Internasional
Trump: Sekolah Buka Musim Gugur
UEA akan menggunakan anjing pelacak K9 untuk mendeteksi orang positif Covid-19.
WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat telah berencana membuka kembali sekolah-sekolah dalam waktu segera meski ancaman virus korona masih mengintai. Presiden AS Donald Trump, Rabu (8/7), mengancam akan menahan dana federal untuk pendidikan jika siswa belum kembali bersekolah pada musim gugur mendatang.
Trump tidak menjelaskan dana apa yang akan ditarik. Hanya saja, Wakil Presiden AS Mike Pence menyarankan pada gugus tugas virus korona untuk mengembangkan Rancangan Undang-Undang bantuan Covid-19 yang akan dikaitkan dengan membuka kembali sekolah. "Untuk memberi negara insentif yang kuat dan dorongan untuk mengembalikan anak-anak ke sekolah," ujarnya.
Pance pun menyatakan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akan mengeluarkan panduan baru pekan depan. Rekomendasi tersebut akan menjaga keamanan siswa selama virus korona masih tersisa.
Pedoman CDC merekomendasikan agar siswa dan guru selalu mengenakan masker, meja yang berjarak, mengatur jadwal, makan di ruang kelas alih-alih kafetaria, dan menambahkan penghalang fisik di antara wastafel kamar mandi. Dari beberapa rekomendasi, Trump tidak menjelaskan pedoman mana yang ditentangnya.
Sementara, New York City (NYC) mengumumkan bahwa sebagian besar siswa akan kembali ke ruang kelas hanya dua atau tiga hari seminggu dan sisanya akan belajar secara daring.
"Sebagian besar sekolah tidak akan dapat memiliki semua anak mereka di sekolah pada saat yang sama," kata Wali Kota NYC Bill de Blasio.
Sementara, Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengkritik desakan Trump untuk membuka sekolah pada musim gugur karena itu keputusan masing-masing wilayah, bukan pusat. Dia mengatakan, sekolah akan dibuka kembali ketika aman untuk melakukannya.
Di tingkat global, AS, Brasil, dan India menyumbang 60 persen penambahan kasus baru. Data dari Johns Hopkins University menyebutkan, pada Kamis (9/7) India melaporkan 25 ribu kasus per hari. Sementara, AS pada Rabu melaporkan ada penambahan hampir 59 ribu kasus dan Brasil menghadapi penambahan hampir 45 ribu kasus.
Sebagian besar wilayah Eropa telah melampaui masa-masa buruk mereka, setidaknya saat pada ini. Namun, Serbia kini menjadi sumber kekhawatiran baru.
Rencana lockdown di Ibu Kota Beograd pada akhir pekan ini dibatalkan karena dikhawatirkan memancing protes berujung kekerasan yang lebih parah. Sebelumnya, pengumuman rencana lockdown oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic telah meletupkan protes yang berakhir dengan ricuh.
Sementara, negara-negara Afrika perlu meningkatkan pengujian virus korona dan penggunaan masker. Pandemi virus korona yang dikonfirmasi di Benua Afrika telah mencapai lebih dari 512 ribu. Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika John Nkengasong mengatakan, jumlah kasus baru virus korona di Afrika naik 24 persen dalam sepekan terakhir.
"Pandemi ini telah mendapatkan momentum penuh, kita harus mengadopsi pendekatan yang agresif dan berani dengan test, trace, dan treat, termasuk memperkuat respons masyarakat. Ini akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian," ujar Nkengasong.
Hingga berita ini ditulis, data dari Johns Hopkins University menunjukkan, ada 12.066.045 kasus dan AS yang tertinggi sebanyak 3.055.144 kasus.
Anjing deteksi korona
Uni Emirat Arab (UEA) akan menggunakan anjing pelacak K9 untuk mendeteksi orang positif Covid-19. UEA telah melakukan serangkaian uji coba praktis dan studi ilmiah sebelum anjing mereka melakukan tugas tersebut.
Menurut keterangan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) UEA, uji coba yang mereka lakukan adalah memberikan sampel kecepatan tinggi dari ketiak orang terduga Covid-19.
“Sampel kemudian diendus oleh anjing-anjing tanpa melakukan kontak dengan orang-orang tersebut, selagi hasilnya diketahui di tempat. Anjing polisi K9 juga digunakan secara tradisional dalam mengamankan serta memantau acara dan fasilitas sensitif,” kata Kemendagri UEA, dikutip laman Alarabiya, Kamis.
“Tercatat bahwa UEA telah menyelesaikan tahap percobaan lapangan dengan mendahului sejumlah negara yang masih dalam tahap lanjut mempelajari sejauh mana penerapan praktik ilmiah inovatif ini,” kata Kemendagri UEA menambahkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.