
Internasional
Pejuang Serang Tentara Penjajah Israel di Tepi Barat
Serangan-serangan ISrael di Tepi Barat terus berlanjut.
TEPI BARAT – Pejuang perlawanan menargetkan pasukan penjajah Israel di Qalqilya dan Nablus. Sementara dua warga Palestina terluka oleh tembakan pasukan Israel, yang melakukan serangan baru di Tepi Barat saat fajar pada Ahad dini hari.
Jurnalis Adi Jaar, yang berspesialisasi dalam urusan Tepi Barat, mengutip sumber-sumber lokal, bahwa pejuang perlawanan melepaskan tembakan ke pasukan pendudukan pada Sabtu malam selama serangan mereka di kota Azzun, sebelah timur Qalqilya.
Dia menambahkan bahwa tentara Israel mengirim bala bantuan ke kota tersebut, menutup pintu masuknya, dan melakukan operasi penyisiran di sana. Mereka juga menutup beberapa wilayah di timur Qalqilya. Jurnalis Palestina itu menambahkan bahwa pejuang perlawanan lainnya melemparkan dua granat tangan ke pos pemeriksaan militer dekat pemukiman Homesh pada hari Sabtu.
Menjelang fajar pada hari Ahad, sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan telah mundur dari kota Azzun setelah menggerebek beberapa rumah.
Two Palestinian youths were detained late last night by Israeli occupation forces in Al-Issawiya neighborhood of occupied Jerusalem. pic.twitter.com/jESFvqEUKi — Quds News Network (QudsNen) April 6, 2025
Di Nablus, yang juga terletak di bagian utara Tepi Barat, TV Al-Aqsa mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa pejuang perlawanan menargetkan pasukan Israel tadi malam dengan alat peledak ketika mereka mundur dari lingkungan kota Balata al-Balad.
Sumber lokal mengatakan bahwa pasukan penyerang menangkap dua pemuda di Nablus. Juga di bagian utara Tepi Barat, sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan pendudukan menembakkan suar ke langit kota Tammun di Kegubernuran Tubas kemarin pagi.
Sementara itu, sumber medis mengatakan kepada Aljazirah bahwa dua warga Palestina terluka Ahad pagi akibat tembakan pasukan pendudukan Israel di dekat tembok apartheid di Wadi al-Hummus, timur laut Betlehem.
Dalam perkembangan yang bersamaan, sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel menyerbu kamp Aqabat Jaber di Jericho, sebelah timur Tepi Barat, dini hari ini. Pasukan Israel juga menyerbu kamp pengungsi Al-Fawar, kota Yatta, di selatan Hebron, dan kota Za'tara, di timur Betlehem.

Sementara itu, Kantor Berita Palestina melaporkan bahwa pemukim, di bawah perlindungan pasukan pendudukan, menyerang petani dan kendaraan di dekat desa Al-Mughayyir, timur laut Ramallah, di Tepi Barat tengah, pada Sabtu malam.
Badan tersebut mengutip seorang pejabat setempat yang mengatakan bahwa pemukim melemparkan batu ke arah petani dan kendaraan di pintu masuk barat desa tersebut.
Serangan militer Israel di utara Tepi Barat yang diduduki memasuki hari ke-75 di Jenin dan ke-69 di Tulkarem di tengah berlanjutnya penghancuran properti warga Palestina. UNRWA mengatakan pada hari Jumat bahwa skala pengungsian yang disebabkan oleh serangan Israel “belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang tahun 1967”.
Aljazirah melansir, pasukan penjajahan Israel mengirim lebih banyak pasukan ke Tulkarem pada akhir pekan dan suara tembakan terdengar di kamp pengungsi Nur Shams, yang juga telah dikepung selama beberapa minggu.
Breaking | Footage captures the moment Israeli occupation forces raided the eastern part of Nablus. pic.twitter.com/PAJMXcc9uG — Quds News Network (QudsNen) April 5, 2025
Di tempat lain di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melancarkan serangan di Sa’ir, timur laut Hebron, Kafr Nima, barat Ramallah, Kafr ad-Dik, barat Salfit dan Beita, selatan Nablus.
Penggerebekan harian, penangkapan massal dan pembunuhan di wilayah Palestina telah meningkat sejak serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober: Sedikitnya 952 orang, termasuk 192 anak-anak, syahid; 117 orang telah terbunuh sejak awal tahun ini. Lebih dari 8.115 warga Palestina terluka.
Setidaknya 15.500 warga Palestina telah ditangkap. Hingga April, Israel telah memenjarakan 9.792 warga Palestina, 3.498 di antaranya ditahan tanpa dakwaan.
Kelompok hak asasi manusia Israel Yesh Din bersama dengan Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel (PHRI) telah merilis laporan bersama baru tentang “pemindahan paksa warga Palestina oleh Israel” di Tepi Barat yang diduduki, khususnya komunitas penggembala di timur laut Ramallah.
Berjudul “Komunitas Pengungsi, Orang-Orang yang Terlupakan”, laporan tersebut menemukan bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina telah terpaksa mengungsi dari rumah mereka di wilayah tersebut sejak Januari 2023, dan bahwa “Israel memikul tanggung jawab karena melakukan kejahatan perang berupa pemindahan paksa warga Palestina di Tepi Barat”.
“Sifat sistematis dari tindakan ini, dan pengulangannya di lokasi berbeda, mengarah pada kesimpulan serius bahwa di wilayah tertentu di Tepi Barat, Israel menerapkan praktik pembersihan etnis terhadap warga Palestina,” mereka menambahkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.