Peristiwa
Israel Bombardir Warga Palestina Mengungsi ke Selatan Gaza
Setelah jutaan pengungsi bergerak ke selatan Gaza, mereka tetap menjadi sasaran pemboman Israel.
GAZA -- Militer Israel bertekad untuk memusnahkan Hamas, setelah kelompok pejuang Palestina itu melakukan infiltrasi mengejutkan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Militer Israel telah menyebarkan selebaran yang memerintahkan agar warga sipil Gaza bergerak ke selatan menuju perbatasan Rafah.
Namun setelah jutaan pengungsi bergerak ke selatan Gaza, mereka tetap menjadi sasaran pemboman Israel.
Saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memperluas pertempurannya di Jalur Gaza. Sebelumnya IDF hanya memfokuskan konfrontasi dengan Hamas di wilayah utara Gaza.
Pada Ahad kemarin, militer Israel meluncurkan pengeboman ke segenap wilayah Gaza. Jet tempur serta artileri Israel turut melancarkan serangan intens ke Khan Younis dan Rafah yang berada di wilayah selatan Gaza. Jumlah korban jiwa dan luka di Gaza pun terus meroket.
“Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, namun banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan sudah 16.248 warga Palestina tewas dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak perang Israel-Hamas meletus dua bulan lalu.
Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan tajam jumlah korban tewas sejak gencatan senjata selama sepekan antara Israel dan Hamas runtuh pada 1 Desember.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza sejak pengeboman Israel kembali dimulai pada Jumat (1/12/2023) sudah lebih dari 1.000 warga Palestina tewas.
Amerika Serikat mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil Palestina ketika serangan udara dan daratnya bergeser ke Gaza selatan. Terutama di dan sekitar Khan Younis, kota terbesar kedua di wilayah itu.