Internasional
Indonesia Dorong APEC Beri Akses UMKM
Kolaborasi APEC harus berfokus pada upaya mendorong partisipasi UMKM dalam ekonomi digital.
JAKARTA -- Indonesia mendorong forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk memberi akses pasar global bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini dapat dilakukan melalui integrasi ke ekonomi digital.
"Mengingat UMKM merepresentasikan 97 persen dari seluruh bisnis dan lebih dari 50 persen lapangan kerja, kolaborasi APEC harus berfokus kepada upaya menyediakan akses ke global value chain untuk UMKM dan mendorong partisipasi UMKM dalam ekonomi digital," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Selasa (17/11).
Dorongan itu disampaikan saat Retno dan Menteri Perdaganga Agus Suparmanto mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri forum APEC, Senin (16/11). Ini pertemuan pertama tingkat menteri yang digelar virtual.
Dengan porsi besar UMKM, kolaborasi APEC harus berfokus kepada upaya menyediakan akses ke global value chain untuk UMKM dan mendorong partisipasi UMKM dalam ekonomi digital.
"Oleh karenanya, APEC Internet and Digital Economy Roadmap harus dapat mendukung integrasi UMKM ke ekonomi digital," ujar Retno.
Pertemuan Tingkat Menteri APEC 2020 menghasilkan pernyataan bersama yang berisikan hasil kerja APEC selama 2020. Termasuk di dalamnya adalah upaya penanganan pandemi Covid-19, pemanfaatan ekonomi digital dan teknologi, serta dukungan politis pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Sementara itu, Agus mengatakan, masyarakat APEC menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan. Dukungan Indonesia pada upaya APEC menjawab tantangan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
"Kunci APEC adalah kemampuan untuk membangun rasa kebersamaan sebagai komunitas untuk memastikan keberhasilan mencapai tujuan APEC di masa depan," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Selasa.
Pasca 2020
Menurut Retno, perbedaan pendapat yang terjadi dalam persoalan ekonomi telah mengganggu upaya APEC dalam dua tahun terakhir. Untuk itu, sekarang saatnya bagi APEC untuk mengesampingkan perbedaan dan mengembalikan kepercayaan dunia.
Hal itu dapat dilakukan di antaranya melalui Visi APEC Pasca-2020 yang akan menjadi panduan fundamental APEC selama 20 tahun mendatang. Cara lainnya adalah melanjutkan visi APEC Bogor Goals 1994 yang akan berakhir tahun ini.
Bogor Goals merupakan deklarasi yang dihasilkan dalam KTT APEC pada 1994 di Bogor. Tujuannya adalah menciptakan sistem perdagangan bebas dan investasi 2010 untuk negara maju dan selambat-lambatnya 2020 bagi negara berkembang.
Retno menekankan dua hal untuk mewujudkannya. Pertama, kolaborasi harus menguntungkan semua anggota APEC. Hal itu bisa dicapai dengan meningkatkan konektivitas. Kedua, kata Retno, kolaborasi harus dapat dirasakan semua penduduk negara APEC. Visi APEC Pasca-2020 menargetkan untuk mencapai komunitas Asia Pasifik yang terbuka, dinamis, berketahanan, dan damai pada 2040.
Terdapat tiga pilar utama dalam mencapai Visi APEC Pasca-2020, yaitu perdagangan dan investasi, digital dan teknologi, serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Visi itu rencananya akan disahkan para pemimpin ekonomi anggota APEC dalam KTT APEC 2020 pada 20 November 2020.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.