Kabar Utama
Vaksinasi Terus Dikebut
Sentra Vaksinasi Bersama BUMN menerima lansia non-KTP DKI mulai Rabu (17/3).
JAKARTA -- Pemerintah berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II bagi lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Percepatan itu salah satunya dilakukan dengan memperluas sasaran penerima vaksin di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang berada di Istora Senayan, Jakarta.
Mulai Rabu (17/3), Sentra Vaksinasi Bersama BUMN menerima lansia yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI atau KTP non-DKI. Perluasan tersebut dilakukan karena tingginya minat lansia untuk mengikuti vaksinasi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN sebelumnya hanya dibuka bagi kelompok prioritas kedua yang memiliki KTP DKI. “Sejak Rabu (17/3) sudah bisa dimulai juga di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN untuk sasaran lansia yang memiliki KTP non-DKI,” ujar Nadia dalam keterangannya, kemarin.
Pelaksanaan vaksinasi massal bagi lansia tersebut digelar oleh Kemenkes, Kementerian BUMN, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku holding BUMN kesehatan. Sejak digelar pada Senin (8/3), peserta lansia yang mengikuti vaksinasi terus bertambah.
Saat pertama dibuka, ada 782 lansia yang mengikuti vaksinasi. Sedangkan pada periode 13-16 Maret, jumlah peserta lansia telah mencapai di atas 3.000-an per hari.
Nadia menjelaskan, pendaftaran vaksinasi di Sentra Vaksinasi Bersama dilakukan melalui loket.com/event/vaksinasicovid19untuklansia. Pendaftaran dilakukan secara daring agar proses vaksinasi dapat berlangsung dengan tertib dan menjaga kenyamanan masyarakat lansia.
Nadia menambahkan, percepatan vaksinasi juga dilakukan dengan membagi tempat vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sesuai Kerputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua dapat dilakukan di tempat pelayanan berbeda.
“Misalnya penyuntikan vaksin yang pertama mengikuti pos atau sentra-sentra vaksinasi, maka penyuntikan vaksin yang kedua dapat dilakukan di fasyankes yang terdekat dengan tempat tinggal atau domisili kita” ujarnya.
Ia menambahkan, pemberian dosis kedua dapat dilaksanakan di fasyankes terdekat dengan domisili peserta jika tempat vaksin yang pertama sudah tidak memberikan layanan vaksinasi. Begitu juga untuk peserta yang vaksinasi dosis keduanya terpaksa ditunda karena mengalami sakit atau lainnya. "Hasil layanan vaksinasi harus tetap diinput ke dalam PCare Vaksinasi meskipun tempat vaksinasi dosis pertama dan kedua berbeda," katanya.
Kemenkes mencatat ada 5,2 juta orang yang sudah divaksin hingga Selasa (16/3). Jumlah tersebut adalah total peserta vaksinasi untuk tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan masyarakat lansia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Selasa kemarin mengatakan, perluasan akses sentra vaksinasi bersama BUMN bagi lansia non-KTP DKI dilakukan karena program tersebut disambut antusias oleh para lansia. Pada akhir pekan ini, Kementerian BUMN pun berencana membuka sentra vaksinasi di Tennis Indoor Senayan yang diperuntukkan bagi pekerja publik. Sementara lansia tetap di Istora Senayan.
Arya berharap pemisahan lokasi vaksinasi dapat semakin memberikan kenyamanan bagi para lansia dan mendorong percepatan program vaksinasi. Arya menyebut sentra vaksinasi bersama BUMN dapat melakukan vaksinasi hingga 14 ribu orang per hari dengan adanya Tennis Indoor.
Selain di Jakarta, lanjut Arya, sentra vaksinasi bersama BUMN juga akan dilaksanakan di sejumlah daerah lain di Indonesia. "Pekan depan dibuka di Semarang, akhir Maret di Surabaya, kemudian di Bandung dan Banten," katanya.
Pesan Wapres
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengajak masyarakat lansia untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Wapres sudah membuktikan sendiri bahwa vaksinasi Covid-19 aman bagi lansia.
Kiai Ma'ruf yang kini berusia 78 tahun, pada Rabu (17/3) telah menerima penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua, setelah sebelumnya menerima suntikan dosis pertama pada Rabu (17/2).
Usai divaksin, Kiai Ma'ruf pun menyebut tidak merasakan masalah apapun. "(Vaksinasi) Tidak menyebabkan sesuatu yamg mengkhawatirkan, semuanya baik-baik saja. Karena itu, saya merasa vaksinasi ini tidak ada masalah untuk orang tua," kata Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf mengingatkan, vaksinasi menjadi bagian upaya mengatasi pandemi Covid-19 di Tanah Air. Salah satunya dengan menciptakan kekebalan komunitas di masyarakat dengan minimal target vaksinasi pada 70 persen penduduk.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat mendukung program vaksinasi Covid-19. "Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, karena ini bukti untuk kita supaya terjadi kekebalan imunitas masyarakat, keluarga kita, menjaga dari pengaruh penyebaran Covid-19," katanya.
Ia juga berpesan kepada kelompok usia lanjut yang berisiko tinggi terhadap Covid-19. Menurutnya, vaksin dapat meminimalikan risiko kematian akibat Covid-19 pada lansia. "Sekali lagi saya mengajak masyarakat, terutama yang sudah sepuh-sepuh, untuk segera divaksinasi supaya bisa menjadi menjaga diri, menjaga diri dari penyakit, wabah, dan dalam agama itu wajib," kata Kiai Ma'ruf.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.