Internasional
Vaksin Sputnik Rusia 91 Persen Efektif
Pemerintah Meksiko telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik.
LONDON -- Jurnal medis terkemuka, the Lancet, memublikasikan vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia 91,6 persen efektif menangkal gejala Covid-19. Vaksin itu pun disebut tak memiliki efek samping serius atau tingkat keamanannya relatif baik.
“Analisis sementara uji coba fase ketiga vaksin Covid-19 Rusia yang melibatkan hampir 20 ribu peserta menunjukkan bahwa aturan dua dosis memiliki efektivitas 91,6 persen terhadap gejala Covid-19. Tidak ada efek samping serius yang dianggap terkait dengan vaksinasi,” demikian pernyataan the Lancet melalui akun Twitter resminya pada Selasa (2/2).
Lancet mengungkapkan, subanalisis terhadap 2.000 orang dewasa berusia di atas 60 tahun menunjukkan bahwa Sputnik V sama efektifnya dan dapat ditoleransi dengan baik dalam kelompok tersebut. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hasil pada mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko yang tidak terwakili dan etnis non-kulit putih,” ujarnya.
Kepala Russian Direct Investment Fund (RDIF) Kirill Dmitriev menyambut baik hasil analisis yang diterbitkan the Lancet. Menurut dia, Rusia telah mengambil langkah tepat karena mulai memvaksinasi pekerja medis garis depan saat uji coba vaksin Sputnik masih berlangsung. Ia menilai, skeptisisme terhadap langkah tersebut bermotif politik.
“The Lancet melakukan pekerjaan yang sangat tidak memihak meskipun ada beberapa tekanan politik yang mungkin ada di luar sana,” kata Dmitriev.
Sebagai pemimpin RDIF, Dmitriev bertanggung jawab untuk memasarkan vaksin Sputnik di luar negeri. Vaksin Sputnik dikembangkan Moscow Gamaleya Institute. Ia secara resmi didaftarkan oleh Pemerintah Rusia pada Agustus tahun lalu. Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19.
Sedari awal Rusia mengeklaim vaksinnya cukup efektif dan membentuk kekebalan, tapi banyak pihak yang meragukannya. Kendati demikian, sejumlah negara tetap berminat mengimpor atau memproduksi sendiri vaksin tersebut. Mereka, antara lain, Meksiko, India, Serbia, Tunisia, Venezuela, Uni Emirat Arab, Palestina, Hungaria, Belarus, Argentina, dan lainnya.
Pemerintah Meksiko telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik. Pengumuman tersebut datang hanya beberapa jam setelah publikasi hasil awal dari studi lanjutan yang menunjukkan bahwa vaksin Sputnik 91 persen efektif.
Kementerian Kesehatan Meksiko telah menandatangani kontrak kerja sama untuk pembelian 400 ribu dosis vaksin yang akan tiba pada Februari ini. Meski demikian, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang akan datang tersebut masih jauh dari cukup bagi hampir 126 juta warga di seluruh Meksiko.
Meksiko merupakan salah satu negara yang sangat terdampak dengan pandemi, di mana fasilitas kesehatan hingga 87 persen penuh. Secara keseluruhan, hingga Rabu (3/2), Meksiko mencatat hingga 1.874.092 kasus Covid-19. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 1.436.482 orang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.