Masjid As Sunnah VCM di Komplek Villa Cinere Mas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. | dok rep hasanul rizqa

Kisah Dalam Negeri

Meraup Pahala dari Jelantah

Masjid dan gerakan ziswaf menerapkan sedekah berbasis limbah minyak goreng sisa.

Oleh: Hasanul Rizqa

Membuang jelantah secara sembarangan akan berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, minyak goreng sisa sulit diurai oleh mikroorganisme tanah. Apabila sampai ke saluran air, limbah rumah tangga itu akan menimbulkan sumbatan dan pada akhirnya merusak ekosistem sungai.

Pengurus Masjid As Sunnah di perumahan Villa Cinere Mas (VCM) Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, menunjukkan kepedulian terhadap persoalan ini. Takmir setempat memiliki program Sedekah Jelantah yang hingga sudah berjalan setahun lebih hingga kini.

Menurut Ketua Takmir Masjid As Sunnah Aldo Trianiko, kaum Muslimin setempat--seperti umumnya rumah tangga di Indonesia--sering menggunakan minyak goreng untuk memasak. Minyak yang sudah beberapa kali dipakai lalu menjadi jelantah.

Ketika pandemi Covid-19 melanda, warga VCM Extension lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menyimpan stok makanan beku. Jenis makanan itu perlu digoreng terlebih dahulu sebelum disantap. Alhasil, konsumsi minyak goreng di tiap keluarga pun relatif lebih banyak daripada tahun-tahun sebelum wabah.

Aldo menuturkan, istrinya pada suatu ketika menyampaikan keluh-kesah tentang persoalan jelantah itu kepadanya. Dari penelusuran via internet, ia lalu memperoleh informasi tentang manfaat daur ulang jelantah.

Mereka pun membayangkan, alangkah baiknya bila minyak goreng sisa dari rumah-rumah di kompleks ini dikumpulkan di satu titik, untuk kemudian dimanfaatkan, alih-alih langsung dibuang. Terlebih lagi, jelantah tidak seperti umpamanya bensin atau sampah basah yang cenderung menimbulkan bau kurang sedap.

Dalam pertemuan dengan para pengurus Masjid As Sunnah, Aldo lantas mengutarakan idenya bahwa takmir mengumpulkan minyak goreng sisa dari rumah-rumah warga. Pengumpulan ini dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi jelantah agar tidak dibuang sembarangan, semisal ke Kali Pesanggrahan yang berjarak dekat dengan VCM Extension.

Dalam hal ini, masjid menjadi tempat agar jamaah dapat berdonasi dengan limbah dari rumah masing-masing. Alih-alih dibuang, bukankah lebih baik jelantah disedekahkan saja?

photo
Seorang warga Komplek Villa Cinere Mas, Abu Usamah, menyerahkan sedekah minyak jelantah kepada Ketua Takmir Masjid As Sunnah VCM, Aldo, Kamis (21/11/2024). - (dok rep hasanul rizqa)

Jelantah yang berhasil dikumpulkan di Masjid As Sunnah kemudian dapat dijual kepada pihak pengepul. Aldo lalu menunjukkan nomor kontak pengepul minyak goreng sisa yang dapat dipanggil dan menjemput jelantah. Jadi, pihak takmir tidak perlu repot-repot mengantarkan.

Uang hasil penjualan jelantah ini didonasikan untuk keperluan operasional Masjid As Sunnah.

"Inisiatif awal program Sedekah Jelantah ini hasil diskusi dengan istri saya juga. Sebab, ibu-ibu lebih paham minyak goreng mau dikemanakan seharusnya," ujar Aldo Trianiko kepada Republika saat ditemui di kantor takmir Masjid As Sunnah VCM Extension, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (21/11/2024).

Menurut Aldo, pihaknya meluncurkan Sedekah Jelantah pada September 2023. Sejak itu, pihak takmir membuka stan kecil di halaman Masjid As Sunnah, lengkap dengan beberapa kotak bervolume 30 liter.

Di tempat itulah, jamaah dapat menaruh botol-botol plastik atau jeriken jelantah mereka. Orang-orang juga bisa mendapatkan informasi tentang Sedekah Jelantah dari tampilan x-banner dan layar monitor 32 inchi yang terdapat di sana.

photo
Salah satu titik pengumpulan Sedekah Jelantah di Masjid As Sunnah VCM di Komplek Villa Cinere Mas, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. - (dok rep hasanul rizqa)

Masjid As Sunnah rutin menyelenggarakan kajian tahsin Alquran untuk ibu-ibu tiap pagi. Seusai kegiatan itu, lanjut Aldo, kadang kala beberapa jamaah Muslimah menyedekahkan beberapa liter minyak goreng sisa di stan Sedekah Jelantah.

