DK PBB Beri Peringatan Keras untuk Israel Soal Pembubaran UNRWA/Gedung UNRWA yang rusak di Gaza pada Februari 2024. | UNRWA via Reuters

Internasional

DK PBB Beri Peringatan Keras untuk Israel Soal Pembubaran UNRWA

Aktivitas UNRWA akan berhenti jika Majelis Umum PBB tidak turun tangan.

REPUBLIKA.ID, WASHINGTON -- Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (30/10/2024), mengeluarkan peringatan menentang upaya pembubaran badan pengungsi Palestina (UNRWA) oleh Israel. DK PBB menyebut badan tersebut sebagai tulang punggung layanan kemanusiaan di Jalur Gaza.

"Para anggota DK PBB memberi peringatan keras atas segala upaya untuk membubarkan atau menghilangkan operasi dan mandat UNRWA, dan menyadari bahwa setiap gangguan atau penangguhan terhadap pekerjaannya akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang parah bagi jutaan pengungsi Palestina yang bergantung pada Badan tersebut dan juga implikasi bagi kawasan," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut muncul setelah pengesahan UU oleh parlemen Israel, Knesset yang mencegah UNRWA beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki.Para anggota DK PBB menyampaikan "keprihatinan mendalam" mengenai UU Israel dan mendesak Tel Aviv untuk mematuhi kewajiban internasional serta menghargai hak istimewa dan kekebalan badan PBB.

photo
Komisioner Jenderal UNWRA Philippe Lazzarini. EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI - (KEYSTONE)

"Anggota DK PBB menuntut semua pihak untuk memungkinkan UNRWA melaksanakan mandatnya, sebagaimana ditetapkan oleh Majelis Umum, di semua bidang operasi, dengan sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan, kenetralan, imparsialitas, dan independensi, serta untuk menghormati hukum humaniter internasional termasuk perlindungan terhadap fasilitas PBB dan kemanusiaan," kata pernyataan itu.

Mereka juga mendesak semua pihak mengambil langkah penting untuk membolehkan dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Gaza, sejalan dengan hukum humaniter internasional.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini pada Rabu memperingatkan, aktivitas badan PBB untuk pengungsi Palestina itu kemungkinan harus berhenti jika Majelis Umum PBB tidak turun tangan.“Kemampuan UNRWA untuk melaksanakan mandatnya terancam,” tulis Lazzarini dalam sebuah surat kepada Philemon Yang, presiden Majelis Umum PBB.

"Hari ini, harus saya sampaikan kepada Anda bahwa Badan ini sedang diserang secara fisik, politik, dan operasional yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah PBB, (dan) mandatnya kemungkinan tidak bisa dipenuhi tanpa intervensi tegas Majelis Umum,” kata Lazzarini.

“Dampaknya bagi Palestina, bagi Israel, dan bagi kawasan ini akan sangat serius,” kata dia, memperingatkan.

Surat itu ditulis Lazzarini setelah parlemen Israel, Knesset, menyusul pengesahan beberapa RUU yang menentang dan melarang UNRWA beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

"RUU-RUU ini akan sangat merugikan kehidupan dan masa depan mereka (pengungsi Palestina)," katanya.“Sekarang, saat kita melihat wajah anak-anak di Gaza, beberapa di antaranya mungkin akan meninggal besok," kata Lazzarini dalam suratnya.

Dia meminta negara-negara anggota PBB mengambil langkah untuk mendukung UNRWA.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat