Merawat gigi dengan tepat, yakni ke dokter gigi (ilustrasi) | Unsplash/Rudi Fargo

Medika

Bahaya Pasang Kawat Gigi Bukan dengan Ahlinya

Di media sosial, marak soal kawat gigi murah, termasuk kawat gigi buatan sendiri.

Meskipun kawat gigi do it yourself (DIY) yang murah mungkin terdengar menggoda, jangan tertipu. Kawat gigi buatan sendiri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi, bahkan menyebabkan gigi tanggal. 

Seperti yang baru-baru ini dialami seorang wanita bernama Warsini. Wanita ini mengalami infeksi otak bahkan mata sebelah kirinya tidak bisa melihat karena memasang kawat gigi abal-abal. Video mengenai kondisi Warsini terkini viral di media sosial. Dia tampak lemah, gigi berantakan dan kawat gigi yang tampak rusak.

Di media sosial, memang marak soal kawat gigi murah, termasuk kawat gigi buatan sendiri. Karet gelang adalah salah satu 'alat' utama yang digunakan oleh perancang perawatan ortodontik DIY tersebut. 

photo
Memasang kawat gigi (ilustrasi) - (Unsplash/Atikah Akhtar)

Beberapa video Youtube menunjukkan remaja mengambil karet rambut murahan, memotongnya dan mengikatnya pada gigi yang ingin mereka pindahkan. Vlogger tersebut menginstruksikan para remaja untuk memakai gelang tersebut setidaknya selama beberapa pekan, dengan mengatakan bahwa “akan terasa sakit, terutama pada beberapa hari pertama. Tetapi, jangan menyerah karena pada akhirnya akan sangat berharga”. Hal ini tidak sepenuhnya sepadan, jika itu berarti kehilangan gigi depan Anda. 

Youtuber lain juga mem-posting video tentang kawat gigi DIY mereka, alat sederhana yang akan menutup celah di gigi depan Anda tanpa kawat gigi. Mereka bahkan menyarankan bahwa meskipun karet gelang memang terasa sakit, “rasa sakitnya akan berkurang secara signifikan seiring berjalannya waktu”. Rasa sakit “awal” dari pengobatan DIY mungkin hanya permulaan jika terjadi kerusakan permanen.

Demikian pula, seorang mahasiswa Amerika telah membuat pelurus gigi plastik DIY dengan printer 3D dan menggunakannya untuk meluruskan giginya tanpa pengawasan dari dokter spesialis ortodontik. Gigi dan gusi pun akan mudah rusak jika Anda tidak mendapatkan pelatihan yang benar untuk mendiagnosis dan menangani masalah pada mulut. Perawatan gigi apa pun, termasuk ortodontik, bisa sangat berisiko.

Ide Buruk

photo
Kunjungan ke dokter gigi (ilustrasi) - (Unsplash/oN)

Melansir laman Orthodontic Australia, Kamis (2/11/2023), perawatan ortodontik lebih dari sekadar menciptakan senyuman yang indah. Ini melibatkan pergerakan gigi dan rahang, yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan gigi, gigitan, bahkan bentuk wajah Anda.

Mencoba menutup celah atau meluruskan gigi sendiri secara signifikan akan meningkatkan risiko infeksi dan kerusakan serius pada gigi dan gusi, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gigi tanggal. Perlu juga dipertimbangkan bahwa memperbaiki kerusakan akibat prosedur DIY bisa jauh lebih mahal dibandingkan investasi pada perawatan ortodontik spesialis.

Presiden Australia Society of Orthodontics (ASO) Dr Howard Holmes baru-baru ini berbicara di radio ABC tentang risiko kedokteran gigi DIY dan peralatan aligner bening yang dipesan melalui pos yang saat ini diiklankan di media sosial.

photo
Memasang aligner gigi (ilustrasi) - (Unsplash/Diana Polekhina )

Jika Anda memerlukan atau menginginkan perawatan ortodontik, dokter gigi ortodontik adalah spesialis yang paling berkualifikasi untuk merencanakan dan memberikan perawatan Anda. Dokter ortodontik memiliki pengetahuan mendalam tentang cara menggerakkan gigi dan rahang dengan aman untuk mendapatkan hasil terbaik.

Perawatan ortodontik telah berkembang pesat sejak zaman kawat gigi logam. Ada berbagai macam perawatan ortodontik kontemporer yang dirancang agar tidak terlalu mencolok dan nyaman. Jadi, ada baiknya Anda mempertimbangkan pilihan perawatan ortodontik Anda.

Selain itu, harap berhati-hati juga terhadap saran untuk memindahkan gigi dengan kawat gigi 3D, karet gelang, benang gigi, atau benda lainnya. Kawat gigi buatan sendiri dalam bentuk apa pun tidak sebanding dengan risikonya dan merapikan gigi sebaiknya diserahkan kepada ahlinya.

 

 
Mencoba menutup celah atau meluruskan gigi sendiri secara signifikan, akan meningkatkan risiko infeksi dan kerusakan serius pada gigi dan gusi. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Gigi Bolong, Pintu Masuk Berbagai Penyakit Kronis

Saluran akar gigi yang terinfeksi dan tidak dirawat dengan baik dapat menjadi gudang bakteri patogen.

SELENGKAPNYA

Cara Tepat Merawat Gigi dan Mulut

Sikat gigi dilakukan setidaknya dua sampai tiga kali sehari selama dua menit.

SELENGKAPNYA