Kerabat keluarga Shnaa dari Palestina berduka saat pemakaman mereka di rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 19 Oktober 2024. | EPA-EFE/MOHAMMED SABER

Internasional

Pembersihan Etnis di Utara Gaza Terus Berlangsung

Sebanyak 87 orang syahid dan hilang akibat serangan ISrael di Beit Lahiya.

GAZA – Pemboman brutal Israel ke Jalur Gaza sepanjang Sabtu hingga Ahad kemarin menjadi salah satu yang paling mematikan selama setahun genosida berjalan. Lebih dari seratus warga Gaza syahid dalam pengeboman dan pengepungan di utara Jalur Gaza yang makin brutal tersebut.

Kantor berita WAFA dan Aljazirah melansir, sejumlah warga Palestina syahid dan lainnya terluka akibat pemboman Israel terhadap kamp Jabalia di Jalur Gaza utara. Jumlah ini menambah syuhada akibat pemboman di Jabalia pada Jumat pekan lalu yang mencapai 33 orang.

Sebanyak 14 orang syahid tewas serangan Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza kemarin pagi. Sejak Sabtu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa penjajah melakukan tujuh pembantaian di Jalur Gaza, mengakibatkan puluhan syahid dan 158 orang terluka tiba di rumah sakit dalam waktu 24 jam.

Kementerian menambahkan bahwa serangan Israel pada Sabtu malam menargetkan rumah-rumah di proyek Beit Lahia di Jalur Gaza utara, yang mengakibatkan kematian 87 orang, sementara satu warga Palestina masih hilang. Lebih dari 40 orang lainnya terluka.

photo
Kerabat keluarga Shnaa dari Palestina berduka saat pemakaman mereka di rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 19 Oktober 2024. - (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

Pasukan Israel telah melakukan serangan besar-besaran di Gaza utara sejak 6 Oktober sebagai langkah yang dituding sebagai upaya pembersihan etnis. Mereka menghancurkan bangunan tempat tinggal melalui serangan udara dan artileri serta melakukan penangkapan massal terhadap puluhan ribu orang yang terjebak di sana.

Di Beit Lahiya, tim pertahanan sipil masih berusaha mengeluarkan jenazah dari reruntuhan. Israel menargetkan seluruh lingkungan di salah satu malam paling mematikan bagi orang-orang di Gaza utara. Tim berhasil menyelamatkan seorang bayi perempuan. 

Serangan tersebut merupakan bagian dari pengepungan Israel yang sedang berlangsung di Gaza utara, dan upaya militer untuk membersihkan wilayah yang berpenduduk sekitar 400.000 jiwa. Banyak warga Palestina yang menolak untuk pergi karena mereka yakin mereka akan menjadi sasaran kemanapun mereka pergi.

Penduduk di sana telah bertahan selama 16 hari tanpa makanan, air atau obat-obatan selama serangan tentara Israel, yang juga berfokus pada kamp pengungsi Jabalia.

photo
Warga menemukan jenazah dari puing-puing rumah keluarga Shnaa yang hancur pascaserangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza, 19 Oktober 2024. - (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan ada juga serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia kemarin malam yang menyebabkan 40 pasien dan staf medis terluka. Generator rumah sakit dihantam, menyebabkan listrik padam. Hal itu mengakibatkan dua pasien yang berada dalam kondisi kritis meninggal dunia.

Setidaknya sembilan orang juga syahid dalam serangan rudal Israel di kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza. Amjad Hajaj, seorang warga di kamp tersebut, mengatakan bahwa rudal tersebut menghantam sebuah sekolah di kamp tersebut yang menampung banyak pengungsi pada hari Sabtu.

“Gedung yang terdiri dari tiga lantai ini menjadi sasaran rudal yang sangat kuat yang menghancurkan ketiga lantai tersebut. Orang-orang ditarik keluar,” katanya kepada Aljazirah

“Rudal itu sangat dahsyat dan ledakannya memekakkan telinga,” katanya. “Banyak anak-anak terluka akibat pecahan peluru yang menghantam sekolah ini.”

Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya juga diserang pasukan Israel. Hussam Abu Safia, direktur rumah sakit, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel merusak tangki air dan jaringan listrik rumah sakit, sehingga sangat mengganggu layanan medis.

Daerah sekitar rumah sakit telah menjadi sasaran pemboman dan tembakan hebat selama beberapa jam, sehingga menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya, tambahnya.

Pada Sabtu, setidaknya sebelas warga sipil syahid dan lainnya terluka ketika pendudukan mengebom sebuah rumah di kamp al-Maghazi di Jalur Gaza tengah. Sumber medis melaporkan sebelas warga sipil syahid dan lainnya luka-luka, serta sejumlah orang hilang di bawah reruntuhan, akibat pemboman pendudukan terhadap sebuah rumah milik keluarga Shana'a di kamp Maghazi.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 42.603 orang telah gugur dan 99.795 orang terluka sejak perang Israel di wilayah Palestina dimulai pada Oktober 2023. Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya, menurut kementerian. Angka tersebut mungkin jauh lebih tinggi dengan perkiraan 10.000 jenazah terkubur di antara puing-puing bangunan yang hancur di seluruh Jalur Gaza.

Tamer Qarmout, seorang profesor kebijakan publik di Doha Institute, mengatakan dunia telah gagal sejak awal perang Israel di Gaza dalam memberikan perlindungan dasar bagi warga sipil Palestina.

“Israel mendapat lampu hijau dari negara adidaya, AS, yang merupakan mitra Israel dalam kejahatan perang ini,” kata Qarmout kepada Aljazirah. “Kita berada di luar doktrin ‘bela diri’. Rencananya sudah muncul dan kurang lebih jelas. Ini adalah penataan ulang seluruh wilayah yang dimulai di Gaza, dan saya tidak tahu di mana hal ini akan berhenti.”

Dia menyoroti “Rencana Umum” Israel untuk Gaza utara, yang menyerukan pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut dan kelaparan serta penargetan terhadap siapapun yang tertinggal. “Kita sedang membicarakan gelombang pengungsian lainnya – Nakba lagi. Masa depan Gaza sangat buruk. Saya masih khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Rekayasa ulang demografi Jalur Gaza sedang berlangsung saat ini.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

345 Ribu Warga Gaza akan Kelaparan Musim Dingin Ini

AS dikecam karena beri jeda waktu Israel biarkan kelaparan di Gaza.

SELENGKAPNYA

Cara Baru Israel Laparkan Gaza: Putus Impor Pangan

Kondisi kelaparan di Gaza makin memprihatinkan.

SELENGKAPNYA

Pembersihan Etnis Menghantui Utara Gaza

Israel berniat mengosongkan Gaza utara dan membunuhi semua yang masih tersisa.

SELENGKAPNYA

Serangan Israel Makin Brutal, 55 Warga Gaza Syahid

Israel masih terus mengepung wilayah Jabalia.

SELENGKAPNYA