Warga Palestina membawa barang-barang yang dimilikinya pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025). | AP Photo/Jehad Alshrafi

Internasional

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata

Seorangn anak syahid akibat ditembak tentara Israel di Nuseirat.

GAZA – Pasukan Israel kembali melakukan beberapa pelanggaran terhadap gencatan senjata di Gaza pada Ahad. Mereka  menewaskan seorang anak Palestina dan melukai lainnya dalam serangan udara yang menargetkan kendaraan sipil di Jalan Rashid, barat laut kamp Nuseirat di Gaza tengah.

Menurut koresponden Aljazirah, pesawat tak berawak Israel menembakkan dua rudal ke sebuah kendaraan di daerah tersebut, menyebabkan kepanikan di kalangan warga sipil, banyak dari mereka menggunakan jalan tersebut untuk melakukan perjalanan sehari-hari dengan gerobak sederhana.

Saksi mata yang dikutip oleh kantor berita Anadolu menggambarkan ketakutan yang meluas di kalangan warga Palestina akibat serangan tak terduga tersebut. Kapal perang Israel menembak dan membunuh seorang nelayan Palestina di perairan pesisir Gaza, dekat kamp pengungsi Nuseirat, Senin.

Dalam pelanggaran gencatan senjata lainnya, tank-tank Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza selatan melepaskan tembakan peringatan dari Koridor Philadelphi ke arah warga Palestina di Rafah, menurut Aljazirah.

photo
Pengungsi Palestina kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara, Senin, 27 Januari 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sementara itu, pengungsi Palestina yang telah mengungsi dari Kota Gaza dan wilayah utara dapat kembali ke daerah pemukiman di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza mulai Senin lalu berdasarkan perjanjian gencatan senjata, setelah lebih dari 15 bulan serangan Israel di Gaza.

Pasukan Israel juga menembaki rumah-rumah warga Palestina di sebelah timur kamp Al-Bureij di Gaza tengah, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Selain itu, pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang koridor Salah al-Din (Philadelphi) melepaskan tembakan keras ke arah pemukiman di Rafah timur.

Pada tanggal 28 Januari, tentara Israel mengakui pelanggaran gencatan senjata, dengan menyatakan bahwa pasukannya telah menembaki warga Palestina yang mereka klaim sebagai “ancaman” dan terhadap kendaraan yang diduga memasuki “daerah terlarang.”

Perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang mulai berlaku pada 19 Januari, terdiri dari tiga fase yang masing-masing berlangsung selama 42 hari.  Namun, tindakan militer Israel yang terus berlanjut menimbulkan kekhawatiran atas komitmennya terhadap gencatan senjata.

Jumlah total korban jiwa yang tercatat di Gaza kini mencapai 47.487 orang sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 111.588 orang terluka sejak dimulainya serangan.

Warga Israel yang anggota keluarganya ditawan di Gaza telah berjanji untuk menghentikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyabotase perjanjian gencatan senjata.

Berbicara kepada majalah +972, Yehuda Cohen, seorang kritikus vokal terhadap pemerintah Israel dan yang putranya, Nimrod, seorang tentara, ditawan pada tanggal 7 Oktober, mengatakan bahwa Israel tidak hanya melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza tetapi “melakukan kejahatan terhadap warga dan tentara Israel”.

“Dalam arti sempit, saya ingin semua sandera kembali,” katanya. “Tetapi jika Anda memperluasnya, ini berarti mengakhiri perang. Dan dalam arti yang lebih luas, [ini tentang] mencapai solusi yang lebih stabil dan permanen [dengan Palestina]. Kita perlu melihat sisi lain. Tidak mungkin satu pihak maju sementara pihak lain menderita.”

Shachar Mor mengatakan kepada majalah tersebut bahwa dia menyalahkan Netanyahu atas kematian pamannya, Avraham Munder.

“Dia bertahan selama 132 hari di penangkaran – seorang pria berusia 79 tahun yang hampir tidak bisa bergerak, berjalan dengan tongkat – sampai seorang pilot Israel, yang menerbangkan pesawat Amerika, menjatuhkan bom Amerika,” kata Mor. “Gagalnya kesepakatan tahun lalu adalah hukuman mati bagi paman saya dan lainnya.”

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Waspada Upaya Adu Domba Palestina di Gaza

Pengelolaan Jalur Gaza pascaagresi Israel dikhawatirkan memicu perpecahan.

SELENGKAPNYA

Tak Ada Kemenangan untuk Netanyahu di Gaza

Pihak-pihak di Israel meyakini Netanyahu tak bisa melanjutkan perang.

SELENGKAPNYA

Israel Setop UNRWA, Gaza Ditubir Bencana

Keberlangsungan UNRWA terkait erat dengan bangsa Palestina.

SELENGKAPNYA