Internasional
Cina Kunci Pasar di Beijing
Semua yang terinfeksi pernah bekerja atau berbelanja di pasar makanan terbesar di Beijing itu.
BEIJING -- Cina, Ahad (14/6), mencatat kenaikan kasus virus korona terbanyak dalam dua bulan. Ada sekurangnya 57 kasus infeksi, termasuk 36 kasus di Beijing.
Hasil tersebut diketahui setelah Sabtu (13/6) lalu Pemerintah Cina menutup dan mengunci wilayah pasar ikan Xinfadi dan sekitarnya di Beijing. Tindakan itu diambil setelah sebelumnya ada lebih dari 50 orang dinyatakan positif terinfeksi virus korona, penyebab penyakit Covid-19.
Mereka adalah kasus terkonfirmasi pertama di Beijing dalam 50 hari. Sebelas kelompok permukiman di dekat pasar Xinfadi juga ditutup. Polisi memasang pagar putih untuk mengunci jalan yang menuju lokasi klaster gedung apartemen tersebut.
Menurut badan kesehatan di Beijing, jejak kontak menunjukkan, semua orang yang terinfeksi pernah bekerja atau berbelanja di pasar Xinfadi atau kontak dengan orang yang pernah ke pasar tersebut. Pasar Xinfadi ini adalah pasar makanan terbesar di Asia.
"Beijing telah memasuki periode yang luar biasa," kata juru bicara Pemerintah Kota Beijing, Xu Hejian, Ahad.
Wabah ini telanjur menyebar ke Provinsi Liaoning. Dua kasus di Liaoning adalah orang yang pernah kontak dengan kasus di Beijing. Sekurangnya, 10 kota termasuk Harbin dan Dalian mendorong warganya untuk tidak bepergian ke Beijing. Mereka yang sudah ke Beijing diwajibkan melapor.
Pandemi dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Pemerintah Cina kemudian menyatakan menang melawan Covid-19 pada Maret dan mulai melonggarkan sejumlah aturan pembatasan.
Covid-19 menyebar hingga ke 215 negara. Hingga berita ini ditulis, ada lebih dari 7,9 juta kasus di dunia dan lebih dari 432 ribu kematian.
Kenaikan kasus
Korea Selatan (Korsel) dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 usai pembatasan bisnis dan perjalanan dilonggarkan. Infeksi juga meningkat di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) ketika Presiden Donald Trump mulai mendorong dibukanya kembali bisnis meski ada peringatan oleh para ahli kesehatan.
Pemerintah Korsel melaporkan, 34 kasus baru virus korona yang menambah tren infeksi hariannya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, 30 dari kasus baru berada di wilayah Seoul atau tempat separuh dari 51 juta orang di negara itu tinggal.
Kasus baru telah dikaitkan dengan perusahaan kehidupan malam, layanan gereja, gudang e-commerce skala besar, dan penjual dari pintu ke pintu. Korsel mencatat kasus Covid-19 keseluruhan sebanyak 12.085 dan 277 kematian.
Sementara, Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan 1.677 kasus baru yang dikonfirmasi, Ahad. Mesir adalah negara terpadat di dunia Arab dan memiliki angka kematian tertinggi karena virus korona. Negara ini telah melaporkan 1.484 kematian dan 42.980 kasus yang dikonfirmasi.
Di AS, jumlah kasus baru di negara bagian Arizona barat daya telah meningkat menjadi lebih dari 1.000 per hari dari kurang dari 400 ketika penutupan negara dicabut pada pertengahan Mei.
Gubernur Doug Ducey tidak mengharuskan warga Arizona untuk mengenakan masker di depan umum meskipun ada peringatan oleh para ahli kesehatan masyarakat di luar pemerintah.
Di tempat lain, pemilik bar di New Orleans bersiap untuk membuka bisnisnya kembali. Restoran-restoran di San Francisco memulai kembali tempat duduk terbuka dan pemerintah California mengizinkan hotel, kebun binatang, museum, dan akuarium dibuka kembali. Namun, negara bagian Utah dan Oregon menunda lebih lanjut pembukaan kembali ekonomi karena lonjakan kasus.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.