Hikmah
Gembira Sambut Ramadhan
Semoga kita semua bisa menyambut Ramadhan dengan suasana hati yang gembira.
Oleh SUPRIANTO
OLEH SUPRIANTO
Lintasan waktu terasa cepat bergulir. Tinggal beberapa hari ke depan kita kembali menuju gerbang Ramadhan. Bulan yang senantiasa disambut dengan kemeriahan, yang di awalnya penuh rahmat, di tengahnya ada ampunan, dan diakhiri dengan pembebasan dari api neraka.
Salah satu tanda keimanan seorang Muslim adalah memiliki susasana hati yang gembira dengan datangnya Ramadhan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, ia persiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat senang tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih senang lagi jika ia menjumpai, apalagi bisa melaksanakan ibadah dengan maksimal dan bermuamalah sepanjang Ramadhan.
Rasulullah SAW senantiasa menyambut Ramadhan dengan mengucapkan “Marhaban ya Ramadhan” (selamat datang Ramadhan—Red). Saat ini ucapan itu mulai ramai muncul di bentangan spanduk, baliho, poster, flyer, dan berbagai media lainnya, termasuk twibbon yang saat ini sedang digemari.
Lantas timbul pertanyaan. Bagaimana kondisi kita sebagai Muslim di Tanah Air dalam menyambut Ramadhan tahun ini? Apakah dengan suasana hati gembira atau biasa saja? Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi di negeri ini sehingga aktivitas manusia masih dibatasi.
Apa pun situasi dan kondisinya, hendaknya seorang Muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang Muslim harus bergembira.
Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS Yunus [10]: 58).
Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dirindukan umat Islam. Keindahan dan kekhusyukan hari-harinya adalah sesuatu yang sulit didapatkan pada hari biasa sehingga tak heran kalau di bulan suci ini begitu banyak hal biasa yang menjadi istimewa.
Ramadhan menyediakan paket yang kental dengan makanan jiwa, seperti puasa, Tarawih, zakat, sedekah, malam Lailatul Qadar, hingga kembali ke fitrah dalam Idul Fitri. Ibadah pada bulan Ramadhan memiliki nilai spiritual yang menjanjikan pelakunya mendapatkan kebahagiaan batin.
Kabar gembira yang bisa kita jadikan penyemangat untuk beribadah tentang datangnya Ramadhan sebagaimana dalam hadis berikut. “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, sungguh ia terhalangi.” (HR Ahmad dalam Al-Musnad [2/385]). Dinilai sahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991).
Semoga kita semua bisa menyambut Ramadhan dengan suasana hati yang gembira, ikhlas, dan sabar di tengah kondisi pandemi Covid-19. Semoga Ramadhan tahun ini bisa mendidik kita menjadi manusia yang lebih bertakwa. Amin.
Wallahu ‘alam bishawab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.