Bahkan, Aldo menceritakan, program Sedekah Jelantah tak hanya menarik minat penduduk perumahan setempat. Warga luar VCM Extension pun tidak jarang menyumbangkan jelantahnya ke stan masjid ini. Beberapa orang yang tinggal cukup jauh dari kompleks ini rutin mengirimkan paket minyak goreng sisanya via layanan pengantaran daring, semisal ojek online, ke Masjid As Sunnah.

"Padahal, biaya kirimnya--pernah saya tanya tukang ojeknya--mungkin lebih mahal daripada harga (jual) jelantahnya. Tapi, mereka (donatur) memang tergerak untuk melakukannya karena niat beramal," ucap Aldo.

Dia menyebut, informasi tentang program ini sebagian beredar dari mulut ke mulut. Hal itu lantaran Masjid As Sunnah tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi warga perumahan ini, melainkan juga siapa pun Muslimin sehingga marak dikunjungi.

Stan Sedekah Jelantah yang terletak di halaman masjid selalu disinggahi jamaah, semisal usai shalat Jumat. Bagaimanapun, ada beberapa cerita yang unik.

photo
Salah satu titik pengumpulan Sedekah Jelantah di Masjid As Sunnah VCM di Komplek Villa Cinere Mas, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Belasan liter minyak jelantah dapat dikumpulkan pihak takmir masjid ini tiap usai pengajian ibu-ibu. - (dok rep hasanul rizqa)

Pernah suatu ketika, kata Aldo, ada jamaah yang salah sangka. Dikiranya Sedekah Jelantah merupakan program yang membolehkan mereka untuk mengambil "minyak goreng gratis" di stan yang tersedia. Pasalnya, mereka melihat ada satu atau dua botol jelantah yang sekilas tampak masih agak bening.

"Akhirnya, kami pahamkan kepada mereka bahwa ini minyak jelantah yang nantinya akan dikirim (dijual) ke pengepul, lalu uangnya untuk sedekah operasional masjid," katanya.

Sejak awal Sedekah Jelantah berjalan, takmir Masjid As Sunnah rutin membuat konten tentang program donasi ini via akun Instagram resminya. Dengan menggunakan tanda pagar (tagar) #sedekahjelantah, mereka berusaha mendapatkan atensi dari publik lebih luas. Selain itu, media sosial juga digunakan untuk menampilkan data perolehan jelantah dan uang yang diperoleh dari menjual minyak goreng sisa itu ke pengepul.

Menurut Aldo, perolehan dana dari Sedekah Jelantah terbilang cukup untuk turut mendukung operasional Masjid As Sunnah. Tentunya, besaran uang itu juga tergantung pada jumlah minyak yang berhasil dikumpulkan.

Pada awal-awal program ini bergulir, takmir dapat mengumpulkan hingga 120 liter jelantah dalam dua bulan pertama. Untuk bulan-bulan berikutnya, besarannya fluktuatif.

"Untuk saat ini, kami mengumpulkan ya rata-rata sekitar 60 hingga 70 liter dalam dua bulan. Yang penting, kami kumpulkan dulu, baru kemudian kita kontak si pengepul. Memang, jelantah ini tak seperti sampah. Tidak menimbulkan bau sehingga aman disimpan di gudang," jelas Aldo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Masjid As Sunnah VCM (@masjidassunnahvcm)

Ia mengungkapkan, satu jeriken jelantah dengan volume sekira 18 liter dihargai Rp 110 ribu oleh pengepul. Kadang kala, mereka melebihkan harga itu Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu agar bisa ikut bersedekah.

"Kami sudah pastikan dan tanyakan ke pengepul. Jelantah itu akan diekspor untuk diolah menjadi greenfuel, biodiesel. Jadi, bukan misalnya untuk 'dimurnikan', lalu dijual lagi sebagai minyak goreng untuk konsumsi," tegas Aldo.

Salah seorang warga kompleks VCM Extension, Abu Usamah, mengaku senang dengan Sedekah Jelantah yang diinisiasi takmir Masjid As Sunnah. Menurut dia, jelantah telah menjadi "limbah wajib" yang dihasilkan dari rumah-rumah. Namun, masih banyak yang bingung tentang pembuangan minyak goreng sisa itu.

Karena berbentuk cair, jelantah memang mudah dibuang via saluran pipa, misal, di tempat cuci piring. Padahal, cara demikian akan menimbulkan masalah lingkungan di kemudian hari.

"Makanya, saya senang dengan adanya program ini. Sedekah Jelantah sangat membantu warga yang masih bingung mau membuang minyak jelantah ke mana," ujar Abu Usamah di Masjid As Sunnah, Kamis (21/11/2024).

photo
Program Tersenyum atau sedekah jelantah yang diinisiasi Rumah Sosial Kutub juga menggandeng sekolah-sekolah. - (dok instagram)

Semudah tersenyum

Semangat bersedekah dengan limbah jelantah pun tampak pada gerakan yang diinisiasi Rumah Sosial Kutub. Lembaga amil zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) ini memelopori Program Tersenyum.

Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub, Suhito, menjelaskan bahwa nama program ini adalah sebuah akronim. "Tersenyum" berarti 'terima sedekah minyak untuk mereka.'

Sejak 2018, Rumah Sosial Kutub resmi diluncurkan di Masjid Jogokarian, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Para inisiatornya tak hanya menggelorakan semangat "Indonesia Bertahajud", melainkan juga "Ubah Sampah Jadi Sedekah."

Dalam perkembangan kemudian, Rumah Sosial Kutub menjadi sebuah yayasan yang berkantor di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bagaimanapun, "Ubah Sampah Jadi Sedekah" tetap menjadi spirit yang terus terjaga.

Suhito menuturkan, pihaknya mengamati bahwa ziswaf masih menjadi ibadah yang kurang begitu disambut dengan antusiasme, seperti halnya kewajiban shalat atau haji. Untuk dapat ke Tanah Suci, misalnya, orang Islam di Indonesia rela mengantre lebih dari belasan atau bahkan puluhan tahun.

Karena itu, Rumah Sosial Kutub ingin membangkitkan kesadaran umat Islam untuk gemar mengeluarkan hartanya untuk ziswaf. Terlebih lagi, agama ini mengajarkan bahwa dalam harta seseorang terdapat hak orang lain.

"Namun, kalau kita edukasi untuk mereka mengeluarkan sebagian hartanya yang berupa uang, itu mungkin agak sulit. Jadi, perlu menyadarkan orang-orang dari sesuatu yang mudah. Apakah itu? Sampah," ujar Suhito saat dihubungi Republika, Jumat (22/11/2024).

photo
Program Tersenyum atau sedekah jelantah yang diinisiasi Rumah Sosial Kutub menjadi mitra Pemprov Jakarta pada 2020. - (dok ist)

Sampah adalah sesuatu yang dimiliki oleh semua orang. Berbeda dengan harta benda, sampah sering kali dianggap tak bernilai dan ingin segera dikeluarkan.

Sebagai salah satu limbah, jelantah juga mudah dijumpai di rumah-rumah warga Indonesia. Tidak peduli apakah dari lapisan masyarakat kaya, menengah, atau miskin. Umumnya mereka menghasilkan minyak goreng sisa.

"Maka, gerakan sedekah jelantah ini menjadi solusi yang efisien dan efektif. Kita tanamkan (kesadaran) bahwa sedekah semudah tersenyum karena semua bisa tersenyum," ucap Suhito.

Minyak jelantah yang terkumpul akan diolah secara bertanggung jawab, yakni sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar ramah lingkungan (biofuel). Nilai ekonomi limbah minyak jelantah kemudian disalurkan untuk mendukung program-program sosial, kemanusiaan, lingkungan, dan kesehatan.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2019, Program Tersenyum (Terima Sedekah Minyak untuk Mereka) sudah mengukir pelbagai prestasi. Pada 2020, gerakan ini meraih predikat "Top 99 Inovasi Pelayanan Publik" dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). Di tahun yang sama, Rumah Sosial Kutub juga menjadi mitra Pemerintah Provinsi Jakarta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SEDEKAH MINYAK JELANTAH (@sedekahminyakjelantah)

Pada 2021, Program Tersenyum berhasil mengumpulkan 350 ton pertama jelantah. Setahun kemudian, Forum Zakat menganugerahkan predikat "Inovasi Zakat" pada Rumah Sosial Kutub.

Saat ini, lembaga amil ziswaf tersebut memiliki 470 titik pengumpulan minyak goreng sisa. Dampak program ini adalah sebanyak lebih dari 590 ribu liter jelantah dapat ditangani, yakni dijual kepada pihak pengepul, untuk kemudian diolah menjadi biofuel. Tidak kurang dari 2.123 orang telah menjadi penerima manfaat donasi, yakni dana yang diperoleh dari penjualan jelantah sumbangan masyarakat.

"Alhamdulillah, semoga gerakan ini dapat terus berkembang dan masif di masa mendatang," ucap Suhito.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Zebunnisa, Sufi yang Terpikat Puisi

Sejak dini, Zebunnisa telah dibekali ilmu agama juga sains, serta bersentuhan dengan literatur dan bahasa.

SELENGKAPNYA

Daftar 124 Negara ICC yang akan Menangkap Netanyahu dan Gallant

Lebih dari 120 negara yang menjadi bagian dari ICC berkewajiban untuk menegakkan surat perintah penangkapan.

SELENGKAPNYA

Pemerintah Janjikan Lebih Agresif Memblokir Situs Judol

Perputaran judi online di Indonesia telah mencapai kurang lebih Rp 900 triliun.

SELENGKAPNYA