Presiden Cina Xi Jinping di sebelah kanan berjabat tangan dengan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Aula Besar Rakyat di Beijing pada Senin, 1 April 2024. | Yao Dawei/Xinhua via AP

Internasional

Kala Xi Jinping Singgung “Bandung Spirit”

Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai telah menjadi aset bersama komunitas internasional.

Oleh KAMRAN DIKARMA dari Beijing

BEIJING — Presiden Cina Xi Jinping menyinggung cerita Konferensi Asia-Afrika dan “Bandung Spirit” ketika membuka konferensi peringatan ke-70 “the Five Principles of Peaceful Coexistence” di Aula Besar Rakyat, Beijing, Jumat (28/6/2024). Acara tersebut dihadiri para duta besar negara-negara sahabat.

Dalam pidatonya, Xi mengungkapkan, 70 tahun lalu, the Five Principles of Peaceful Coexistence atau Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai secara resmi diluncurkan. Mantan perdana menteri Cina, Zhou Enlai, merupakan tokoh pertama yang mengemukakan atau mencetuskannya.

Menurut Xi, Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai muncul untuk menjawab panggilan zaman. Dia mengatakan, pasca Perang Dunia II, gerakan kemerdekaan dan pembebasan nasional melanda seluruh dunia. Sistem kolonial di seluruh dunia pun mulai rontok. Namun pada saat bersamaan, dunia dibayangi awan gelap Perang Dingin.

Pada era itu, negara-negara yang baru merdeka ingin mempertahankan kemerdekaannya. Cina, yang sudah menganut prinsip kemerdekaan, secara aktif mengupayakan hidup berdampingan dalam damai dengan semua negara serta berupaya memperbaiki lingkungan eksternal, terutama di wilayah sekitarnya.

“Dengan latar belakang ini, kepemimpinan Cina untuk pertama kalinya menetapkan Lima Prinsip (Hidup Berdampingan) secara keseluruhan, yaitu, saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah, saling tidak melakukan agresi, saling tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, kesetaraan dan saling menguntungkan, serta hidup berdampingan secara damai,” ucap Xi Jinping dalam pidatonya.

Xi mengungkapkan, Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai lahir di Asia, tapi dengan cepat naik ke panggung dunia. “Pada tahun 1955, lebih dari 20 negara Asia dan Afrika menghadiri Konferensi Bandung (Konferensi Asia-Afrika). Mereka mengusulkan sepuluh prinsip penanganan hubungan antar-negara berdasarkan Lima Prinsip (Hidup Berdampingan Secara Damai), dan menganjurkan Bandung Spirit (yakni) solidaritas, persahabatan, dan kerja sama,” ujarnya.

Menurut Xi, Gerakan Non-Blok yang muncul pada 1960an juga mengadopsi Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai sebagai prinsip panduannya. “The Declaration on Principles of International Law yang diadopsi pada Sidang Majelis Umum PBB ke-25 pada 1970 dan Declaration on Establishment of the New Economic Order yang diadopsi pada Sidang Khusus Majelis Umum PBB Keenam pada 1974, keduanya mendukung Lima Prinsip,” tambahnya.

photo
Pengunjung mengamati artefak sejarah yang dipajang pada Pameran Gedung Merdeka dan Diplomasi Sejarah Dunia di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Sumur Bandung, Kota Bandung, Ahad (12/3/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Xi menilai, Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai telah menjadi panduan utama bagi pembentukan dan pengembangan hubungan antar negara dengan sistem sosial berbeda. Dia berpendapat, ketika lima prinsip tersebut diikuti, negara-negara dengan sistem sosial, ideologi, sejarah, budaya, keyakinan, tahap pembangunan, dan ukuran yang berbeda dapat membangun hubungan saling percaya, persahabatan serta kerja sama.

“Lima Prinsip (Hidup Berdampingan Secara Damai) menawarkan jalan baru menuju penyelesaian damai atas isu-isu bersejarah dan perselisihan internasional, mengalahkan pola pikir yang sudah usang, berpikiran sempit, antagonistik dan konfrontatif seperti politik blok dan lingkup pengaruh,” ujar Xi.

Dia mengingatkan, Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai lahir dengan semangat melindungi kepentingan negara-negara kecil dan lemah dari politik kekuasaan. Lima Prinsip menentang imperilaisme, kolonialisme, dan hegemonisme.

Xi berpendapat, setelah 70 tahun, kini Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai telah menjadi aset bersama komunitas internasional untuk dihargai, diwariskan, dan dipromosikan lebih lanjut. “Pada saat ini, saya mengenang dengan penuh kekaguman para pemimpin generasi tua yang bersama-sama memprakarsai Lima Prinsip. Saya juga ingin memberikan penghormatan yang tinggi kepada para visioner dari seluruh negara yang telah mempromosikan Lima Prinsip dengan gigih selama bertahun-tahun,” kata Xi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Giliran Cina Gertak NATO: Jangan Bikin Kacau di Asia

Cina meradang disebut terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.

SELENGKAPNYA