Hikmah
Islam Pengayom Masyarakat
Semua Muslim wajib mengayomi satu sama lain dalam kebaikan dan takwa kepada Allah.
Oleh AUNUR ROFIQ
Agama Islam mengajarkan, semua orang Mukmin bersaudara. Mereka dituntut untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surah al-Hujurat ayat ke-10. Artinya, "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati."
Ayat di atas bermakna, Allah SWT menerangkan, sesungguhnya orang-orang Mukmin semuanya bersaudara, seperti hubungan persaudaraan antara nasab. Sebab, sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga.
Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW menegaskan, seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Maka, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkan saudara seiman melakukan aniaya.
Siapa pun Muslim yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu kebutuhannya. Orang yang melonggarkan satu kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah melonggarkan satu kesulitan di antara kesulitan-kesuliannya pada hari kiamat. Orang yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari kiamat.
Hadis sahih lainnya diriwayatkan Imam Bukhari dari Abdullah bin Umar. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang Muslim mendoakan saudaranya yang gaib, maka malaikat berkata, 'Amin, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.'"
Hadis lainnya yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Darda. Nabi SAW bersabda, "Persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian." Maka, Allah SWT menyuruh agar perdamaian terus diusahakan di antara saudara seagama, seperti halnya di antara saudara seketurunan.
Hal itu supaya mereka tetap memelihara ketakwaan kepada-Nya. Mudah-mudahan mereka memperoleh rahmat dan ampunan Allah SWT sebagai balasan terhadap usaha-usaha perdamaian dan ketakwaan mereka.
Apabila seorang Muslim mendoakan saudaranya yang gaib, maka malaikat berkata, 'Amin, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.'
Ketahuilah, persaudaraan memiliki empat prinsip, yakni ta'aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta'awun (saling menolong), dan takaful (saling memberikan rasa aman). Keempat prinsip ini sangat indah jika masyarakat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip yang terakhir, yakni memberikan rasa aman, adalah bentuk pengayoman. Adapun tuntunan selanjutnya, seperti firman Allah dalam surah al-Maidah ayat kedua. Artinya, "Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya."
Tolong-menolong dan bergotong royong merupakan pengayoman dan jaminan merealisasikan segala sesuatu. Demikian pula, adanya kewajiban untuk saling mengayomi dalam hal-hal yang baik dan menuju takwa kepada Allah SWT.
Kebajikan mempunyai maksud baik dalam bermuamalat, pergaulan dengan akhlak yang mulia, serta menjauhkan diri dari segala tindakan yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan kecurangan. Arti kebajikan ini tercantum secara lengkap dalam surah al-Baqarah ayat ke-177.
Bagi orang yang beriman, kebajian ditujukan kepada: Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun; hari akhir, yaitu hari pembalasan segala amal perbuatan selama di dunia, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat baik; malaikat-malaikat yang taat menjalankan perintah Allah dan tidak pernah berbuat maksiat sehingga mendorongnya untuk meneladan ketaatan mereka; kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul; dan nabi-nabi yang selalu menyampaikan kebenaran meskipun banyak yang memusuhi mereka.
Kebajikan juga berarti memberikan harta yang dicintai kepada kerabat yang kurang mampu, anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang kehabisan bekal perjalanan, peminta-minta untuk meringankan penderitaan dan kekurangannya, serta untuk memerdekakan hamba sahaya yang timbul akibat praktik perbudakan.
Kebajikan juga berarti memberikan harta yang dicintai kepada kerabat yang kurang mampu.
Kebajikan orang yang melaksanakan shalat dengan khusyuk dan memenuhi syarat dan rukunnya. Ia juga menunaikan zakat, sesuai ketentuan dan tidak menunda-nunda pelaksanaannya.
Demikian pula, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji dan tidak pernah mengingkarinya. Orang yang sabar dalam penderitaan, kesengsaraan, dan ketika masa peperangan.
Orang yang mempunyai sifat-sifat demikian benar-benar teruji keimanannya. Mereka itulah Mukminin yang bertakwa kepada Allah SWT.
Takwa mempunyai pengertian, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat pertama hingga ketiga. Terjemahannya, "Alif Lām Mīm. Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka."
Persaudaraan diwujudkan dengan sikap saling tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan. Memberikan rasa aman dengan saling mengayomi.
Semoga Allah SWT meneguhkan tuntunan ini agar masyarakat dapat hidup harmonis dan damai.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Hijrah, dari Mana ke Mana?
Hijrah adalah gerakan perubahan menuju kemajuan yang berkeadaban.
SELENGKAPNYA