
Internasional
Desakan Pembebasan Mahmoud Khalil Menguat
Ratusan Yahudi AS duduki Trump Tower desak pembebsan Khalil.
NEW YORK – Ribuan warga Amerika Serikat menggelar aksi di berbagai negara bagian mendesak pembebasan Mahmoud Khalil, aktivis pro-Palestina yang membantu memimpin protes terhadap Israel di Universitas Columbia. Demonstran dari kelompok Yahudi juga menduduki lobi Trump Tower pada Kamis waktu AS menuntut hal serupa.
Koresponden WAFA mengatakan puluhan demonstran berkumpul di depan pusat penahanan Imigrasi dan Bea Cukai AS di Jena, Louisiana, untuk memprotes prosedur penangkapan dan penahanan sejak 8 Maret, dan menolak pemindahan Khalil ke Negara Bagian New York untuk diadili. Ratusan aktivis juga berdemonstrasi di depan Pengadilan Federal Manhattan di New York untuk menuntut pembebasan Khalil segera.
Hal ini terjadi saat sidang pertama kasus aktivis Palestina tersebut diadakan. Setelah sidang, Hakim Jesse Furman untuk sementara memperpanjang perintah deportasi Khalil, yang dikeluarkannya Senin lalu karena aktivisme pro-Palestina di kampus, untuk memberikan hakim lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan apakah penangkapan tersebut konstitusional.
Demonstrasi diadakan di pusat kota Chicago, Illinois, di Universitas Oregon, Universitas Stanford, Universitas ULCA di California, dan di Burlington, Vermont, untuk menuntut pembebasan Khalil segera.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengomentari penangkapan Khalil, dengan mengatakan, “Ini adalah penangkapan pertama, dan akan ada lebih banyak lagi,” mengacu pada upaya pemerintah AS untuk menangkap mahasiswa lain yang berpartisipasi dalam protes universitas menentang perang Israel terhadap rakyat Palestina selama dua tahun terakhir.
Di New York, Para demonstran dari Suara Yahudi untuk Perdamaian (Jewish Voice for Peace) mengenakan kaos merah bertuliskan “Orang-orang Yahudi mengatakan berhenti mempersenjatai Israel” dan mengangkat spanduk sambil meneriakkan “Pulangkan Mahmoud sekarang!” di tingkat bawah atrium umum gedung Fifth Avenue.
Setelah memperingatkan para pengunjuk rasa untuk pergi, polisi mengatakan mereka menangkap 98 orang yang tetap tinggal dengan berbagai tuduhan, termasuk masuk tanpa izin, menghalangi dan menolak penangkapan.
Khalil, seorang penduduk tetap AS berusia 30 tahun yang menikah dengan warga negara Amerika dan tidak dituduh melanggar hukum apa pun, ditangkap di luar apartemennya di New York City pada hari Sabtu dan menghadapi deportasi. Dia ditahan di pusat penahanan imigrasi di Louisiana.

Presiden Donald Trump mengatakan penangkapan Khalil adalah yang pertama “dari banyak penangkapan lainnya” dan berjanji di media sosial untuk mendeportasi siswa yang menurutnya terlibat dalam “aktivitas pro-teroris, anti-Semit, dan anti-Amerika.” Gedung Putih tidak segera menanggapi pesan yang meminta komentar mengenai demonstrasi Trump Tower.
Di antara mereka yang ikut serta dalam protes hari Kamis adalah aktor Debra Winger, yang tidak ditangkap. Dia menuduh pemerintahan Trump “tidak tertarik pada keselamatan orang Yahudi” dan “mengkooptasi antisemitisme.”
“Saya hanya membela hak-hak saya, dan saya membela Mahmoud Khalil, yang telah diculik secara ilegal dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan,” kata Winger kepada the Associated Press, mengacu pada bagaimana pengacara Khalil tidak mengetahui keberadaannya segera setelah penangkapannya. “Apakah itu terdengar seperti Amerika bagimu?”
Didirikan pada tahun 1996, Suara Yahudi untuk Perdamaian menggambarkan dirinya sebagai gerakan akar rumput Yahudi Amerika yang berupaya “mengakhiri dukungan AS terhadap penindasan Israel terhadap warga Palestina.” Ini adalah salah satu dari sejumlah kelompok Yahudi di seluruh dunia yang mengadvokasi hak-hak warga Palestina.

Pengunjuk rasa Sophie Edelhart, lulusan Barnard yang mempelajari bahasa Yiddish sebagai bagian dari program PhD di Kanada, mengatakan bahwa gedung tersebut – dengan eskalator emas yang dinaiki Trump sebelum mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada tahun 2016 – adalah target simbolis.
Trump Tower berfungsi sebagai markas besar Trump Organization dan merupakan tempat tinggal presiden ketika dia berada di New York. Gedung pencakar langit ini sering menarik demonstrasi, baik yang menentang maupun mendukung namanya, meskipun protes di dalam gedung lebih jarang terjadi. Atrium bertingkat dapat diakses oleh publik dan menghubungkan pengunjung ke restoran-restoran termasuk Trump Grill.
