Tentara Israel berkumpul di gerbang pangkalan militer Sde Teiman, Senin, 29 Juli 2024. | AP Photo/Tsafrir Abayov

Internasional

Pembebasan Dr Abu Safiyah Mendesak

Dr Abu Safiyah dikhawatirkan mengalami penyiksaan di kamp Sde Teiman.

GAZA – Seruan pembebasan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Dr Hussam Abu Safiyah terus mengemuka. Jika tak segera dilepas, ia dikhawatirkan tak selamat disiksa secara brutal oleh tentara Israel. Dr Abu Safiya ditangkap Israel selepas penggerebekan di Kamal Adwan dan dikabarkan dibawa ke kamp tahanan paling brutal Israel.

Idris Abu Safiya, putranya, mengeluarkan seruan mendesak kepada komunitas internasional untuk “mengintervensi dan menjamin pembebasannya sebelum terlambat”. “Kami segera mengimbau komunitas internasional untuk mengambil tindakan demi pembebasannya karena dia ditahan oleh pasukan pendudukan saat menjalankan tugas kemanusiaannya,” katanya dalam video permohonan kemarin.

“Dia sekarang menderita penganiayaan parah di pusat penahanan Sde Teiman, termasuk penghinaan, paparan suhu dingin dan penolakan perawatan medis. ”Meski kehilangan seorang putra dan terluka dalam perang ini, Abu Safia “terus memperlakukan warga Gaza dengan dedikasi yang tak tergoyahkan”.

Idris Abu Safiya menambahkan bahwa seluruh keluarganya memegang paspor Kazakhstan dan meminta negara itu, serta badan kesehatan PBB WHO dan semua pemerintah asing, untuk menekan Israel agar membebaskan ayahnya.

Petugas kesehatan di seluruh dunia jugs meramaikan media sosial dengan tuntutan pembebasan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dr Hussam Abu Safiya. 

photo
Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, menunjukkan kerusakan akibat operasi militer Israel di Beit Lahiya, di Jalur Gaza utara, 18 Desember 2024. - (Stringer/Reuters)

Pada dokter dan petugas medis menggunakan hashtag #FreeDrHussamAbuSafiya. “Saya menyerukan pembebasan segera Dr. Hussam Abu Safiya. Dia diculik oleh pasukan Israel. Saya menyerukan perlindungan terhadap rumah sakit dan pekerja medis di Gaza. Dan mengakhiri genosida,” kata dr Yipeng Ge, dari Kanada, Selasa.

Dr Abu Safiya yang berusia 51 tahun lantang melawan kekejaman Israel di utara Gaza. Ia pasang badan melindungi pasien-pasien di RS Kamal Adwan yang coba diusir sejak beberapa pekan ini. 

Pada Jumat pekan lalu, pasukan Israel akhirnya merangsek masuk rumah sakit dan menangkapnya. Ia dikabarkan dibawa ke Sde Teiman di Gurun Negef, salah satu penjara paling brutal tentara Israel.

Pekerja medis di Irlandia juga ramai memenuhi medis sosial dengan seruan pembebasan dr Abu Safiya. “Pekerja Layanan Kesehatan Irlandia untuk Palestina menyerukan kepada semua orang untuk menghubungi serikat pekerja, institusi medis, dan politisi mereka untuk menuntut perlindungan dan pembebasan semua pekerja, pasien, dan warga sipil Palestina yang diculik.”

Masing-masing membawa poster bertuliskan tuntutan pembebasan dokter berusia 51 tahun itu. Dokter-dokter dan pekerja medis dari Turki juga melakukan aksi serupa.

Dari Barcelona, Spanyol, dr Carmen Sebastià, seorang ahli radiologi angkat bicara. “Saya menyerukan pembebasan segera Dr Hassam Abu Safiya dan semua profesional kesehatan medis dan sekutunya dari Gaza yang saat ini ditahan oleh pasukan Israel.”

Seruan serupa dilayangkan Carol Anne Grayson yang bekerja di psikiatri di Inggris. “Saya menyerukan pembebasan segera Dr Hussam Abu Safiya. Dia diculik oleh pasukan Israel.  Saya menyerukan perlindungan terhadap rumah sakit dan pekerja medis di Gaza. Dan mengakhiri genosida.”

Banyak orang di media sosial khawatir Abu Safia akan mengalami nasib yang sama seperti Dr Adnan al-Bursh, direktur Rumah Sakit al-Shifa, yang kematiannya di Penjara Ofer Israel memicu tuduhan penyiksaan.

Al-Bursh, salah satu dokter paling terkemuka di Gaza, ditangkap dalam serangan Israel pada Desember tahun  lalu dan meninggal empat bulan kemudian. Para saksi mengatakan kepada organisasi hak asasi manusia Israel, HaMoked, bahwa mereka melihat penjaga Penjara Ofer menyeret al-Bursh dan membuangnya di halaman penjara.

