Internasional
Modi Letakkan Fondasi Kuil Ayodhya
Kuil dibangun di lokasi yang sempat memercik kekerasan dan menewaskan 2.000 orang.
AYODHYA -- Perdana Menteri India Narendra Modi, Rabu (5/8), resmi meletakkan batu pertama pembangunan Kuil Dewa Ram di Ayodhya, Uttar Pradesh. Lokasi kuil ini tepat di bekas reruntuhan Masjid Babri yang dibangun pada abad ke-16 silam.
“Jai Shri Ram," seru Modi yang dikutip Hindustan Times. "Seruan ini tidak hanya bergema di Ayodhya, tetapi amun juga di seluruh dunia.” Menurut Modi, Dewa Ram yang selama ini tinggal di tenda selama bertahun-tahun akhirnya mendapatkan kuilnya.
Sembilan batu persegi dengan ukiran Rama diletakkan di pusat kuil yang akan dibangun. Batu tersebut akan menjadi fondasi utama kuil. Modi berdoa untuk menyimbolkan bahwa pembangunan kuil akan segera dimulai.
Sambil memakai masker, Modi tampak memakai pakaian tradisional kurta berwarna kuning emas berupa tunik panjang dilengkapi bawahan dhoti berwarna putih.
Sebelum memulai acara, Modi meletakkan patung Dewa Ram kecil yang selama ini ditaruh di kuil sementara. Kuil sementara ini didirikan oleh para nasionalis Hindu di lokasi bekas Masjid Babri yang dihancurkan pada 1992.
“Ini saat yang emosional dan bersejarah. Penantian ini layak ditunggu,” kata Krishna Advani (92 tahun), ketua partai berkuasa tempat Modi bernaung, Bharatiya Janata Party (BJP).
Pihak penyelenggara menyebutkan, tanggal peletakan batu pertama kuil ini ditetapkan berdasarkan hitungan astrologi Hindu. Namun, Rabu juga bertepatan dengan setahun pencopotan status wilayah semiotonom Jammu dan Kashmir, dari semula berstatus negara bagian menjadi wilayah di bawah pemerintah federal.
Kehadiran Modi merupakan simbol yang tak mungkin ditampik. BJP sejak awal berjanji dalam manifestonya akan mencabut status Kashmir dan membangun Kuil Ram di lokasi bekas Masjid Babri.
Modi menyebutkan, pendiri India, yaitu Mohandas Gandhi, lebih suka menyebut Dewa Ram dengan Ram Rajya (Raja Ram). Modi juga menyebut Kuil Ram akan menjadi simbol "India modern".
Jalan utama di Ayodhya dibarikade saat upacara ini berlangsung. Sekitar 3.000 personel paramiliter berjaga di seantero kota, sedangkan toko-toko dan dunia usaha tutup. “Kalau saja ini hari normal, tentu semua jalan ini akan dibanjiri manusia. Jutaan orang akan datang ke Ayodhya untuk menyaksikan saat bersejarah ini,” kata seorang pendeta kuil, Hari Mohan.
Acara peresmian ini dihadiri 175 tokoh agama dan sejumlah wakil Muslim. Namun, sebagian besar orang yang hadir tidak memakai masker atau memakainya secara tidak tepat. Pekan lalu, seorang pendeta dan 15 polisi dinyatakan positif Covid-19.
Umat Hindu percaya Dewa Ram lahir di lokasi tersebut dan mereka mengeklaim Kaisar Babur yang seorang Muslim membangun masjid di atas lokasi itu. Masjid Babri dihancurkan oleh umat Hindu garis keras dengan beliung dan linggis pada Desember 1992. Kekerasan antara umat Islam dan Hindu pun pecah. Sekitar 2.000 orang tewas, sebagian besar Muslim.
Peletakan baru pertama ini dilakukan setelah Mahkamah Agung (MA) India pada November mengizinkan pembangunan Kuil Ram. MA memerintahkan Muslim diberi lahan seluas 2 hektare untuk membangun masjid baru.
MA memerintahkan Muslim diberi lahan seluas 2 hektare untuk membangun masjid baru.
Sementara itu, Kuil Ram akan dibangun selebar 72 meter dengan panjang 91,5 meter dan tinggi 49 meter lengkap dengan lima menara. Kompleks ini juga akan memiliki aula, tempat ibadah, museum, dan penginapan. Rumah-rumah dan gedung di sekitar kuil dicat kuning.
“Kuning adalah warna keberuntungan. Menurut budaya Hindu, kuning melambangkan kemurnian dan cahaya,” kata pendeta Mahant Kamal Narain Das.
Muslim di India terdiri atas 14 persen dari total populasi 1,3 miliar jiwa. Pertikaian Masjid Babri ini termasuk salah satu insiden yang memercik konflik antara umat Hindu dan Muslim India.
Tokoh-tokoh Muslim menyatakan, masyarakat telah menerima kenyataan baru saat ini. Namun, mereka khawatir langkah pembangunan kuil ini juga akan diterapkan nasionalis Hindu terhadap dua masjid lain di Uttar Pradesh.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.