Para pendukung Khalil mengatakan penangkapannya merupakan serangan terhadap kebebasan berpendapat dan telah melancarkan protes di tempat lain di kota dan di seluruh negeri, termasuk di luar gedung pengadilan Manhattan selama sidang singkat mengenai kasusnya pada hari Rabu.
Universitas Columbia adalah titik fokus gerakan protes pro-Palestina yang melanda kampus-kampus AS tahun lalu dan menyebabkan lebih dari 2.000 orang ditangkap.
Pada hari Kamis, sekolah tersebut mengumumkan bahwa mereka mengeluarkan atau menskors beberapa siswa yang mengambil alih gedung kampus selama protes pro-Palestina musim semi lalu. Pemerintahan Trump mengatakan pihaknya mencabut setidaknya 400 juta dolar AS dana dari program-program yang berafiliasi dengan Columbia, termasuk hibah penelitian medis, sebagai hukuman karena tidak berbuat cukup banyak untuk membatasi aktivitas protes yang dianggap antisemit oleh presiden.
Juga pada hari Kamis, pengacara Khalil dan mahasiswa lain yang diidentifikasi dengan nama samaran mengajukan gugatan yang berupaya memblokir komite kongres untuk memperoleh catatan disiplin mahasiswa di Columbia dan Barnard College, sebuah institusi perempuan yang berafiliasi dengan Columbia. Khalil, yang istrinya sedang mengandung anak pertama, menyelesaikan persyaratannya untuk mendapatkan gelar master Columbia pada Desember.
Sementara, Universitas Columbia mengambil tindakan disipliner terhadap mahasiswa yang menduduki gedung akademik tahun lalu menuntut divestasi institusi tersebut dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer Israel. Sebuah kelompok aktivis kampus kini mengatakan bahwa universitas tersebut telah membekukan, mengeluarkan atau mencabut gelar dari total 22 mahasiswanya.
Columbia University Apartheid Divest (CUAD) mengatakan Columbia dan Barnard College yang berafiliasi telah mengeluarkan total sembilan mahasiswa, menggambarkan langkah tersebut sebagai “pengusiran terbanyak yang pernah dikeluarkan dalam sejarah universitas”.
Mass Protest in NYC for Palestinian Activist Mahmoud Khalil
Crowds gathered outside a federal courthouse demanding the release of Mahmoud Khalil, a Palestinian activist and Columbia graduate facing deportation despite holding a green card. His case is seen as the first in… pic.twitter.com/fP1PpevwSk — The Palestine Chronicle (PalestineChron) March 12, 2025
“Reaksi ekstrim Kolombia adalah tanda bahwa pemerintah telah kehilangan kendali atas narasi tersebut, putus asa untuk tetap mempertahankan catatan genosida mereka,” kata CUAD dalam sebuah postingan di X.
Tindakan tersebut terjadi di tengah berlanjutnya penahanan terhadap Mahmoud Khalil, seorang mahasiswa Columbia dan pemegang kartu hijau yang ditangkap oleh otoritas imigrasi AS atas keterlibatannya dalam protes kampus pro-Palestina.
Serikat Pekerja Mahasiswa Columbia (SWC) mengatakan presidennya Grant Miner termasuk di antara sembilan mahasiswa yang dikeluarkan oleh universitas tersebut. Dalam sebuah pernyataan, SWC mengatakan Miner “diusir tanpa bukti partisipasinya dalam aktivisme solidaritas Palestina, yang merupakan respons terhadap investasi keuangan Columbia dalam genosida Israel yang didukung AS”.
SWC menambahkan bahwa pengusiran Miner “terjadi sehari sebelum kami mulai melakukan tawar-menawar” dengan administrasi universitas mengenai kontrak staf. Mereka menuduh universitas tersebut meningkatkan “pembalasan terhadap mahasiswa, dosen dan staf atas protes pro-Palestina” untuk “menenangkan pemerintahan Trump”. Gedung Putih menarik sekitar 400 juta dolar AS dana federal ke Columbia minggu ini, menuduh mereka gagal melindungi mahasiswa Yahudi selama protes kampus tahun lalu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Makin Fasis, Trump Janji Tangkapi Mahasiswa Pro-Palestina
Penangkapan Mahmoud Khalil mendapat kecaman meluas.
SELENGKAPNYAMahasiswa Pro-Palestina Mulai Ditangkapi di AS
Donald Trump mendorong tindakan tegas pada gerakan pro-Palestina di kampus.
SELENGKAPNYATrump Bertekad Bungkam Mahasiswa Pro-Palestina di Kampus AS
Trump menyataan akan memutus pendanaan bagi kampus yang mengizinkan 'protes ilegal'.
SELENGKAPNYA