
Internasional
Israe Terus Kepung Jenin, Warga Syahid
Serbuan terus-menerus juga berdampak di Nablus.
TEPI BARAT – Seorang pemuda Palestina syahid oleh peluru tentara pendudukan Israel ketika mereka menyerbu kawasan timur di kota Jenin, sementara pasukan pendudukan melanjutkan agresi mereka terhadap kota-kota dan kamp-kamp di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa krunya menerima jenazah syahid dari pasukan pendudukan. Dia adalah seorang pemuda berusia dua puluhan, dan dia dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
Aljazirah melansir, pasukan pendudukan melakukan serangan besar-besaran di lingkungan timur kota, dengan partisipasi unit khusus yang didukung oleh kendaraan lapis baja dan buldoser, di mana mereka mulai menghancurkan infrastruktur dan mengepung sebuah rumah.
Sumber-sumber lokal melaporkan mendengar suara tembakan keras di daerah tersebut, dan pasukan menggerebek beberapa rumah, meledakkan pintu, menangkap sejumlah warga, dan memaksa keluarga untuk meninggalkan rumah mereka di bawah ancaman pemboman.
Fire breaks out in an apartment in the eastern neighborhood of Jenin amid a large-scale Israeli offensive in the neighborhood. Reports indicate that families are being forcibly removed from their homes in the area. pic.twitter.com/Zx0CeXF5Qv — Quds News Network (QudsNen) March 4, 2025
Sebaliknya, Brigade Al-Quds - Batalyon Jenin mengatakan bahwa "pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan musuh di kapak tempur di lingkungan timur dan menghujani pasukan pendudukan dengan tembakan peluru langsung yang besar, dan dipastikan mengalami cedera."
Penderitaan warga kamp Tulkarm dan Nour Shams, sebelah utara Tepi Barat, terus berlanjut akibat operasi militer yang dilancarkan tentara pendudukan Israel.
Pendudukan memaksa penduduk untuk meninggalkan rumah mereka secara paksa, dan mengubahnya menjadi barak militer, sementara membakar atau menghancurkan rumah lainnya, yang memaksa penduduk kamp untuk meninggalkan rumah mereka.
Ratusan pengungsi dari kamp-kamp tersebut tinggal di sekolah-sekolah, dalam kondisi yang sulit dan sangat kekurangan kebutuhan dasar hidup.
Pada hari ke-43, tentara Israel melanjutkan agresinya terhadap kota Jenin dan kampnya, serta terhadap kota Tulkarem dan kampnya pada hari ke-37, sementara itu terus menyerbu kamp Nour Shams pada hari ke-24.

Sementara itu, pasukan pendudukan Israel menyerbu wilayah yang luas di Nablus, Hebron dan Tulkarem dan melancarkan penggerebekan dan penangkapan terhadap warga.
Pasukan tentara, yang didukung oleh unsur-unsur polisi pendudukan, menyerbu kamp Shuafat, di utara Yerusalem yang diduduki, dan menembakkan gas air mata dan bom suara dengan keras di tengah-tengah kamp, yang menyebabkan puluhan penghuni kamp menderita sesak napas.
Bulan Sabit Merah mengumumkan bahwa dua warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan di kota Beita, selatan Nablus. Pasukan pendudukan menyerbu kota dan menembakkan peluru tajam ke arah warga.
Dua anak juga terluka dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan di kota Odala, selatan Nablus. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa salah satu anak tersebut tertembak di dada dan luka yang dialaminya tergolong sedang.
Dalam konteks terkait, foto-foto menunjukkan serangan dan pembatasan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di pos pemeriksaan militer Beit Furik di timur Nablus, yang menghubungkan kota tersebut dengan desa Beit Furik dan Beit Dajan di timur Nablus.

Penderitaan meningkat selama bulan Ramadhan, ketika pasukan pendudukan dengan sengaja menganiaya warga dan menahan mereka dalam perjalanan pulang ke rumah dengan menutup pos pemeriksaan di depan kendaraan yang mengantri panjang selama beberapa jam.
Tidak jauh dari kawasan itu, kawasan arkeologi kota Sebastia, barat laut Nablus, menderita akibat agresi pendudukan yang terus berlanjut, operasi Yudaisasi, penutupan terus-menerus, perluasan pemukiman, dan serbuan pemukiman ke dalam kota.
Tentara dan pemukim Israel meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, termasuk menyerbu desa-desa, kota-kota dan kamp-kamp serta menembakkan peluru tajam dan peluru karet serta bom gas air mata, yang berlanjut dengan kecepatan yang sama selama bulan Ramadhan.
Dalam eskalasi Israel sejak dimulainya genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, setidaknya 928 warga Palestina tewas, sekitar 7.000 orang terluka, dan 14.500 lainnya ditangkap, menurut data resmi Palestina.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Cengkeraman Israel di Tepi Barat Menguat
Israel melakukan pengepungan penuh di Tepi Barat,
SELENGKAPNYAPBB Tolak Rencana Israel Duduki Tepi Barat
Operasi militer Israel membuat 12 ribu warga Palestina mengungsi.
SELENGKAPNYAPenghancuran Tepi Barat Oleh Israel Berlanjut
Kamp Jenin dan Tulkarem jadi sasaran utama penghancuran.
SELENGKAPNYA