Pengemudi truk menunggu untuk melintasi Perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Kegubernuran Sinai Utara, Mesir, 24 Februari 2025. | EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM

Nasional

Israel Kembali Setop Bantuan ke Gaza

Israel berupaya menyabotase berjalannya tahap kedua gencatan senjata.

TEL AVIV – Israel pada Ahad mengatakan pihaknya menghentikan masuknya semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza. Mereka memperingatkan “konsekuensi tambahan” jika Hamas tidak menerima proposal baru untuk perpanjangan gencatan senjata.

“Dengan berakhirnya fase pertama kesepakatan penyanderaan, dan mengingat penolakan Hamas untuk menerima garis besar Witkoff untuk melanjutkan perundingan – yang disetujui Israel, Perdana Menteri Netanyahu telah memutuskan bahwa mulai pagi ini semua masuknya barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan dihentikan,” bunyi pernyataan Israel dilansir Ynet, kemarin.

“Israel tidak akan mengizinkan gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami. Jika Hamas terus menolaknya, akan ada konsekuensi lebih lanjut.” 

Hamas menuduh Israel berusaha menggagalkan gencatan senjata yang rapuh dan mengatakan keputusan mereka untuk menghentikan bantuan adalah “pemerasan murahan, kejahatan perang dan serangan terang-terangan terhadap perjanjian (gencatan senjata).”

photo
Pengemudi truk menunggu untuk melintasi Perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Kegubernuran Sinai Utara, Mesir, 24 Februari 2025. - (EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM)

Fase pertama gencatan senjata Israel-Hamas, yang mencakup peningkatan bantuan kemanusiaan, telah berakhir pada Sabtu. Kedua belah pihak belum merundingkan tahap kedua, di mana Hamas akan melepaskan puluhan sandera yang tersisa sebagai imbalan atas penarikan pasukan Israel dan gencatan senjata jangka panjang.

Israel mengatakan sebelumnya pada Ahad bahwa mereka mendukung proposal untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata hingga Ramadhan dan Paskah, atau 20 April. Dikatakan bahwa proposal tersebut datang dari utusan Timur Tengah pemerintahan Trump, Steve Witkoff.

Berdasarkan proposal tersebut, Hamas akan membebaskan separuh sandera pada hari pertama dan sisanya ketika kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen tercapai, menurut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Belum ada komentar langsung dari Amerika Serikat, Mesir atau Qatar, yang telah menjadi penengah antara Israel dan Hamas selama lebih dari setahun.

Hamas menggambarkan tindakan Israel sebagai “kejahatan perang dan serangan terang-terangan terhadap perjanjian tersebut”, dan mendesak para mediator untuk memaksa Israel mengakhiri tindakan hukuman terhadap Gaza.

photo
Poin Kesepakatan Gencatan Senjata - (Republika)

Pernyataan ini menolak usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata tahap pertama yang berakhir kemarin. “Satu-satunya cara untuk mencapai stabilitas di kawasan dan memastikan kembalinya tahanan adalah dengan menerapkan perjanjian sepenuhnya, dimulai dengan tahap kedua,” kata Mahmoud Mardawi kepada AFP.

Israel, telah mendukung rencana AS untuk memperpanjang gencatan senjata saat ini hingga Paskah dan Ramadhan, dengan imbalan Hamas akan melepaskan setengah dari sisa tawanan Israel.

Aljazirah melaporkan warga Palestina sangat tertekan. Mereka merasa gencatan senjata ini sangat rapuh. Ada pesawat F-16 dan drone Israel yang melayang di langit, membuat warga Palestina merasa bahwa setiap saat, pasukan Israel dapat menargetkan tempat mana pun di Jalur Gaza.

Saat ini, warga Palestina seharusnya beralih ke fase lain dari gencatan senjata, di mana penyeberangan Rafah dibuka dan lebih banyak rekonstruksi dilakukan di lapangan. Namun mereka masih terus bergerak, mencoba pulang ke rumah mereka dan membangun kembali apapun yang mereka bisa. Ada beberapa yang masih belum bisa mencapai rumahnya karena berada di wilayah tempat pasukan Israel ditempatkan.

photo
Pengemudi truk menunggu untuk melintasi Perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, di Rafah, Kegubernuran Sinai Utara, Mesir, 24 Februari 2025. - (EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM)

Suasana hati sangat menegangkan. Rakyat Palestina jelas tidak siap untuk kembali melakukan gelombang agresi lainnya.

Agresi Israel selama 470 hari membuat warga Palestina kehilangan segalanya. Ribuan orang terbunuh, orang-orang kehilangan rumah mereka dan seluruh lingkungan di Gaza musnah. Orang-orang Palestina sedang berusaha untuk pulih dari perang selama 470 hari itu.

Direktur Studi Timur Tengah di Universitas San Francisco mengatakan penolakan Israel untuk terlibat dalam perundingan tahap kedua menempatkan Hamas dalam “situasi sulit”. “Saya pikir satu-satunya harapan untuk melanjutkan fase kedua adalah kombinasi dari tekanan internasional dari negara-negara lain, serta masyarakat sipil Israel yang menginginkan kembalinya sandera yang tersisa dan tidak menginginkan perpanjangan perang,” kata Zunes.

“Oleh karena itu, Hamas berada dalam situasi yang sangat sulit, namun tentu saja, harus jelas bagi siapa pun yang mengamati situasi ini bahwa keinginan Israel untuk menegosiasikan kembali perjanjian yang menguntungkan mereka bukan hanya tidak adil, tetapi juga tidak bisa dijalankan,” katanya.

“Di sisi lain, kita melihat dalam beberapa minggu terakhir, Israel mengingkari komitmennya, dalam hal penarikan total dari Lebanon selatan, belum lagi mengingkari kesepakatan mengenai Tepi Barat sejak tahun 1998 dan Suriah, sejak tahun 1974. Namun ketika Anda mendapat dukungan dari negara adidaya terbesar di dunia, ada perasaan bahwa Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan,” tambahnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bertahan

Perjanjian terbaru ini akan menyelesaikan kewajiban kedua belah pihak pada fase pertama.

SELENGKAPNYA

Tujuh Bayi Gaza Meninggal dalam Kedinginan

Penjajah menghancurkan fasilitas kesehatan bagi para bayi.

SELENGKAPNYA

Donasi Ramadhan untuk Recovery Gaza

Tuntunan syariah jika donasi Ramadhan disalurkan untuk program recovery Gaza.

SELENGKAPNYA

Israel Berkhianat, Gaza Kembali Terancam

Hamas menghentikan semua negosiasi dengan Israel.

SELENGKAPNYA