Pemandangan alam di salah satu kawasan di Norwegia. Keindahan surga tak pernah disaksikan oleh mata di dunia. | Pixabay

Tuntunan

Indahnya Surga

Rasulullah SAW menyuruh kita berdoa agar bisa memasuki surga Firdaus.

Betapa indahnya surga. Tempat yang dijanjikan Allah SWT bagi mukmin yang menghiasi dirinya dengan takwa. Sarana akomodasi kelas wahid untuk orang-orang salih yang belum pernah disaksikan mata-mata dunia. Sebuah tempat suci yang sudah dikabarkan oleh kitab suci.

"Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (QS as-Sajadah: 17).

Ayat ini kian diperjelas di dalam sebuah hadis qudsi. Rasulullah SAW bersabda, "Allah Ta'ala berfirman: 'Aku telah menyiapkan bagi hamba-hamba Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia'." (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Sebuah hadis sahih menjelaskan jika penghuni surga berjumlah 180 barisan. "Sebanyak 80 di antaranya adalah rombongan umat Rasulullah SAW, sedangkan 40 lainnya adalah seluruh umat manusia (yang bukan umat Rasulullah SAW)." (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Rombongan pertama yang memasuki surga menyerupai bulan purnama. Rombongan berikutnya mengiringi mereka bak bintang yang amat terang cahayanya. Setiap orang dalam rombongan diiringi dua istri (bidadari). Saking cantiknya, setiap istri memiliki betis-betis yang terlihat tulang sumsumnya.

Tidak ada perselisihan dan saling benci di antara mereka. Jiwa mereka bertasbih pagi dan petang. Tasbih dan tahmid mereka bak napas yang diembuskan.

 
Rombongan pertama yang memasuki surga menyerupai bulan purnama. Rombongan berikutnya mengiringi mereka bak bintang yang amat terang.
 
 

Penduduk surga sudah dijauhkan dari segala kotoran. Mereka bahkan tidak lagi melakukan buang air besar dan buang air kecil seperti layaknya hidup di dunia. Mereka tidak meludah dan tidak mengeluarkan cairan dari hidungnya (ingus). Keringatnya harum bak kasturi.

Surga pun memiliki kemah seluas enam puluh mil yang terbuat dari permata berongga. Pada setiap sudutnya, ada penghuni yang tidak bisa melihat yang lain. Orang-orang mukmin mengelilingi mereka.

Keasrian surga juga tak ada bandingannya di dunia. Alquran dan hadis mengabarkan betapa surga kaya dengan pepohonan, sungai dan telaga. Pohon-pohon di surga meneduhkan para penghuninya. Naungannya terbentang luas. "Dan naungan pohon yang terbentang luas." (QS al-Waqi'ah ayat 30).

 
Keasrian surga juga tak ada bandingannya di dunia. Alquran dan hadis mengabarkan betapa surga kaya dengan pepohonan, sungai dan telaga.
 
 

Salah satunya dikisahkan memiliki batang yang amat panjang. Rasulullah SAW bersabda, "... Bilamana seorang yang berkendaraan berjalan di bawahnya selama 100 tahun, maka dia belum habis melewati bayangannya..." (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Pohon itu bernama Thuba. Pohon ini memproduksi semua jenis buah yang dikenal maupun belum dikenal manusia di dunia ini. Keistimewaan pohon ini juga mampu menjadi bahan baku pakaian bagi para penghuni surga. Pohon Thuba dapat diartikan sebagai kegembiraan dan kedamaian hati bagi orang beriman dan bertakwa. Thuba adalah kenikmatan bagi mereka di surga.

Tidak hanya pohon, surga juga kaya akan sungai. Rangkaian sungai ini mengalir di bawah Surga 'Adn. Di dalam surah Muhammad: 15, Allah SWT mengumpamakan sungai-sungai yang mengalir di taman surga.

Ada sungai yang airnya tidak payau, sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar. Sungai ini memiliki rasa yang lezat bagi para peminumnya. Surga juga mempunyai sungai madu yang murni.

Penduduk surga juga bisa menikmati Sungai al-Kautsar. Tepinya terbuat dari emas sedangkan aliran airnya terbuat dari yaqut dan mutiara. Tanahnya adalah misik yang paling wangi dan airnya lebih manis serta lebih putih dari salju.

 
Surga itu bertingkat-tingkat. Tempat terendah tingkatannya diperuntukkan bagi orang yang datang setelah seluruh penghuni masuk ke dalam surga.
 
 

Surga itu bertingkat-tingkat. Tempat terendah tingkatannya diperuntukkan bagi orang yang datang setelah seluruh penghuni masuk ke dalam surga. Walaupun begitu, surga bagi orang tersebut setara dengan apa yang dimiliki sepuluh kali raja di dunia. Allah pun memberinya apa yang diinginkannya dan dipandang nikmat matanya.

Rasulullah SAW menyuruh kita untuk berdoa agar bisa memasuki Surga Firdaus, sebuah tempat yang paling tinggi di antara surga lainnya. Surga yang di atasnya terletak singgasana Allah SWT.

"Apabila kalian minta kepada Allah, mintalah Surga Firdaus karena dia adalah tengahnya surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa di atas Firdaus itu adalah singgasananya Allah Yang Maha Pemurah yang darinya mengalir sungai-sungai surga." (Dikutip dari Ensiklopedia Hadis karangan Abdullah bin Abdul Aziz bin Muhammad al-Luhaidan).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat