
Nasional
Indonesia Datangkan Alutsista dari Turki
Indonesia akan membeli drone canggih Bayraktar dari Turki.
BOGOR -- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa Republik Indonesia dan Republik Turki telah menyepakati untuk menguatkan kolaborasi antara dua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.
"Indonesia dan Turki akan memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan, termasuk pendidikan dan pelatihan bagi personel angkatan bersenjata kita, kerja sama intelijen, dan kontra terorisme," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Presiden Prabowo juga mengatakan kesepakatan juga dibentuk antara kedua negara untuk meningkatkan produksi bersama dalam industri pertahanan. Di sisi lain, Presiden Erdogan juga memperkuat pernyataan Prabowo terkait kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan. Menurutnya akan ada pembahasan lanjutan mengenai kerja sama itu, termasuk membahas detail-detail yang belum dibahas dalam pertemuan bilateral hari ini.
"Kerja sama di bidang pertahanan yang telah ada dan kemungkinan kerja sama potensial yang bisa dilakukan di masa akan datang yang telah kami diskusikan kembali dengan lebih detail," ujar Presiden Erdogan. Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia, dilangsungkan pertemuan bilateral dan menjadi pertama kalinya bagi Indonesia dan Turki menggelar pertemuan tingkat High Level Strategic Cooperation Council.

Hasil dari pertemuan bilateral itu untuk bidang pertahanan disepakati adanya memorandum saling pengertian tentang kerja sama strategis di bidang industri pertahanan antara kedua negara. Kesepakatan itu disahkan dengan penandatanganan dokumen Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki.
Selain itu, di momen yang sama Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan turut menyaksikan dijalinnya kerja sama antarpelaku industri pertahanan dengan penandatangan dokumen pembentukan perusahaan patungan antara perusahaan di bidang pertahanan Republikorp asal Indonesia dan Baykar asal Turki untuk pembuatan pabrik drone atau pesawat nirawak di Indonesia.
"Dalam pertemuan kita membahas berbagai kerja sama yang sejalan dengan prioritas nasional kedua negara," ucap Presiden Prabowo dalam keterangannya. Sementara Presiden Erdogan dalam sesi keterangan pers bersama mengatakan bahwa Indonesia dan Turki telah sepakat untuk memperkuat kerja sama pada sejumlah bidang.
Dia menuturkan, kerja sama tersebut mulai dari bidang pertahanan, energi, hingga pendidikan. "Kita telah menandatangani kurang lebih sebanyak 12 perjanjian, mulai perjanjian dari bidang energi, kesehatan, pertanian, industri pertahanan, komunikasi, dan pendidikan. Di samping itu, kita juga menerima joint statement yang telah kita tandatangani bersama," kata Erdogan.
Pada momen tersebut, terdapat 13 dokumen kerja sama yang telah disepakati oleh kedua negara. Salah satu MoU yang menarik adalah produsen drone Turki akan membangun pabrik di Indonesia.
Adapun kerja sama yang telah disepakati oleh Indonesia dan Turki antara lain memorandum saling pengertian antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kepala Bidang Urusan Agama Republik Turki tentang kerja sama di bidang layanan keagamaan dan pendidikan keagamaan.
Kemudian, memorandum kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki di bidang energi dan sumber daya mineral. Ada juga kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dan Dewan Pendidikan Tinggi Republik Turki.
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki juga melakukan kerja sama bidang kesehatan dan ilmu kedokteran. Diteken juga memorandum saling pengertian tentang kerja sama strategis di bidang industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki.
Selain itu memorandum saling pengertian antara Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Perdagangan Republik Turki tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan; memorandum saling pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki tentang kerja sama di bidang pertanian; dan urat pernyataan kehendak antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki tentang promosi dan fasilitasi investasi.
Memorandum lainnya yang diteken adalah saling pengertian antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Kementerian Industri dan Teknologi Republik Turki tentang pembentukan komite bersama untuk kerja sama industri; perjanjian joint venture antara Republikorp dan Baykar untuk pembuatan pabrik drone di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Turki telah sepakat menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dan memperluas akses pasar untuk produk kedua negara.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan antara dua negara dengan saling menguntungkan kedua negara, juga mempercepat finalisasi kesepakatan CEPA di antara kita. Kami sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk kedua negara," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan pembuka pertemuan bilateral di hadapan para delegasi yang hadir.
Presiden Prabowo menilai kemitraan Indonesia dan Turki ditujukan untuk kemakmuran rakyat kedua negara, serta untuk tatanan dunia baru yang lebih baik, yang mengarah pada perdamaian dan stabilitas dunia.
Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia, kedua pemimpin juga melaksanakan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi (High Level Strategic Cooperation Council).

Menurut Presiden, pertemuan bilateral dan pertemuan HLSCC ini membuktikan bahwa kemitraan Indonesia dan Turki sangat kokoh dan solid. "Juga hari ini adalah High Level Strategic Cooperation Council Meeting yang pertama. Sekali lagi terima kasih. Indonesia tidak banyak memiliki mekanisme bilateral reguler tingkat kepala negara," kata Presiden Prabowo.
Prabowo Subianto juga menyatakan merasa bangga Erdogan berkunjung ke Indonesia. "Yang saya hormati dan yang saya muliakan. Sahabat saya Saudara saya, Presiden Republik Turkiye Yang Mulia Saudara Recep Tayyip Erdogan berserta seluruh delegasi dari Republik Turkiye yang saya hormati. Hari ini adalah suatu kehormatan besar bagi kami menerima kunjungan Yang Mulia ke Indonesia," kata Prabowo dalam sambutannya.
"Seharusnya saya yang terlebih dahulu datang dalam kunjungan resmi ke Turkiye karena Presiden Erdogan adalah dari segi pengabdian adalah senior, seorang Presiden yang senior. Tapi saya berterima kasih kedatangan yang Mulia," ucap Prabowo menambahkan.
Menurut Prabowo, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki memang sudah memasuki usia 75 tahun. Namun, sebenarnya Indonesia sudah menjalin hubungan dengan Turki sudah lama sejak era Kekhalifahan Utsmaniyah. "Bertepatan tahun ini adalah 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki. Lagipula hubungan Indonesia dan Turkiye sudah cukup lama dari masa Kekaisaran Utsmani, Ottoman, sehingga hubungan batin di antara kita cukup dalam," ucap Prabowo.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.