Pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di St Petersburg, Rusia, 25 Desember 2023. | EPA-EFE/PAVEL BEDNYAKOV

Opini

Mengenai Pembentukan Arsitektur Keamanan di Kawasan Eurasia

Rusia mengakui tanggung jawabnya atas menjaga stabilitas global.

Oleh VERONIKA NOVOSELTSEVA, Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia memperhatikan artikel di media-media Indonesia yang mengandung tanggapan positif terkait kegiatan NATO seakan-akan bertujuan untuk menjamin stabilitas dan keamanan internasional. Rupa-rupanya, karena jarak jauh Indonesia dari kawasan Atlantik Utara dan upaya-upaya aktif mesin propaganda Barat maka sangat susah melihat situasi «dari dalam». Realitasnya ternyata sangat berbeda.

Saya ingin mengingatkan kembali bahwa selama bertahun-tahun Amerika Serikat dan sekutunya berulang kali menolak untuk mendukung prakarsa manapun dari Rusia untuk menciptakan kawasan keamanan bersama dan tak terpisahkan di Eurasia. Mereka menghindari pembahasan rancangan perjanjian tentang keamanan di Eropa pada tahun 2008, mengabaikan draf perjanjian yang kami usulkan pada bulan Desember tahun 2021 kepada AS dan NATO mengenai jaminan keamanan bagi Rusia.

Mereka lama-kelamaan memajukan aliansi menuju ke perbatasan kami. Sambil berupaya menghapus Rusia sebagai negara mandiri
dari peta politik sedunia, mereka menyatakan bahwa negara kami patut mengalami kekalahan strategis di operasi militer khusus di Ukraina. Semua percobaan kami yang berkali-kali untuk membangun dialog tidak ditanggapi sama sekali.

Sementara itu, kebijakan Barat memaksakan dunia menerima sistem hubungan ekonomi dan politik yang tidak setara, serta penerapan sanksi sepihak telah mempertajam pertentangan antarnegara dan menyebabkan meningkatnya potensi konflik, termasuk di kawasan Asia Pasifik. Campur tangan NATO dalam urusan Eurasia tidak memperhitungkan kepentingan mayoritas negara di kawasan ini. Mengingat kecenderungan nyata dibentuknya tatanan dunia multipolar ada kebutuhan untuk mengisi vakum di bidang keamanan Eurasia yang menciptakan risiko bagi Rusia, para sekutu, dan mitra kami.

Dalam kaitan ini, pada bulan Juni tahun 2024, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin memprakarsai konsep Arsitektur Keamanan dan Kerja Sama Eurasia sebagai landasan arsitektur keamanan dunia. Saya ingin menekankan bahwa arsitektur baru akan terbuka bagi semua negara benua Eurasia, tidak merupakan arsitektur blok yang menentang kepentingan negara manapun.

Tujuannya adalah mencegah terpecahnya Eropa menjadi blok-blok yang berlawanan, serta mencegah pecahnya konflik bersenjata berskala besar dengan keterlibatan negara-negara baik dari Eurasia maupun dari kawasan lain. Kami mendukung prinsip masalah regional – solusi regional, yang lama-kelamaan akan mendatangkan berkurangnya kehadiran militer dan menghapus pengaruh destruktif dari pemain-pemain eksternal di kawasan Eurasia.

Terjalinnya dialog dan kerja sama akan diadakan di bidang-bidang yang merupakan minat bagi para pesertanya – lewat penguatan dan penggabungan mekanisme kooperasi yang sudah ada dan penciptaan mekanisme-mekanisme yang baru. Penting juga mengintensifkan pembentukan instrument-instrumen ekonomi bilateral dan multilateral yang efektif dan aman sebagai alternatif untuk yang dikendalikan oleh Barat.

Tentu saja, isu-isu ekonomi, kesejahteraan masyarakat, integrasi dan kerja sama yang saling menguntungkan, mengatasinya masalah-masalah bersama seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, pelestariaan lingkungan hidup, serta mengembangkannya mekanisme untuk merespons ancaman pandemi dan krisis ekonomi global harus menjadi bagian penting dari sistem tersebut.

Saya ingin menekankan poin kunci yang berikutnya: inti inisiatif ini adalah membangun sistem lembaga-lembaga, mekanisme-mekanisme dan kesepakatan-
kesepakatan yang akan sebenarnya menyumbangi pencapaian tujuan bersama di bidang keamanan dan perkembangan.

Rusia mengakui tanggung jawabnya atas
menjaga stabilitas global dan menegaskan kembali kesiapannya untuk berdialog dengan semua negara yang ingin hidup di dunia adil dan tidak ingin mematuhi peraturan-peraturan yang diciptakan di Washington atau Brussels.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat