
Internasional
Komandan dan Perwira Israel Bertumbangan
Seorang perwira menengah Israel tewas ditusuk di perbatasan Tepi Barat.
GAZA – Total enam tentara dan perwira pasukan penjajahan Israel tewas dalam sehari pada Kamis. Selain serangan pejuang-pejuang Palestina di Gaza, seorang penyerang dari Yordania juga beraksi di perbatasan dengan Tepi Barat.
Empat tentara IDF tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan bom pinggir jalan di Rafah Gaza selatan pada Kamis pagi. Kematian ini seiring dengan perlawanan pejuang Palestina menghadapi meningkatnya serangan Israel belakangan.
Keempat tentara yang terbunuh bertugas di Batalyon Dekel sekolah perwira Bahad 1. salah satunya, Omri Chai Ben Moshe yang berpangkat mayor adalah seorang komandan kompi. Sedangkan tiga tentara lainnya adalah taruna dan secara anumerta dipromosikan menjadi letnan.
The Times of Israel melansir, seluruh yang tewas adalah anggota pasukan elite Israel. Sebelum mengikuti kursus perwira, Ben Moshe adalah komandan kompi di Brigade Pasukan Terjun Payung. Sementara para perwira lainnya yang tewas adalah prajurit di unit elit Sayeret Matkal, Brigade Komando; dan Brigade Golani.

Menurut penyelidikan awal IDF, insiden tersebut terjadi selama operasi di lingkungan Jenina Rafah sekitar pukul 09.30, ketika buldoser lapis baja D9 sedang membersihkan rute sementara dua Humvee melaju di belakangnya.
Salah satu Humvee kemudian bergerak ke pinggir jalan, dan terkena alat peledak. Ledakan tersebut menewaskan empat tentara dan melukai tiga lainnya, termasuk satu orang dalam kondisi serius dan dua orang dalam keadaan sedang.
Pihak militer masih menyelidiki jenis bahan peledak apa yang digunakan, cara pengaktifannya, dan kapan ditempatkan di sana. Gambar yang beredar di media sosial pada hari Kamis menunjukkan dampak dari serangan bom pinggir jalan yang mematikan dan IDF Humvee yang rusak berat.
Serangan ini terjadi meski IDF sebelumnya sesumbar dahwa Rafah sebagian besar telah “dibersihkan” dari pejuang Palestina. Sebelumnya pada hari Kamis, sebelum serangan itu, pasukan berbeda dari sekolah Bahad 1 terlibat tiga kali baku tembak dengan pejuang Palestina.
Berbicara pada konferensi pers pada Kamis malam, Juru Bicara IDF Effie Defrin mengatakan bahwa pasukan IDF masih beroperasi di lingkungan Jenina. Defrin menambahkan bahwa masih ada infrastruktur bawah tanah di wilayah tersebut yang belum dihancurkan, dan pasukan IDF sedang berupaya untuk menghancurkannya.

Empat korban yang diumumkan pada hari Kamis adalah korban jiwa Israel pertama di Gaza sejak empat tentara tewas 10 hari lalu dalam serangan Hamas di pinggiran Kota Gaza. Sejak itu, IDF melancarkan serangan darat besar-besaran di Kota Gaza pada awal minggu, melanjutkan rencana untuk menaklukkan kota di utara Jalur Gaza setelah persiapan selama berminggu-minggu.
Kematian mereka pada hari Kamis membuat jumlah korban Israel dalam serangan darat terhadap Hamas di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 469 orang. Jumlah tersebut termasuk dua petugas polisi dan tiga kontraktor sipil Kementerian Pertahanan. Patut dicatat bahwa IDF masih menyembunyikan jumlah sebenarnya tentara mereka yang tewas di Gaza.
Sebelumnya, diberitakan bahwa para pejuang Palestina mulai melakukan perlawanan terhadap serangan Israel di Jalur Gaza yang meningkat belakangan. Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya, bersama dengan Brigade Mujahidin, membombardir pertemuan pasukan pendudukan dengan sejumlah roket 107 mm di selatan Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.
Sebaliknya, Brigade Al-Quds mengatakan bahwa anggotanya menghancurkan kendaraan tentara Israel selama serangannya ke daerah Al-Maghraqah di Jalur Gaza tengah, dengan meledakkan bom barel yang memiliki daya ledak tinggi. Platform pemukim melaporkan bahwa helikopter penyelamat tentara Israel mendarat di Rumah Sakit Beilinson di dalam wilayah pendudukan.

Sementara itu, Channel 12 Israel mengutip sumber yang mengatakan bahwa militer Israel sedang menghadapi upaya kelompok perlawanan Palestina untuk menangkap tentara selama operasi militer di Kota Gaza. Sumber tersebut menambahkan bahwa lembaga tersebut baru-baru ini mendeteksi rencana untuk melakukan operasi yang menargetkan warga Israel di luar negeri.
Hal ini terjadi ketika Kepala Divisi Tenaga Kerja IDF, Dado Bar Kalifa mengungkapkan, tentara membutuhkan sekitar 12.000 tentara. Dia menambahkan, saat ditanyai di hadapan Komite Kontrol Negara Knesset, bahwa tentara telah menetapkan tujuan merekrut 4.800 pasukan cadangan dari komunitas Haredi.
Serangan Yordania
Seorang perwira tinggi pasukan penjajahan ISrael berpangkat letkol dan seorang rekannya tewas dalam serangan penembakan dan penikaman di dekat Allenby Crossing antara Tepi Barat dan Yordania pada Kamis. Penyerangnya adalah warga Yordania yang bertindak sendirian tanpa terafiliasi dengan kelompok pejuang Palestina.
Pelaku tiba di Allenby Crossing dari sisi Yordania sekitar pukul 15.00 dengan mengendarai truk pengangkut bantuan kemanusiaan tujuan Jalur Gaza. Setibanya di sana, ia melepaskan tembakan ke arah tentara di persimpangan dengan pistol, sebelum truk tersebut dapat diperiksa, berdasarkan penyelidikan awal militer.
Two Israeli soldiers were killed in a shooting at the Allenby Bridge near the border with Jordan. According to Israeli media, the suspect was on a truck carrying aid from Jordan. pic.twitter.com/4mnnaA4P8d — The Palestine Chronicle (PalestineChron) September 18, 2025
Dia kemudian keluar dari truk dan, setelah senjatanya macet, dia menikam kedua tentara itu berulang kali sampai penjaga keamanan di persimpangan melepaskan tembakan ke arahnya, membunuhnya.
Tentara yang terbunuh tersebut adalah Letkol Yitzhak Harosh (68 tahun), seorang cadangan di Administrasi Sipil; dan Sersan. Oran Hershko (20 tahun), petugas penghubung dengan pasukan asing di unit kerja sama internasional Tevel IDF.
Pasukan penjajahan Israel mengkonfirmasi bahwa pasukan keamanan telah “menetralisir teroris” di lokasi serangan, menambahkan bahwa pasukan sedang melakukan pemindaian di daerah tersebut untuk mencari tersangka tambahan dan mengepung kota Jericho di dekat Tepi Barat. IDF mencabut penutupan sebagian kota itu setelah satu jam.
Kementerian Luar Negeri Israel mengkonfirmasi bahwa penyerang adalah warga negara Yordania, dan menyalahkan serangan tersebut atas hasutan Yordania.
“Seorang warga Yordania yang seharusnya mengemudikan truk bantuan kemanusiaan ke Gaza, membunuh dua warga Israel di perlintasan perbatasan Allenby,” tulis kementerian itu di X, menggunakan bahasa kasar yang tidak seperti biasanya. "Ini adalah salah satu akibat dari hasutan keji di Yordania. Ini adalah akibat dari kampanye kebohongan Hamas."
Di seberang perbatasan, juru bicara pemerintah Yordania Mohammad al-Momani mengatakan Yordania sedang memantau laporan insiden keamanan di Allenby Crossing.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, Kementerian Luar Negeri Yordania mengumumkan bahwa dinas keamanan negaranya telah meluncurkan penyelidikan atas “insiden penembakan” di sisi perbatasan Israel.
Kementerian luar negeri mengatakan Yordania “mengutuk dan menolak” serangan itu “sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional, kepentingan Yordania, dan kemampuannya untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Memberikan rincian lebih lanjut tentang penyerang tersebut, pernyataan tersebut menyebutkan bahwa dia adalah Abd al-Mutalib al-Qaisi, seorang pria berusia 57 tahun yang mulai bekerja sebagai sopir truk yang mendistribusikan bantuan ke Gaza tiga bulan lalu. Ia tak terafiliasi dengan kelompok perlawanan manapun.
Sejak Oktober 2023, Israel, dengan dukungan AS, telah melancarkan perang pemusnahan terhadap penduduk Jalur Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pengungsian paksa, mengabaikan seruan internasional untuk menghentikan perang dan perintah Mahkamah Internasional terkait hal ini.
Genosida tersebut menyebabkan sekitar 65.000 orang menjadi syuhada dan 165.000 orang terluka. Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, 428 warga Palestina, termasuk 146 anak-anak, meninggal akibat kelaparan.
Pasukan Israel telah melancarkan gelombang serangan baru di Kota Gaza, menargetkan warga Palestina di dekat dua rumah sakit pada Rabu malam. Salah satu serangan terjadi dekat Rumah Sakit al-Shifa, salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih berfungsi sebagian di wilayah utara. Di tempat lain di Kota Gaza, serangan Israel lainnya menewaskan sedikitnya empat orang di dekat Rumah Sakit al-Ahli.
Hamas mengatakan sedikitnya 15 orang syahid dalam serangan Israel terhadap warga sipil di dekat Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, dalam pembantaian yang dikatakannya merupakan “kejahatan perang total”.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hamas mengatakan bahwa serangan itu terjadi “kurang dari 24 jam setelah dirilisnya laporan baru PBB yang mendokumentasikan tindakan kejahatan genosida terhadap rakyat kami yang dilakukan oleh pendudukan”.
“Ini merupakan pesan terang-terangan yang menentang dan menghina komunitas internasional, dan sangat mengabaikan hukum dan konvensi internasional,” kata pernyataan itu.
Dikatakan bahwa mereka menyerukan komunitas internasional untuk “mengambil tindakan segera dan serius untuk menghentikan kejahatan keji ini, untuk menahan penjahat perang Netanyahu agar tidak melanjutkan agresi dan terorisme terhadap rakyat kami, dan untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan”.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
KTT Arab-Islam Desak Pembatalan Normalisasi dengan Israel
Seruan pembentukan pasukan bersatu Islam mengemuka.
SELENGKAPNYADakwaan Israel Lakukan Genosida di Gaza Menguat
Penyelidik PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.
SELENGKAPNYA