Kabar Utama
Jelang Gencatan Senjata di Gaza, Tepi Barat Gawat
Setidaknya 225 warga Palestina telah dibunuh IDF di Tepi Barat.
TEPI BARAT – Menjelang berlakunya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, penggerebekan dan pembunuhan terus dilakukan pasukan penjajah di Tepi Barat. Puluhan warga Palestina ditangkapi setiap harinya.
Pada Kamis (23/11/2023), pasukan penjajah Israel (IDF) menahan setidaknya 76 warga Palestina dalam penggerebekan di rumah mereka di Tepi Barat, termasuk 36 orang dari desa Azzoun, sebelah timur Qalqilya, sehingga total tahanan di Tepi Barat menjadi 3.130 sejak 7 Oktober.
Selain 36 orang yang ditangkap di Azzoun, 15 orang ditahan di kamp pengungsi Arroub di distrik Hebron di mana tentara pagi ini menembak dan melukai dua siswa saat mereka menuju ke sekolah.
Sekitar 10 orang juga ditahan di Nablus, termasuk saudara kandung dan seorang ayah serta putranya, dan selama penggerebekan tentara di kamp pengungsi Balata, yang masih berlangsung karena diperkirakan akan lebih banyak lagi yang ditahan. Satu orang tewas pagi ini di Balata akibat tembakan tentara.
Enam orang juga ditahan di distrik Jenin, empat orang ditahan di Tubas di Lembah Yordan bagian utara, empat orang dari distrik Betlehem, satu orang dari desa Aroura, sebelah barat Ramallah, dan satu orang dari Abu Dis, sebelah timur Yerusalem.
Seorang anak pada Kamis ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di kota Jabal Mukaber, selatan kota Yerusalem yang diduduki, sebelum dia ditahan.
Sumber lokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan menembaki seorang anak di kota tersebut, ketika dia berada di dekat tembok pemisah dan apartheid yang mengelilingi kota.
Beberapa klip video menunjukkan pasukan pendudukan menembak seorang anak yang identitasnya masih belum diketahui di daerah Al-Shiyah dekat kota Jabal Al-Mukaber, sebelum menahannya.
Meanwhile, the occupation forces imposed a siege on the Thabet Thabet Governmental Hospital in the city of Tulkarm, which obstructed ambulances transferring the injured to receive treatment.
More: https://t.co/7tg8pMtjbB pic.twitter.com/oa1iYDiCaq — Wafa News Agency - English (WAFANewsEnglish) November 22, 2023
Pada hari yang sama, seorang anak ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di kota Jabal Mukaber, selatan kota Yerusalem yang diduduki, sebelum dia ditahan.
Sumber lokal mengatakan bahwa pasukan pendudukan menembaki seorang anak di kota tersebut, ketika dia berada di dekat tembok pemisah yang mengelilingi kota.
Beberapa klip video menunjukkan pasukan pendudukan menembak seorang anak yang identitasnya masih belum diketahui di daerah Al-Shiyah dekat kota Jabal Al-Mukaber, sebelum ditahan.
Bulan Sabit Merah Palestina telah mengkonfirmasi kepada Ajaziarah bahwa Izz al-Din Mustafa al-Hafi yang berusia 17 tahun ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel dalam penggerebekan di kamp pengungsi Balata di timur Nablus.
Ahmed Jibril, direktur ambulans dan pusat darurat PRCS di Nablus, mengatakan kepada kantor berita Palestina Wafa bahwa Hafi ditembak di kepala. Seorang pemuda lainnya juga tertembak di punggung saat penggerebekan.
Kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Rafidia, di mana dokter kemudian menyatakan Hafi meninggal karena luka serius yang dialaminya. Identitas dan kondisi pria kedua belum diketahui.
Pasukan Israel juga menahan petugas penyelamat Bulan Sabit Merah yang berusaha menghubungi para korban, menyita kunci dan telepon mereka, kata seorang pejabat Bulan Sabit Merah.
Sebelumnya, pada Rabu (22/11/2023), tujuh warga Palestina syahid dalam serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki. Sebuah pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan enam jenazah warga Palestina yang terbunuh dibawa ke Rumah Sakit Tulkarem di Tepi Barat bagian utara.
Pasukan Israel menyerbu kota Azzun di timur Qalqilya dan kamp pengungsi Tulkarm dan Dheisheh pada Rabu pagi. Beberapa rumah digeledah di Tulkarem oleh pasukan Israel, yang menahan sejumlah warga Palestina sebelum mundur dari daerah tersebut setelah serangan militer selama delapan jam.
Seorang pria berusia 30 tahun juga gugur akibat tembakan tentara Israel di Azzun, kata sumber medis setempat. Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 225 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 2.850 lainnya terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Indonesia Bagi Pendapat Soal Penjajahan di Tepi Barat
Gugatan terhadap penjajahan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dilayangkan ke ICJ.
SELENGKAPNYATepi Barat: Kami Adalah Pedang dan Perisai Gaza
Perlawanan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur terus menggelora.
SELENGKAPNYA