Nasional
Tambak Udang Vaname Sejahterakan Nelayan Pesisir
Shrimp estate menjadi kekuatan ekonomi baru di Kalimantan Tengah.
SUKAMARA – Salah satu inovasi dan gagasan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dalam mengangkat taraf hidup masyarakat pesisir yang bekerja pada sektor kelautan dan perikanan yakni dengan membangun Kawasan Tambak Udang Vaname (Shrimp Estate) di Kabupaten di Sukamara. Kawasan tersebut kini telah menjadi kekuatan ekonomi baru di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Program Shrimp Estate atau Kawasan Tambak Udang Vaname ini membentang di lahan seluas 40,17 hektar yang terdiri 72 unit tambak dan 4 kluster. Tambak udang tersebut sudah dilakukan beberapa kali panen dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. "Tambak udang Vaname ini merupakan program prioritas pemerintah provinsi dan akan menjadi kekuatan ekonomi baru di wilayah pesisir pantai Kalteng," kata Sugianto kepada wartawan, Jumat (16/8/2024).
Ia mengatakan, pembangunan kawasan shrimp estate ini sangat tepat karena didukung potensi kelautan dan perikanan Kalteng yang memiliki panjang garis pantai sekitar 703,91 kilometer (km) dan potensi laut mencapai 94.500 km persegi yang berada di tujuh kabupaten pesisir yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa.
Pembangunan kawasan tambak udang menggunakan sistem klaster modern dengan konsep zero waste dan berkelanjutan sehingga nantinya memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat yang muaranya akan menambah peningkatan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja serta menjadi trigger bagi daerah di kabupaten pesisir pantai lainnya.
Mengutip data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalteng sampai saat sudah enam kali panen parsial udang vaname di Shrimp Estate Berkah yang terletak di Desa Sei Raja Kabupaten Sukamara. Untuk panen parsial yang keenam dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu tahap pertama sebanyak 2,8 ton udang vaname dan kedua sebanyak 4,8 ton, dengan demikian total panen parsial keenam ini sebanyak 7,6 ton udang vaname.
Panen parsial ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan populasi udang pada siklus budidaya yang sedang berlangsung sehingga pertumbuhan udang akan meningkat. Diharapkan dengan dilakukannya panen parsial ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan udang vaname. Karena setelah panen parsial dilakukan, pertumbuhan udang vaname dapat lebih cepat dan terhindar dari kematian mendadak dalam jumlah yang besar.
"Sehingga pada saat panen total nantinya, yang direncanakan pada bulan Juli, Agustus, November dan Desember 2024 mendatang, akan dapat menghasilkan 173 ton lebih udang vaname,” kata Kepala Dislutkan Darliansjah yang dikutip awal Agustus 2024 lalu.
Melihat produksi yang terus meningkat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mulai melakukan penjajakan ke beberapa perusahaan eksportir udang di ibu kota. Jika ini terwujud maka harapannya adalah produksi udang Vaname dari Kalteng dapat menjadi komoditas ekspor andalan nasional. "Saya optimis shrimp estate dapat berkontribusi dalam mewujudkan target nasional 2 juta ton udang pada tahun 2024," kata Sugianto.
Ikon daerah
Dalam menarik investor maupun wisatawan, Pemprov Kalteng terus membenahi infrastruktur baik jalan jembatan serta membangun ikon daerah (landmark). Beberapa ikon daerah yang diharapkan memberikan daya tarik wisata seperti Bundaran Besar dan Bundaran Mahir Mahar, Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain itu juga pengembangan kawasan Water front City, destinasi wisata alam Taman Sebangau, dan pembangunan bendungan.
Langkah lainnya yang diambil Pemprov dalam upaya menarik wisatawan dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif antara lain dengan menggelar Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dan Festival Kuliner Nusantara (FKN) Provinsi Kalimantan Tengah 2024.
Menurut Sugianto, FBIM dan FKN telah menjadi ajang strategis dalam mempromosikan seni budaya, destinasi wisata, dan kuliner khas Kalteng kepada wisatawan nusantara dan mancanegara. Para pelaku seni budaya memberikan karya-karya terbaik yang mengedukasi warga masyarakat agar lebih peduli dan bangga dengan nilai-nilai seni dan budaya Kalteng. Eksistensi nilai luhur tradisi dan kearifan lokal harus terus dijaga di tengah kemajuan zaman dan modernisasi.
"Bila ingin melihat keluhuran seni budaya dayak, datanglah ke Festival Budaya Isen Mulang. Festival ini merupakan festival terbesar di kalimantan Tengah yang menyuguhkan ragam seni dan budaya serta tradisi adat dayak , hingga festival kuliner," jelasnya.
Adiah Chandra Sari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng menambahkan Festival Budaya Isen Mulang 2024 ini, dikunjungi tak kurang dari 90 ribu orang dengan total transaksi keuangan selama kegiatan berlangsung mencapai Rp 20 miliar lebih. Menurutnya, festival ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia, dan Bangga Buatan Indonesia.
Dukungan terhadap masuknya investasi di seantero Bumi Tambun Bungai salah satunya dari penyediaan Listrik. Hingga bulan Desember 2023, rasio desa berlistrik sebesar 74,86 persen di mana 395 desa belum berlistrik PLN dari total 1.571 desa dan kelurahan. Sementara rasio elektrifikasi PLN adalah 93,38 persen, sekitar 53.840 rumah tangga yang belum terlistriki PLN dari total 811.845 rumah tangga. Ditargetkan seluruh desa di Kalteng 100 persen teraliri listrik tahun 2024 ini melalui anggaran perubahan.
Sejalan dengan upaya pemerataan jaringan listrik di Kalteng, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Agus Siswadi mengatakan saat ini masih ada blank spot di 321 titik kabupaten dan kota. Kendala terbesar dalam menyelesaikan merdeka sinyal di ratusan titik blank spot tadi adalah belum tersedianya aliran listrik untuk mendukung pembangunan Base Transceiver Station (BTS).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
10 Tahun Merajut Asa Menuju Kalteng Bermartabat
Kekayaan sumber daya alam Kalteng yang melimpah harus dikelola dengan optimal.
SELENGKAPNYA