Inovasi
Menikmati Solusi Pintar dari Kota Cerdas
Di Jakarta, salah satu pengimplementasian Kota Cerdas bisa terlihat melalui Smart Totem Digital.
Kota Cerdas merupakan kota yang mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi operasional, hingga kualitas layanan pemerintah. Selain dapat menghadirkan pemerintahan yang lebih transparan, Kota Cerdas juga dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah menginisiasi Gerakan Menuju Smart City sejak 2017. Selama kurun waktu 2017-2023, gerakan ini sudah berhasil membimbing 241 kota dan kabupaten dalam menyusun rencana induk pembangunan berbasis Smart City atau Kota Cerdas.
"Melalui gerakan ini, kami berharap pemerintah daerah semakin terampil memanfaatkan teknologi demi meningkatkan taraf hidup masyarakat," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi dalam Forum Smart City Nasional 2023 pada Kamis (7/12/23), BSD, Tangerang, Banten.
Di Kota Surabaya misalnya, pengimplementasian Kota Cerdas telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai lini. Salah satu di antaranya adalah dalam lingkup pemerintahan itu sendiri.
"Mulai dari, proses perencanaan sampai dengan pencairan keuangan dan pemberian pertanggung jawaban dilakukan secara digital, tidak lagi menggunakan kertas. Di sini ada percepatan waktu," ujar Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Pengimplementasian Kota Cerdas juga memungkinkan Pemerintah Kota Surabaya untuk mengumpulkan beragam informasi yang berkenaan dengan masyarakat hingga ke tingkat yang paling dasar, seperti rukun tetangga (RT). Pengumpulan informasi yang terpusat ini, memungkinkan pemerintah kota hingga ketua RT untuk mengetahui kondisi warga secara terperinci.
Di antaranya, dalam jumlah warga miskin, jumlah anak stunting, jumlah anak putus sekolah, hingga jumlah warga yang akan menikah. "Jangankan Pemerintah Kota Surabaya, RT saja ketika ditanya berapa jumlah penduduk miskin, jumlah kasus stunting, jumlah anak putus sekolah, RT-nya sudah tahu," tambah Eri.
Kehadiran teknologi Kota Cerdas pun turut membawa dampak signifikan terhadap lingkungan, khususnya pengelolaan sampah. Dengan sistem yang mumpuni, Pemerintah Kota Surabaya mampu menelusuri alur pengelolaan sampah, mulai dari bank sampah di kampung hingga bank sampah di kota. "Sekarang di Kota Surabaya, sampah yang kami kelola itu sudah menghasilkan listrik sebesar 11 megawatt, mulai sejak 2020," ungkap Eri.
Tak hanya itu, pengimplementasian Kota Cerdas juga dapat mengoptimalkan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Surabaya yang saat ini sudah mencapai sekitar Rp 8 triliun. Alasannya, teknologi dan informasi yang terintegrasi dapat mempermudah pemerintah kota untuk memantau pembayaran pajak dari berbagai sektor, seperti pajak hotel.
"Kami pakai sistem, sehingga ketika mereka ada pembayaran, maka akan langsung otomatis masuk ke kami," tambah Eri. Tentunya, informasi dan teknologi yang terintegrasi dalam Kota Cerdas juga akan menghadirkan pemerintahan yang lebih transparan.
Eri mengatakan, saat ini semua kantor OPD, kecamatan, hingga kelurahan telah memiliki monitor transparansi capaian dan target kinerja pelayanan serta pendapatan Pemerintah Kota Surabaya. "Di sana kelihatan penyerapannya berapa, PAD yang masuk berapa, kepuasan masyarakat berapa, akan terlihat semua di monitor itu," kata Eri.
Bangkitkan Ekonomi
Perubahan yang signifikan juga dirasakan oleh Kota Surakarta atau Solo setelah mulai mengimplementasikan Kota Cerdas. Kota Surakarta bahkan berhasil meraih predikat sebagai kota ternyaman di 2022 dengan indeks 77.
Dari segi ekonomi, Kadiskominfo Surakarta Henny Erma mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta pada saat pandemi Covid-19 sempat menyentuh angka -1,7 persen. Namun saat ini, pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sudah naik menjadi 6,25 persen.
"Ketika kami akan melakukan inovasi, itu dasarnya adalah kebutuhan masyarakat dulu. Kebutuhan masyarakatnya seperti apa, apa yang bisa kami tindaklanjuti, kemudian kami siapkan tool-nya," ujar Henny.
Di Jakarta, salah satu pengimplementasian Kota Cerdas bisa terlihat melalui Smart Totem Digital. Smart Totem Digital hadir dalam bentuk street furniture yang disematkan oleh beragam sensor.
Street furniture merupakan istilah untuk benda atau perangkat yang dipasang di sepanjang jalan untuk tujuan tertentu. Melalui kerjasama antara MRT Jakarta dan PT Inovasi, Smart Totem Digital sudah tersebar di 48 titik dan 13 stasiun.
Smart Totem Digital ini bisa ditanamkan dengan berbagai macam fitur hingga sensor, termasuk touch screen dan CCTV pintar. "CCTV ini CCTV pintar. Bisa mendeteksi berapa banyak kendaraan yang lewat, berapa banyak pejalan kaki yang lewat. Dari situ kita bisa bikin heat map," ungkap co-founder PT Inovasi, Alfian Lumanto.
Beragam informasi yang terkumpul dari tiap titik dan lokasi Smart Totem Digital ini dapat dikumpulkan menjadi satu kesatuan data. Nantinya, data tersebut bisa membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan. "Informasi atau data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berbasis data," ujar Alfian.
Dalam pengimplementasian Kota Cerdas, sering kali orang berfokus pada teknologi terlebih dahulu. Menurut Eri, hal ini harus dihindari. Pemerintah perlu melihat terlebih dahulu masalah yang ada di wilayahnya. Setelah itu, baru mencari teknologi yang dirasa bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Dengan begitu, kehadiran teknologi tersebut tidak akan menjadi pemberat saat diimplementasikan. "Teknologi itu untuk membantu kita, bukan untuk memperberat kita. Kadang kala, kita memiliki teknologi yang justru memberatkan kita. Jadi, ketahui masalahnya dulu, baru tentukan pakai teknologi yang mana," ujar Eri.
Pengimplementasian Kota Cerdas, mengoptimalkan perolehan PAD di Kota Surabaya
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Teknologi, Jalan Bagi Disabilitas Meraih Inklusivitas
Sudah banyak sekali aplikasi yang membantu para disabilitas.
SELENGKAPNYAMengenal Implementasi Teknologi pada Nyamuk Wolbachia
Tak cuma Indonesia, sejumlah negara di dunia telah menerapkan teknologi wolbachia.
SELENGKAPNYADengan Kekuatan Teknologi, Memahami Bahasa Asing tak Lagi Jadi Hambatan
Aplikasi ini mendukung lebih dari 100 bahasa dan dapat menerjemahkan teks tertulis dan lisan.
SELENGKAPNYA