Sekjen Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Denny Sanusi (tengah) didampingi Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Anwar Sanusi (kiri) dan Perwakilan PBNU Iqbal Salam (kanan) memberi pernyataan pers terkait isu terkini di Jakarta, Selasa (17/1 | ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Khazanah

Kemenag Imbau Perkuat Sinergi dengan Ormas Islam

Kemenag ingin menyamakan persepsi moderasi beragama dengan ormas Islam.

JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam menggelar Dialog Ormas Islam Tingkat Pusat pada 8-10 Desember 2020. Melalui kegiatan ini, Kemenag ingin menyamakan persepsi tentang moderasi beragama dan pentingnya mengarusutamakan moderasi beragama dalam berbangsa dan bernegara.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Prof Kamaruddin Amin menyampaikan, pihaknya mengundang para tokoh ormas Islam dalam kegiatan tersebut. Hadir pula sejumlah pembicara, di antaranya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Muhammadiyah.

"Intinya (acara dialog ini) adalah kita menyamakan persepsi tentang moderasi beragama dan pentingnya mengarusutamakan moderasi beragama dalam berbangsa dan bernegara," kata Kamaruddin saat dihubungi Republika, Rabu (9/12).

Ia menyampaikan, Kemenag ingin agama berkontribusi dan menginspirasi proses berbangsa dan bernegara. Agama yang dimaksud adalah beragama yang moderat, yang mengedepankan toleransi, saling menghargai, saling menghormati, cinta Tanah Air, menghargai budaya dan tradisi, menghindari kekerasan, serta menghindari narasi kebencian.

Diharapkan pula adanya kesadaran bersama untuk membangun kualitas kehidupan beragama di Indonesia. Karena itu, Kamaruddin mengatakan, perlu ada sinergi dengan ormas-ormas Islam. "Perlu ada kolaborasi dan kerja sama produktif antara pemerintah dan ormas-ormas Islam yang selama ini sudah terjalin dengan sangat bagus dan sangat produktif," ujarnya.

Menurut Kamaruddin, sinergi pemerintah dan ormas-ormas Islam yang sudah terjalin baik itu harus dirawat bersama. Sebab, sekarang ada pengaruh globalisasi dan teknologi informasi yang berpotensi mendisrupsi atau mengganggu dinamika sosial keagamaan di Indonesia.

"Jadi, ada keinginan bersama untuk bersama-sama menjaga agar sekali lagi sosial politik di Indonesia stabil, karena umat beragama punya kepentingan untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar dia.

Sementara, saat membuka kegiatan ini, Selasa (8/12), Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan, Kemenag akan terus menggandeng ormas Islam guna mewujudkan visi pembangunan Indonesia maju dalam bidang keagamaan. Ia menegaskan, tantangan kebangsaan adalah tanggung jawab bersama.

"Untuk itu, kami akan terus bersama ormas Islam dalam merumuskan visi pembangunan Indonesia dalam bidang agama,” ujar Menag.

Menag mengungkapkan, momen silaturahim dalam gelaran dialog ormas Islam ini sangat ia tunggu-tunggu. Menurut dia, program Kemenag tidak dapat berjalan tanpa adanya keterlibatan aktif semua elemen bangsa, utamanya ormas-ormas Islam.

Ia berharap diskusi yang digelar dapat memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk maju lebih cepat. "Saya percaya komitmen dan dukungan ormas Islam pada program kerja Kementerian Agama begitu tinggi dan akan terus terjaga demi meningkatkan kerja sama dalam mewujudkan Islam sebagai rahmat," kata dia.

Menag mengingatkan, ke depan tantangan akan semakin berat dan bervariasi. Tanpa persatuan, tidak mungkin bisa menghadapi tantangan tersebut. Karena itu, sinergi pemerintah dengan ormas Islam perlu terus dirawat dan ditingkatkan.

Dialog yang diselenggarakan Ditjen Bimas Islam ini diikuti sekitar 45 ormas Islam. Di antaranya MUI, PBNU, Muhammadiyah, LPOI, PP ISNU, Syarikat Islam Indonesia, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Persis, Mathla’ul Anwar, Al-Wasliyah, Al-Ittihadiyah, Perti, Ikadi, Az-Zikra, DPP PITI, PUI, Nahdlatul Wathan, PP IPNU, Pemuda Muslimin Indonesia, FKMB, IKA-PMII, PB HMI, dan PB PII.

Selanjutnya PMII, DPP Gema Mathlaul Anwar, DUTI, GUPPI, GPII, JATMAN, LDNU, BKPRMI, HIMMAH, DPP Jatmi, IPQAH, DDII, IPIM, Fatayat NU Jakarta, PERWATI, PP Wanita Islam, JQH NU, DPP IMM, ICMI, PP MPII, Pemuda Aswaja Mandiri Jakarta, dan Nasaruddin Umar Office.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat