Internasional
Manis-Pahit Tahanan Palestina
Warga Tepi Barat tetap merayaka meski dilarang tentara Zionis.
GAZA – Pertukaran sandera dan tahanan terkait gencatan senjata Israel-Hamas telah dimulai. Tiga sandera Israel meninggalkan Hamas dan kembali ke Israel, dan puluhan tahanan Palestina keluar dari penjara Israel pada Ahad waktu setempat.
Langit di atas Gaza dan Israel sunyi untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, dan warga Palestina mulai kembali ke rumah-rumah yang tersisa yang mereka tinggalkan di wilayah kantong yang dilanda perang. Mereka mulai memeriksa kerabat yang ditinggalkan dan, dalam banyak kasus, untuk menguburkan syuhada.
Setelah berbulan-bulan pembatasan ketat yang dilakukan Israel, lebih dari 600 truk yang membawa bantuan kemanusiaan meluncur ke wilayah yang hancur tersebut. Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Ahad pagi membangkitkan sedikit harapan untuk mengakhiri agresi Israel ke Jalur Gaza.
Butuh waktu tujuh jam dari dimulainya gencatan senjata saat para tahanan Palestina tiba di Tepi Barat yang diduduki. Warga Palestina melawan peringatan dari penjajah Israel agar pembebasan tahanan tak dirayakan.
Bentrokan dengan pasukan keamanan Israel dan berjam-jam menunggu tidak banyak menyurutkan semangat massa yang membanjiri jalan sekitar pukul 01.00 dini hari pada Senin, ketika bus putih besar yang membawa 90 tahanan Palestina – semuanya perempuan atau remaja – keluar dari gerbang penjara Ofer, dekat Ramallah.
Para pengemudi menyalakan mesin mereka untuk merayakannya. Kembang api meletus. Beberapa pria naik ke atas bus dan mengibarkan tiga bendera Hamas. “Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” teriak orang banyak.
Banyak dari mereka yang dibebaskan menyatakan kegembiraannya dan diwarnai kesedihan atas kehancuran yang ditimbulkan oleh perang di Gaza. Tahanan paling terkemuka yang dibebaskan adalah Khalida Jarrar (62 tahun). Jarrar adalah anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah faksi kiri sekuler yang terlibat dalam serangan terhadap Israel pada tahun 1970-an tetapi kemudian mengurangi aktivitas militannya.
Sejak penangkapannya pada akhir 2023, dia ditahan secara administratif dan dapat diperpanjang tanpa batas waktu – sebuah praktik yang jamak dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
“Ada perasaan ganda yang kita alami. Di satu sisi, perasaan bebas, di mana kami berterima kasih kepada semua orang, dan di sisi lain rasa sakit karena kehilangan begitu banyak syuhada Palestina,” katanya kepada the Associated Press.
Semua dari mereka yang dibebaskan ditahan karena apa yang disebut Israel sebagai pelanggaran terkait keamanannya, mulai dari pelemparan batu dan promosi kekerasan di media sosial hingga tuduhan yang lebih serius seperti percobaan pembunuhan.
Pembebasan sandera dan tahanan berikutnya dijadwalkan pada Sabtu. Hanya dalam waktu dua minggu, perundingan akan dimulai mengenai tahap kedua perjanjian gencatan senjata yang jauh lebih menantang.
Di Israel, kegembiraan melihat sandera yang dibebaskan Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbrecher bersatu kembali dengan keluarga mereka diredam oleh pertanyaan besar mengenai nasib hampir 100 orang lainnya yang diculik dalam serangan pada 7 Oktober 2023.
Damari, Gonen dan Steinbrecher adalah yang pertama di antara 33 sandera Israel yang akan dibebaskan dalam enam minggu mendatang dalam kesepakatan yang mencakup penghentian pertempuran, pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina dan peningkatan pengiriman bahan bakar dan bantuan ke Gaza.
Apa yang terjadi setelah fase pertama kesepakatan selama 42 hari masih belum pasti. Tahap selanjutnya dari perjanjian ini menyerukan pembebasan lebih banyak sandera dan tahanan serta diakhirinya perang secara permanen.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang ditekan oleh pemerintahan Biden dan pemerintahan Trump untuk mencapai kesepakatan sebelum pelantikan presiden terpilih pada hari Senin di Washington, mengatakan ia menerima jaminan dari Trump bahwa Israel dapat terus memerangi Hamas jika diperlukan.
Tepuk tangan meriah di antara ribuan orang yang berkumpul untuk menyaksikan adegan memilukan di layar besar di Hostages Square, alun-alun Tel Aviv tempat keluarga dan pendukung sandera melakukan protes setiap minggu untuk menuntut kesepakatan gencatan senjata.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Hamas Masih Penguasa Gaza
Elemen utama Hamas dalam menguasai Gaza terletak pada dukungan penduduk setempat.
SELENGKAPNYAJoe Biden Akui Sandera yang Dibebaskan Hamas Sehat, Bagaimana Tahanan Palestina?
Tahanan Palestina kehilangan berat badan 26 kg karena harus menahan lapar akibat kebijakan dari penjara.
SELENGKAPNYAGaza Telah Mengubah Geopolitik dan Keamanan Timur Tengah
Perang di Gaza ternyata telah mengubah banyak hal.
SELENGKAPNYA