Seorang anak laki-laki yang terluka akibat serangan tentara Israel dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025. | AP Photo/Jehad Alshrafi

Internasional

Serangan Israel Berlanjut Puluhan Syahid di Gaza

Brigade al-Qassam kembali umumkan serangan terhadap tentara penjajah.

GAZA – Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31 orang karena blokade yang dilakukan selama lebih dari dua bulan terhadap wilayah kantong yang terkepung dan dibombardir tersebut telah menyebabkan kekurangan pangan akut, dan mempercepat kelaparan penduduk Palestina.

Serangan Israel tersebar di seluruh Gaza pada hari Rabu, dengan 13 orang syahid dalam serangan yang menargetkan Sekolah al-Karama di lingkungan Tuffah di Kota Gaza. Juga di utara, tiga orang lainnya syahid dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan terhadap sebuah rumah di Jabalia.

Delapan orang juga syahid, seorang ayah, anak-anak dan sepupunya, termasuk lima orang dalam serangan terhadap sebuah rumah di kota Khan Younis di selatan.

Tiga orang lainnya syahid, termasuk seorang anak, setelah tenda tempat berlindung di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah dihantam. Seorang istri dan suami juga tewas ketika sebuah rumah dihantam di desa Bani Suheila, sebelah timur Jalur Gaza.

photo
Warga Palestina mendoakan jenazah pria, wanita, dan anak-anak yang syahid dalam dua serangan terpisah tentara Israel, di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Serangan itu terjadi ketika badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada Selasa malam bahwa 31 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Bureij di Jalur tengah.

Aljazirah warga Palestina “berusaha mencari perlindungan ketika serangan udara dan ledakan menghantam bangunan tempat tinggal dan pusat evakuasi.

“Kami telah mengkonfirmasi bahwa seorang petani terbunuh di bagian timur Khan Younis, di Abasan, ketika dia mencoba memanen apa yang dia tanam dalam beberapa bulan terakhir, untuk menutupi kekurangan makanan,” kata Mahmoud.

"Ini adalah salah satu elemen yang kita lihat dengan jelas saat ini. Mereka tidak hanya menderita setiap hari karena kelaparan dan dehidrasi yang dipaksakan, mereka [juga] mencoba menanam makanan mereka sendiri, namun mereka kekurangan, dan kemampuan mereka untuk melakukan hal tersebut meningkat tiga kali lipat karena serangan yang terus berlanjut," tambahnya.

photo
Anak-anak Palestina menerima sumbangan makanan di pusat distribusi di Khan Younis, Jalur Gaza, 21 April 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Intensitas serangan ini diperburuk dengan blokade Israel terhadap pasokan penting sejak 2 Maret, yang menyebabkan wilayah kantong tersebut kekurangan bahan bakar dan makanan, termasuk kekurangan tepung yang semakin parah. Kelompok-kelompok bantuan mengatakan persediaan makanan hampir habis.

Seorang ibu dari enam anak yang berlindung di fasilitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza mengatakan kepada badan tersebut bahwa mereka kehabisan semua jenis makanan, dan hanya roti yang tersedia. “Negara Israel harus menghentikan pengepungan tersebut,” tulis UNRWA di X pada hari Rabu.

“Harus ada upaya internasional yang terpadu untuk menghentikan bencana kemanusiaan ini agar tidak mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.

Sektor kesehatan di Gaza juga menghadapi beban terberat akibat serangan yang sedang berlangsung dan blokade, dengan setidaknya 88 persen tempat tidur di rumah sakit terisi dan kekurangan peralatan medis sekali pakai.

photo
Raghad dan adik perempuannya Mira berpegangan pada panci masak mereka sambil menunggu makanan, di Muwasi, di pinggiran Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Pada Rabu pagi, Mesir dan Qatar, yang keduanya menjadi mediator perjanjian gencatan senjata pertama bersama Amerika Serikat, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap perjanjian yang bertujuan untuk mengakhiri “krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meringankan penderitaan warga sipil dengan memupuk kondisi yang diperlukan untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif”.

“Kedua negara menekankan bahwa upaya untuk menabur perselisihan di antara negara-negara bersaudara – baik melalui keraguan, distorsi, atau eskalasi media – tidak akan berhasil, juga tidak akan menghalangi kedua negara untuk melanjutkan upaya bersama untuk mengakhiri perang dan bencana kemanusiaan yang diakibatkannya,” demikian bunyi pernyataan bersama, seraya menambahkan bahwa kedua negara bekerja sama dengan AS untuk mencapai kesepakatan.

Meskipun Israel mengumumkan bahwa serangan militer baru yang lebih intens akan dimulai di Gaza kecuali perjanjian gencatan senjata ditandatangani, Hamas mengatakan pembicaraan tidak ada gunanya.

“Tidak ada gunanya terlibat dalam perundingan atau mempertimbangkan usulan gencatan senjata baru selama perang kelaparan dan perang pemusnahan terus berlanjut di Jalur Gaza,” kata pejabat Hamas Basem Naim kepada kantor berita AFP pada hari Selasa.

photo
Heba Shakura berduka atas putranya Islam Abu Mahdi yang syahid akibat serangan udara Israel, saat pemakamannya di RS Indonesia di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Senin, 28 April 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

 

Serangan pejuang

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan pihaknya membunuh dan melukai pasukan Israel dalam ledakan ladang ranjau di timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, dan menambahkan bahwa mereka menembaki daerah tersebut dengan mortir. Sementara itu, 25 warga Palestina tewas dalam pembantaian baru yang dilakukan oleh tentara Israel, yang menembaki beberapa wilayah di Jalur Gaza.

Brigade Qassam memantau penarikan kendaraan yang hancur dan pendaratan helikopter evakuasi di lokasi serangan pasukan Israel di timur Khan Yunis. Menurut data militer Israel, 854 perwira dan tentara telah tewas sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, termasuk 413 tentara tewas dalam pertempuran darat.

Data Israel menunjukkan bahwa 5.846 perwira dan tentara terluka sejak awal perang, termasuk 2.641 tentara dalam pertempuran darat. Data ini mencakup perwira dan tentara yang tewas dan terluka di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Israel, namun tidak termasuk polisi dan personel intelijen.

Faksi perlawanan Palestina di Gaza telah mengumumkan dan mendokumentasikan operasi mereka terhadap tentara dan kendaraan pendudukan di berbagai lini, menargetkan pasukan Israel dengan peluru, tembakan penembak jitu, dan penyergapan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Rakyat dan Pejuang Palestina Lawan Pencaplokan Gaza

Netanyahu menyatakan akan mengusir warga Gaza.

SELENGKAPNYA

Israel Bersiap Caplok Gaza Sepenuhnya

Pencaplokan Gaza disebut tanpa batas waktu.

SELENGKAPNYA

Kematian Akibat Kelaparan Buatan Israel Hantui Gaza 

Ribuan anak Gaza terancam mati kelaparan.

SELENGKAPNYA