Tiga Singa tentu ingin mengincar posisi puncak grup jika ingin otomatis lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Bagi San Marino, prinsip nothing to lose mungkin menjadi prinsip realistis yang bisa dipakai. 

Pelatih Inggris Gareth Southgate menaruh optimisme besar dalam kualifikasi ini. Dalam peringkat timnas yang baru dirilis FIFA, Harry Kane dan kawan-kawan menempati posisi keempat di dunia dengan koleksi 1.670 poin. 

Hal itu membuat Inggris otomatis menjadi unggulan grup I. Prestasi Southgate membawa timnya ke babak semifinal Piala Dunia 2018 lalu membuatnya masih dipercaya meski belum mempersembahkan satu pun titel hingga kini. 

Gelaran Piala Euro pertengahan tahun ini mungkin bisa jadi ajang pembuktian Southgate. Namun, sebelum itu, ia harus menjalankan tugasnya dengan baik di tiga pertandingan terdekat di kualifikasi Piala Dunia. Sebab, tanggung jawabnya makin berat mengingat beberapa penggawa utama dibekap cedera. 

Dalam laporan Sportsmole, Rabu (24/3), daya gedor Inggris diprediksi akan terganggu karena Jadon Sancho, Jack Grealish, Tammy Abraham, Harvey Barnes, dan Danny Ings sedang cedera. Southgate terpaksa memanggil pemain timnas U-21, Ollie Watkins, untuk mengisi kekosongan sementara sekaligus menjalani debutnya di tim senior. 

Cederanya beberapa pemain bintang mungkin akan menjadi gerbang pembuka bagi generasi muda. Ini dibuktikan lewat pemanggilan Phil Foden, Bukayo Saka, dan Jude Bellingham untuk mengabdi pada negaranya. Dean Henderson, kiper Manchester United (MU) yang sedang dielu-elukan, juga diprediksi bakal tampil menggantikan Jordan Pickford. 

Jesse Lingard akhirnya kembali dipanggil setelah terakhir kali membela negaranya pada 2019 lalu. Performa yang apik bersama West Ham ditengarai menjadi penyebab gelandang yang dipinjamkan MU itu mendapat satu tempat di timnas Inggris.

Pemain MU lainnya, Luke Shaw, juga akan mengisi satu tempat di pos bek kiri setelah dua setengah tahun tidak merumput bersama rekan-rekannya di skuad Negeri Ratu Elizabeth. 

"Saya sangat bahagia mendapatkan kembali kesempatan ini. Tentu ini adalah impian saya untuk menggunakan jersey timnas lagi," kata dia dikutip dari ESPN, Rabu (23/5).

Melimpahnya stok pemain Inggris bisa jadi akan mengerdilkan San Marino sebagai tim yang berjarak 206 urutan ihwal peringkat di FIFA dengan Inggris. Kedua kubu sebenarnya sempat bertemu pada sebuah pertandingan persahabatan pada 2012 lalu. Saat itu, pemain San Marino didominasi oleh pekerja kantoran, seperti karyawan bank dan juru ketik, bahkan ada pula mahasiswa yang diajak masuk timnas. 

Keadaan tersebut masih terjadi hingga saat ini karena hanya empat pemain San Marino yang tercatat sebagai profesional: Matteo Vitaioli, Filippo Berardi, Elia Benedettini, dan Mirko Palazzi. Mereka sudah didaftarkan ke dalam rombongan dan kemungkinan besar akan tampil menghadapi Inggris. 

Catatan 40 kekalahan di semua kompetisi mungkin bukan statistik yang apik meski dalam lima pertandingan terakhir, tim yang kini diarsiteki Franco Varella itu sempat menahan imbang Gibraltar dan Liechtenstein. Walaupun tidak menjadi unggulan, pengalaman menghadapi tim sekelas Inggris akan menjadi pengalaman berharga untuk Matteo Vitaioli dan kawan-kawan. 

Kelemahan yang dimiliki San Marino tentu bisa dimanfaatkan oleh Inggris yang ingin memperbaiki reputasi setelah dikalahkan Denmark dan Belgia di UEFA Nations League. Kemenangan kontra Wales dan Republik Irlandia di edisi jeda internasional terakhir dianggap belum cukup mempercantik citra Southgate sebagai pelatih top.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat