Internasional
Kekejaman Baru Israel, Hampir 100 Syahid di Beit Lahiya
Bombardir Israel je Jalur Gaza makin menjadi-jadi.
GAZA – Pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian baru di Jalur Gaza utara, dan menargetkan berbagai lokasi di Jalur Gaza dengan serangan intensif. Direktur kantor media pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta, mengatakan sedikitnya 93 orang syahid, dan 40 orang hilang setelah serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung pengungsi di Beit Lahia.
Rumah Sakit Al-Awda, sebuah fasilitas di bagian utara Jalur Gaza, yang masih beroperasi dan menawarkan perawatan medis, tidak mampu menampung sejumlah besar korban luka. Banyak orang ditarik keluar dari reruntuhan.
Korban berada dalam kondisi kritis. Mereka mengalami pendarahan hebat atau tertimpa beban berat dari potongan beton besar yang menimpa kepala mereka saat mereka sedang tidur. Saksi mata lain menyatakan ada anggota keluarga mereka yang benar-benar musnah. Mereka hancur lebur karena intensitas ledakan sementara sebuah bangunan yang tadinya berdiri lima lantai kini berubah menjadi tumpukan puing.
Koresponden Aljazirah mengkonfirmasi penemuan jenazah puluhan syuhada menyusul pemboman Israel yang menargetkan rumah lima lantai milik keluarga Abu Nasr di proyek Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada Selasa pagi. Saksi mata menjelaskan bahwa di antara para syuhada ada 25 anak-anak.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa puluhan orang yang terluka masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, tempat sekitar 100 pengungsi Palestina tinggal, termasuk wanita dan anak-anak.
Thawabta mengatakan kepada Aljazirah Arabia bahwa puluhan orang yang terluka tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang sudah tidak berfungsi lagi, dan tidak ada yang bisa merawat mereka. Dia menambahkan bahwa bangunan yang ditargetkan Israel menampung 200 orang. Sejauh ini, sudah 83 orang yang dimakamkan.
Dr Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan puluhan orang yang terluka telah tiba di fasilitas tersebut dan mendesak semua ahli bedah untuk kembali ke sana untuk merawat mereka. Banyak korban luka mungkin meninggal karena kurangnya sumber daya di rumah sakit, katanya kepada Aljazirah.
“Dunia harus mengambil tindakan dan tidak hanya menyaksikan genosida di Jalur Gaza,” tambahnya. “Kami menyerukan dunia untuk mengirimkan delegasi medis khusus untuk merawat puluhan orang yang terluka di rumah sakit.”
Massive destruction following the horrific Israeli massacre this morning in Beit Lahiya, northern Gaza, where at least 77 innocent civilians, including 25 children, were brutally murdered in a huge missile attack. pic.twitter.com/82xajuBWav — Quds News Network (QudsNen) October 29, 2024
Hussam Abu Safiya membenarkan bahwa tentara pendudukan melakukan penembakan di sekitar rumah sakit saat merawat para korban pembantaian tersebut. Dia menjelaskan kepada Al Jazeera bahwa rumah sakit tidak mampu merawat puluhan korban luka karena kurangnya sumber daya, yang menyebabkan kematian sebagian besar korban luka.
Direktur rumah sakit lapangan di Gaza, Marwan Al-Hamas, mengimbau dunia untuk mengirimkan tim medis khusus ke Jalur Gaza utara dan mengamankan serta melindungi rumah sakit tersebut. Ia mengatakan, RS Kamal Adwan sangat membutuhkan tim medis untuk menangani korban luka.
Hamas menganggap bahwa "pembantaian mengerikan dalam proyek Beit Lahia adalah konfirmasi atas rencana genosida dan pengungsian Zionis terhadap rakyat kami di tengah keheningan Arab dan internasional."
Selain pembantaian di Beit Lahiya, tujuh warga Palestina, termasuk seorang anak, syahid dalam pemboman Israel di selatan kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Israel juga melakukan penembakan artileri di kamp Bureij, yang mengakibatkan dua orang syahid, salah satunya adalah seorang anak.
The city of Beit Lahiya, northern Gaza, woke up this morning to yet another huge massacre, with over 55 civilians confirmed killed and others missing following an Israeli airstrike on a five-storey building belonging to the Abu Nassr family. pic.twitter.com/r7TBhZis6d — Quds News Network (QudsNen) October 29, 2024
Di Rafah, di selatan, koresponden Aljazirah melaporkan bahwa tiga warga Palestina syahid dan lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan daerah Khirbet al-Adas, sebelah utara kota Rafah di Jalur Gaza. Korban luka dan jenazah para martir dipindahkan ke Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis.
Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan penggerebekan di wilayah timur kamp Jabaliya, utara Jalur Gaza. Pasukan penjajahan Israel membakar Sekolah Al-Fakhoura, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan beberapa rumah di sekitar sekolah tersebut, di sebelah barat kamp Jabaliya.
Sumber-sumber medis sebelumnya melaporkan kepada Aljazirah bahwa 36 warga Palestina telah syahid dalam serangan Israel di wilayah utara, tengah dan selatan Jalur Gaza sejak Senin pagi.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan militer Israel telah menyerang pusat penampungan di Jalur Gaza sebanyak 39 kali sepanjang bulan ini dalam upaya untuk “menggusur warga Palestina dan mengosongkan Gaza”. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 188 orang dan melukai ratusan lainnya, katanya.
Grieving families bid a sorrowful farewell to their loved ones on the 389th morning of the ongoing Israeli genocide in Gaza. pic.twitter.com/QNn3eMZcKX — Quds News Network (QudsNen) October 29, 2024
Kelompok yang berbasis di Jenewa mengatakan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, klinik dan pusat penampungan di Gaza sebanyak 65 kali sejak awal Agustus. Sebagian besar situs tersebut berlokasi di Kota Gaza atau Gaza utara.
“Penargetan yang dilakukan Israel mencakup penembakan, penembakan langsung, pembunuhan terhadap orang-orang yang terpaksa mengungsi dan keluarga mereka, atau membuat mereka meninggalkan sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan karena tembakan dan/atau perintah untuk pindah. Sekolah-sekolah ini kemudian dibakar atau dihancurkan oleh pasukan Israel untuk menjadikannya tidak dapat dihuni dan menghentikan pengungsi untuk kembali ke sekolah tersebut,” tambah kelompok tersebut.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Afrika Selatan Habis-Habisan Buktikan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Afrika Selatan akan mengajukan memorial bukti genosida Israel.
SELENGKAPNYA23 Hari, Israel Bunuh Hampir Seribu Orang di Utara Gaza
Tentara Israel memporak-porandakan RS Kamal Adwan.
SELENGKAPNYABayi-Bayi Meninggal Kehabisan Napas di Utara Gaza
Israel terus melakukan pemboman brutal di seantero Jalur Gaza.
SELENGKAPNYAIDF Masukkan Perempuan Gaza ke Lubang di Gaza Utara
Pengepungan utara Gaza oleh Israel sudah memasuki hari ke-20.
SELENGKAPNYA