ILUSTRASI Ramadhan | EPA-EFE/YAHYA ARHAB

Opini

Ramadhan Bulan Berhemat

Ramadhan jadi momen yang tepat untuk terapkan prinsip hemat dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Zaky Anshari*)

Selamat datang di Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Marilah kita bersyukur atas nikmat Allah yang telah memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali bersama dalam ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia. Di dalamnya, kaum Muslimin menjalankan ibadah puasa, yang menuntut mereka untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan shaum, mulai dari fajar hingga terbenam matahari.

Bagaimanapun, Ramadhan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan sosial mereka.

Selama bulan Ramadhan, berbagai amalan, seperti sedekah, berbuat baik, dan mempererat silaturahim, menjadi lebih sering dilakukan. Inilah yang membuat Ramadhan tidak hanya sebagai bulan ibadah, tetapi juga penuh berkah yang berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, keluarga, dan sosial. Namun, ada satu hal yang mesti kita ingat saat bulan nan penuh berkah ini, yaitu keutamaan sifat hemat.

photo
ILUSTRASI Ramadhan bukan hanya bulan puasa, tetapi juga momentum untuk menempa diri jadi pribadi lebih baik. - (DOK AP Photo Binsar Bakkara)

Menghayati esensi Ramadhan

Ramadhan bukan hanya waktu untuk beribadah dan memperbaiki diri sendiri. Ini juga menjadi momen yang tepat untuk menjadi pribadi yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan mengendalikan apa yang akan dikonsumsi.

Selama Ramadhan, umat Islam belajar menahan nafsu mereka, termasuk dalam soal makan dan minum. Ini membantu mereka menghemat lebih banyak uang.

Karena durasi berpuasa, dari fajar hingga maghrib, hanya memberikan dua waktu makan utama, yaitu sahur dan berbuka, jumlah makanan yang dikonsumsi lebih sedikit. Sehingga, ini mengurangi kemungkinan makan berlebihan yang sering terjadi di luar bulan puasa.

Selain itu, Ramadhan mendorong orang untuk menjadi lebih cerdas dalam memilih apa yang mereka makan saat berbuka puasa. Banyak orang cenderung membeli makanan yang lebih sederhana dan kaya nutrisi serta menghindari pemborosan dengan tidak terlalu banyak membeli makanan untuk berbuka. Dengan cara demikian, umat Islam tidak hanya akan mendapatkan keberkahan spiritual, tetapi juga akan keuntungan finansial dari kebiasaan berhemat selama bulan Ramadhan.

Ramadhan mengajarkan pentingnya berbagi dengan orang lain melalui amalan zakat dan sedekah. Meskipun ini bisa dipandang dari sisi "pengeluaran", yang terjadi malahan bahwa sedekah menyebabkan pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Sebab, ia memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting dan membagikannya kepada mereka yang kurang beruntung. Kebiasaan ini dapat menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sosial, serta mengajarkan orang untuk tidak terlalu mementingkan diri mereka sendiri dalam hal konsumsi.

Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga pengelolaan uang dan pengeluaran secara bijak. Ini menjadi momen yang tepat untuk menerapkan prinsip hemat dalam kehidupan sehari-hari.

photo
ILUSTRASI Ramadhan mendidik umat untuk meningkatkan ukhuwah atau solidaritas sosial. - (DOK REP Wihdan Hidayat)

Bulan berhemat

Allah SWT berfirman dalam Alquran, yang artinya, "Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan" (QS al-A'raf: 31).

Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam urusan makanan. Ramadhan adalah kesempatan untuk kita menahan diri dan berhemat, baik dalam konsumsi makanan saat sahur maupun berbuka. Di bulan ini, kita diajarkan untuk tidak boros, tetapi cukup dengan apa yang kita perlukan.

Banyak orang yang mungkin terjebak dalam budaya konsumtif, yakni membeli makanan atau barang yang tidak diperlukan hanya lantaran ingin memenuhi dorongan hawa nafsu. Padahal, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mendidik diri agar lebih bersyukur dan bijak dalam menggunakan segala nikmat yang telah Allah berikan.

Pada faktanya, puasa berkaitan dengan pengurangan konsumsi makanan yang berlebihan. Waktu berpuasa membantu orang menghindari makan terlalu banyak pada siang dan malam.

Ketika Muslimin menjalankan ibadah puasa, mereka diwajibkan untuk menahan diri dari konsumsi makanan dan minuman sejak fajar hingga matahari terbenam. Ini berarti mereka tidak dapat makan sepanjang hari. Di sepanjang Ramadhan, banyak orang memperhatikan porsi dan frekuensi makan mereka.

Banyak orang mulai menyadari pentingnya makan dengan lebih sehat dan seimbang saat berbuka puasa. Sebagai contoh, mereka cenderung menghindari makanan berat atau berkalori tinggi dan lebih memilih makanan yang lebih bergizi saat buka puasa. Jika dilanjutkan setelah Ramadhan, kebiasaan ini dapat membantu seseorang menghindari makan terlalu banyak, yang berdampak negatif pada kesehatan dan pengeluaran.

Sahur juga mengajarkan pentingnya makan secara benar. Dengan memilih sahur yang sehat dan mengenyangkan, orang Muslim tidak hanya dapat menjalankan puasa dengan lancar, tetapi juga dapat mempertahankan tingkat energi yang stabil sepanjang hari tanpa bergantung pada makan terlalu banyak. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi pemborosan makanan dan uang yang sering terjadi karena makan sembarangan.

Puasa Ramadhan pun menghindari orang dari pemborosan dan konsumtif yang berlebihan. Ia juga mendorong orang untuk lebih dermawan dengan banyak bersedekah.

Beberapa dalil sebagai pendukung untuk menguatkan kita semua untuk berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan Ramadhan di antaranya ialah hadis. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan" (HR Tirmidzi).

photo
ILUSTRASI Rasulullah SAW. - (dok islam online)

Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun" (HR Tirmidzi).

Ibnu Abbas, berkata, "Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya" (HR Bukhari).

Akhirnya, terdapat setidaknya tiga acara sederhana untuk menjadikan Ramadhan sebagai Bulan Berhemat. Pertama, mengatur anggaran dan belanja sesuai kebutuhan. Kedua, memprioritaskan sedekah, alih-alih membelanjakan uang terlalu banyak. Terakhir, memanfaatkan Ramadhan sebagai kesempatan untuk menabung dan mengelola keuangan secara bijak.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjalankan ajaran-Nya dengan sebaik-baiknya di bulan yang penuh berkah ini.

 

 

*) Zaky Anshari merupakan Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tangerang Selatan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Memetik Sunyi di Silancur

Kecantikan Curug Silancur tersaji dengan airnya yang merambat di bebatuan.

SELENGKAPNYA

Teater Alam dari Karangsambung

Karangsambung ibarat sebuah teater alam dengan batu-batuan tua.

SELENGKAPNYA

Revolusi Digital Marketing Agrowisata 

Digital marketing dalam agrowisata juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.

SELENGKAPNYA