Ekonomi
Kemendag Jamin Stok Pangan Aman Meski Harga Naik
Pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus digencarkan.
JAKARTA — Kementerian Perdagangan menjamin stok pangan tetap aman meski harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan. Sejumlah komoditas yang harganya cenderung naik adalah cabai, minyak goreng, bawang putih, telur, dan daging ayam.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, harga pangan saat ini masih terus bergerak fluktuatif. Namun, yang paling penting adalah ketersediaan stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saya hampir setiap hari ke pasar, kami lihat satu per satu, tidak hanya satu titik, tetapi menyebar merata di seluruh Indonesia bersinergi dengan pemerintah daerah. Yang bisa saya pastikan adalah stok aman,” kata Jerry, Rabu (15/5/2024).
Ia menambahkan, meski mayoritas harga sembako naik, harga minyak goreng di beberapa lokasi justru masih relatif stabil. Dia bahkan menemukan harga MinyaKita yang berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan, yakni Rp 14.000 per liter.
“Harga minyak goreng terutama minyak goreng curah dan MinyaKita sampai hari ini relatif terjaga semua dan sesuai HET,” tambahnya.
Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada 15 Mei 2024, harga rata-rata nasional beras premium adalah Rp 15.540 per kg, bawang merah Rp 47.580 per kg, bawang putih Rp 42.980 per kg, daging ayam ras Rp 38.130 per kg, dan telur ayam Rp 30.540 per kg.
Kemudian, harga cabai rawit merah mencapai Rp 43.050 per kg, minyak goreng curah Rp 15.860 per liter, dan minyak goreng kemasan Rp 17.870.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah terus memastikan stabilitas harga pangan dan pasokannya terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah menjelang Hari Raya Idul Adha. Arief menyatakan terus memantau situasi harga pangan di seluruh daerah, menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta mengoptimalkan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit.
"Kita harapkan bersama bahwa pada momen Iduladha akan terus kita tingkatkan pemantauan harga di seluruh daerah. Begitu juga dengan berbagai langkah intervensi program seperti Gerakan Pangan Murah itu kita intensifkan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di hari raya,” ujar Arief dalam keterangannya, Rabu.
Arief menyatakan, pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan dengan kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Per 14 Mei 2024, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog dalam kondisi yang aman dan cukup mencapai 1,8 juta ton.
Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok pangan, khususnya pangan pokok strategis. Tidak hanya CBP, pemerintah juga mendorong setiap daerah untuk terus meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD). Sebanyak 30 dari 38 provinsi yang sudah memiliki stok CBPD.
Adapun total stok CBPD mencapai 7.015 ton, khusus Sulawesi Tenggara memiliki CBPD sebanyak 192,16 ton. Sementara itu, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai parameter perberasn nasional, stok beras juga terpantau aman dan cukup dengan total stok mencapai 48 ribu ton. Angka ini berada di atas stok normal rata-rata sebesar 30 ribu ton.
Untuk meneka harga pangan, sejumlah pemerintah daerah menggencarkan gerakan pasar murah. Pemkot Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), misalnya, menggelar Gerakan Pangan Murah 2024 di halaman kantor Camat Medan Perjuangan selama dua hari.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan Agus Suriyono mengatakan, gerakan ini untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di pasaran. Stabilisasi pasokan dan harga pangan, baik tingkat produsen maupun konsumen, katanya, guna meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat Kota Medan.
Adapun komoditas pangan meliputi beras dipasarkan dengan harga Rp 58 ribu per lima kg, cabai merah keriting Rp 40 ribu per kg, abai rawit Rp 20 ribu per kg, dan bawang merah Rp 40 ribu per kg.
"Beragam kebutuhan bahan pangan pokok ada di Gerakan Pangan Murah ini. Masyarakat diminta berbelanja sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan," kata dia.
Di daerah lain, Pemkot Solok sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen dan terus mendukung upaya pengendalian inflasi dengan terus meningkatnya harga bahan pokok terutama inflasi komoditas pangan strategis.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra menyebut, Pemerintah Kota Solok akan memperkuat strategi pengendalian inflasi pangan, melalui pengoptimalan pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan). Ramadhani mengatakan, langkah pengendalian tersebut berlandaskan pada kerangka empat K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Untuk menjaga laju inflasi menjadi isu nasional, ia juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk juga turut serta mengawasi kestabilan harga bahan pokok di masyarakat. “Kepada TPID untuk dapat menjaga kestabilan harga, ini perlu dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala baik pantauan pasokan pangan maupun harga,” katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.