
Safari
Banyak Jalan Menuju Pangalengan
Lokasinya hanya berada di kisaran 40-an kilometer dari pusat Kota Bandung.
Secara administratif, Pangalengan kini masuk wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tapi cakupan Pangalengan tak sebatas wilayah Kecamatan Pangalengan. Cagar Alam Gunung Tilu yang juga merupakan ikon Pangalengan, misal nya, tak hanya masuk wilayah kecamatan tersebut tetapi merembet sampai ke arah selatan Kabupaten Bandung.
Punya karakteristik geografis ketinggian rata-rata 900-1.500 meter di atas permukaan laut, kawasan ini adalah ‘sumber uang’ kolonial Belanda di awal abad ke-20. Yaitu dengan perkebunan teh yang diba ngun KAR Bosscha pada awal abad itu. Observatorium Bosscha di Lembang, terbaik pada masanya, didanai dari pendapatan perkebunan tersebut.
Lokasinya hanya berada di kisaran 40-an kilometer dari pusat Kota Bandung. Beragam rute bisa dipilih, namun jalur melalui Banjaran merupakan salah satu pilihan nyaman bila berangkat dari Kota Bandung. Kendaraan jenis dan kondisi apapun dapat digunakan untuk menjangkau pusat kota kecamatan Pangalengan. Meski melintasi jalan berkelok dan menanjak, namun tidak butuh kemampuan kendaraan luar biasa untuk menaklukkannya.
Pangalengan juga menjadi wilayah Kabupaten Bandung yang langsung bersambung dengan Kabupaten Garut. Bahkan perkebunan teh Malabar, berhadapan dengan situs kawah Kamojang yang kini menjadi salah satu pemasok energi panas bumi dari Jawa Barat, di Kabupaten Garut.

Pangalengan jenis daerah yang tak membiarkan pengunjungnya pulang dengan tangan hampa. Untuk buah tangan, makanan dan minuman beserta produk turunannya adalah yang tersedia dari Pangalengan. Dikenal sebagai sentra susu, teh, dan sayuran. Juga ada jejak produksi kina dan kopi.
Kecuali kalau kita cukup iseng untuk membawa pulang getah kina dari kebunnya langsung, produk-produk seperti permen susu atau sering disebut dengan caramel adalah oleh-oleh yang bisa ditemukan di setiap kios oleh-oleh Pangalengan. Juga ada kerupuk susu, dodol susu, tahu susu, dan noga susu. Maklum, ada enam ribu peternak sapi diwadahi Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan.
Mereka Berkebun dan Beternak
Pertanian adalah andalan masyarakat Pangalengan. Setelah itu, disusul perdagangan, serta pelayanan. Ketiga lapak tersebut, menjadi sektor dominan disusul bidang pengolahan, jasa, serta angkutan. “Sebagai karyawan perkebunan dan buruh tani,” ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Pangalengan, Dadang Sam.

Menunjuk jumlah penduduk pada angka 141.673 jiwa, Pangalengan menyerap banyak tenaga kerja pada sektor pertanian. Sebagai pusat perputaran uang, sektor pertanian, konon katanya, menyumbang terbesar dari total Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pangalengan. Dengan luas wilayah 27.294,79 hektare, memang lebih dari 70 persennya, merupakan kawasan pertanian.
Pamor Pangalengan, juga tidak lepas dari hamparnya perkebunan teh, kopi, serta stroberi, yang juga merupakan bagian dari sejarah Pangalengan. Dadang kembali mengungkapkan, di samping perkebunan, lahan produktivitas warga juga berasal dari peternakan.
Dadang mencatat, sebanyak empat ribu orang merupakan peternak sapi yang menyandarkan penghasilannya pada perahan susu. “Sebenarnya, dari segi produktivitas peternakan bersaing dengan perkebunan yang ada di Pangalengan,” tambah Dadang.
Dari sekian jumlah peternak tersebut, Pangalengan memiliki sedikitnya sapi perah sebanyak 18.237 ekor, yang tiap hari tidak pernah berhenti berproduktivitas. Kesemua hasil perahan susu, mayoritas dikelola oleh koperasi yang cukup ternama, KPBS Pangalengan.
“Meski terkadang langsung dijual oleh peternak untuk para pengusaha olahan susu lainnya seperti dodol, dan keripik susu,” tambah Dadang. Pemerintah setempat juga mencatat, perniagaan berbasis makanan dan minuman ini mencapai angka 2.041 unit. Kawasan ini dihuni penduduk yang mayoritas Muslim. Di Pangalengan, tercatat sebanyak 259 masjid, 293 langgar dan mushala berdiri sana.
Disadur dari Harian Republika edisi 8 April 2012 dengan reportase Palupi Annisa Auliani dan Angga Indrawan
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.