Dia telanjang dari pinggang ke bawah, berdarah dan tidak mampu berdiri. Dia meninggal beberapa saat kemudian. Saat itu, pelapor khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, mengatakan al-Bursh mungkin telah diperkosa sampai mati.

“Setelah Dr. Adnan al-Bursh meninggal di penjara-penjara Israel, di tengah laporan yang menyatakan bahwa ia mungkin telah diperkosa sampai mati, dan setiap profesional medis menjadi sasaran penyiksaan tanpa alasan yang jelas selain komitmen mereka untuk bertugas di rumah sakit di Gaza, dunia sedang menunggu. untuk cerita lain tentang kematian Dr. Adnan Abu Safiya di penjara Israel?” tanya Maha Hussaini, seorang aktivis Palestina.

Pada Jumat pagi pekan lalu, suara tank yang bergemuruh di jalan-jalan di luar Rumah Sakit Kamal Adwan membangunkan semua orang. Mereka sudah gelisah setelah berbulan-bulan mengalami serangan langsung Israel.

Kemudian terdengar pengeras suara yang memerintahkan semua orang untuk keluar. Para pasien, korban luka, staf medis, dan pengungsi yang mencari perlindungan tak ada yang dikecualikan.

Dilansir Aljazirah, selas sekali saat itu bahwa kompleks medis di Beit Lahiya, Gaza utara, akan menghadapi serangan Israel. Hal ini seperti yang banyak terjadi sebelumnya karena Israel tampaknya secara sistematis menghancurkan semua layanan kesehatan di Gaza.

Pasien dan staff RS Kamal Adwan ditelanjangi dan digiring tentara Israel pada Jumat (27/12/2024). - (Dok IDF)  ​

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rumah sakit tersebut adalah fasilitas kesehatan besar terakhir yang beroperasi di Gaza utara, sebuah wilayah yang telah dikepung dan dihancurkan oleh Israel dalam perang yang sedang berlangsung.

Sekitar pukul 6 pagi, pasien Izzat al-Aswad mendengar pasukan Israel memanggil dr Hussam Abu Safiya melalui pengeras suara mereka. Dr Abu Safiya kembali dan memberi tahu orang-orang di rumah sakit bahwa mereka telah diperintahkan untuk mengungsi. 

Abu Safia kemudian dibawa oleh Israel. Beberapa saat kemudian, al-Aswad mengatakan tentara Israel meminta semua pria membuka pakaian dalam mereka agar diizinkan pergi.

Menggigil, ketakutan, banyak di antara mereka yang terluka, orang-orang tersebut diperintahkan berjalan ke pos pemeriksaan yang didirikan Israel sekitar dua jam jauhnya, al-Aswad menceritakan melalui telepon.

Di pos pemeriksaan, mereka menyebutkan nama lengkap dan difoto. Kemudian ada coretan nomor di dada dan leher mereka oleh seorang tentara, menandakan mereka telah digeledah.

Beberapa pria dibawa untuk diinterogasi. “Mereka memukuli saya dan orang-orang di sekitar saya,” kata al-Aswad. “Mereka memukul orang-orang yang terluka seperti saya secara langsung pada luka kami.”

Lebih dari 1.000 dokter dan perawat telah syahid dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak tahun lalu, kata pemerintah setempat pada November lalu, Anadolu Agency melaporkan.

“Lebih dari 310 petugas medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara,” kata kantor media pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan. “Tentara Israel juga mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza,” tambahnya.

Kantor media tersebut menuduh tentara Israel secara sistematis menargetkan rumah sakit sebagai bagian dari rencana untuk melemahkan sistem layanan kesehatan di Gaza. “Rumah sakit telah dinyatakan sebagai target tentara Israel, yang membom, mengepung, dan menyerbu mereka, membunuh dokter dan perawat, serta melukai orang lain setelah secara langsung menargetkan mereka,” kata pernyataan itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kebiadaban Israel Hancurkan Fasilitas Kesehatan di Gaza

Israel sudah menghabisi semua rumah sakit di utara Gaza.

SELENGKAPNYA

Enam Bayi Gaza Meninggal Kedinginan

Sepasang bayi kembar adalah korban terkini kedinginan di Gaza.

SELENGKAPNYA

Bebaskan Dr Hussam Abu Safiya!

Dr Abu Safiya ditangkap tentara Israel bersama ratusan lainnya dari RS Kamal Adwan.

SELENGKAPNYA

Israel Serang RS al-Ahli dan al-Wafaa di Gaza Tengah

Israel terus menghabisi rumah sakir-rumah sakit di Gaza.

SELENGKAPNYA