Petugas keamanan berpatroli di kawasan Pantai Timur Ancol di Jakarta, Senin (25/5/2020). | MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Jakarta

Ancol dan Monas Siap Buka

Pengelola Ancol dan Monas merencanakan membuka dua lokasi wisata tersebut pada 20 Juni 2020.

 

RIZKY SURYARANDIKA 

RATIH WIDIHASTUTI

 

JAKARTA -- Manajemen Taman Impian Jaya Ancol bersiap membuka kembali layanan rekreasi yang berlokasi di Jakarta Utara itu mulai 20 Juni 2020. Pembukaan tersebut sejalan dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dan memasuki masa kenormalan baru (//new normal//).

Dirut PT Taman Impian Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali, mengatakan, kawasan wisata Ancol nantinya dipastikan memberlakukan protokol kesehatan bagi setiap pengunjung. Demi menarik minat pengunjung, manajemen memberi harga diskon selama periode Juni ini. "Dalam operasionalnya, akan diterapkan sejumlah prosedur dan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," kata Syahali di Jakarta pada Rabu (20/6).

Menurut dia, manajemen Ancol mengenalkan protokol kesehatan yang disebut Senang Selamat Bareng Bareng (SSBB) agar pengunjung bisa menikmati liburan dengan nyaman. Seluruh pihak yang berada di Ancol, yaitu pengunjung, karyawan, dan petugas wajib menerapkan SSBB. "Ini aturan yang diterapkan Ancol untuk memastikan semua pihak dapat kembali menikmati liburan sekaligus aman dari awal hingga akhir kunjungan di Ancol," ujar Syahali.

Dengan SSBB, otomatis nanti daya tampung wisatawan dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normal. Dengan SSBB pula, dia menambahkan, anak di bawah lima tahun, ibu hamil, dan lansia dilarang berekreasi di Ancol. "Ini sesuai anjuran pemerintah untuk tempat wisata," kata Syahali.

Dari segi pembayaran, kata Syahali, petugas tidak lagi melayani transaksi tiket di loket secara tunai. Dia menyatakan, semua transaksi masuk Ancol wajib menggunakan pembayaran nontunai atau bisa membeli tiket secara daring. "Pengunjung wajib melakukan reservasi sebelum berkunjung. Khusus yang beli tiket di situs Ancol, maka tanggal kedatangan bisa dipilih," ujar Syahali menjelaskan. 

Kemudian selama SSBB, pihaknya mengingatkan, semua orang di kawasan Ancol wajib menaati protokol kesehatan, seperti cuci tangan, memakai masker, jaga jarak, dan cek suhu tubuh. 

Meski Ancol masih tutup, ternyata ada juga penjual kopi keliling, Hadi (48), yang menjajakan dagangannya pada Rabu. Dia mengeluh selama pandemi Covid-19 pendapatannya merosot. Dia mengaku mendapat informasi tempat wisata Ancol bakal segera dibuka. Namun, ia memahami pengunjung pasti waswas kalau ternyata Ancol malah dipadati banyak orang. "Yah gini gak ada yang datang, udah jarang. Semenjak korona pada takut. Saya mau gimana ya?" ucap Hadi saat ditemui di tepi pantai.

Hadi menuturkan, kini ia berdagang ala kadarnya dengan penghasilkan tidak menentu. Jika dulu ia bisa mengumpulkan uang Rp 500 ribu sehari, kini pendapatannya tinggal 10 persen. "Ini sekarang 50 ribu juga sudah lumayan," kata Hadi yang mengenakan kaus kuning dan topi ini.

 

Monas

photo
Suasana kawasan Monumen Nasional (Monas) yang ditutup untuk umum saat pandemi COVID-19 di Jakarta, Jumat (17/4/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay - (Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO)

Taman rekreasi Monuman Nasional (Monas), Jakarta Pusat, juga merencanakan kembali dibuka pada 20 Juni mendatang sesuai dengan keputusan Pemprov DKI. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Isa Sianturi, mengatakan, pembukaan tempat wisata di tengah Jakarta tersebut dilakukan selama masa kenormalan baru. Dia mengatakan, jika nanti saat dibuka pengunjung membeludak, petugas akan langsung membatasi akses pintu masuk.

Selain itu, kata dia, petugas yang berjaga melarang masuk pengunjung yang tidak mengenakan masker. “Kita akan menjalankan sesuai skema protokol dan kembali dibuka pada 20 Juni 2020,” ucap Isa, kemarin.

Kepala Subag Tata Usaha UPK Monas, Endratih, menuturkan, keputusan membuka Monas menunggu perintah Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Demi mengantisipasi itu, pihaknya sudah menyiapkan beberapa titik sarana tempat cuci tangan di setiap tempat pintu masuk. Adapun lokasinya ada di silang barat laut, barat daya, pintu lenggang Jakarta, tugu pintu, dan pintu museum. “Begini, di setiap sudut disiapkan, setiap sudut sebelum masuk harus melakukan cuci tangan," katanya.

Aturan lainnya, menurut Endaratih, setiap pengunjung dianjurkan membawa hand sanitizer sendiri. Hal itu demi memudahkan mereka agar tidak bolak-balik mencari pembersih kuman di setiap sudut pintu masuk. Nantinya juga disiagakan petugas yang melakukan pemeriksaan suhu bagi pengunjung yang masuk ke area Monas.

Endratih menambahkan, pengunjung juga diarahkan keluar hanya melalui pintu kapsul sehingga tidak ada pertemuan dua arah. “Kita enggak izinkan masuk ibu hamil dan anak balita karena tidak mau berisiko. Karena, kita masih lihat perkembangan di lapangan,” ujar Endratih.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat