Selama satu dekade, Matthew Perry memerankan karakter Chandler Bing yang kerap berkomentar sarkastik, tetapi lucu, dan menjadi suami yang baik untuk Monica Geller. Setelah serial 'Friends' tamat, para pemerannya pun meneruskan hidup dan kariernya masing-masing. 

Namun pada Sabtu (28/10/2023), waktu setempat, penegak hukum mengatakan Perry ditemukan tewas di bak mandi air panas di rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Pihak berwenang merespons sekitar pukul 16.00 ke rumahnya, saat dia ditemukan tidak sadarkan diri. 

Dilansir Los Angeles Times, Ahad (29/10/2023), Perry adalah putra aktor John Bennett Perry dan Suzanne Marie Langford, mantan sekretaris pers Perdana Menteri Kanada Pierre Trudeau. Ia lahir pada 1969, dan ia tumbuh di antara Montreal dan Los Angeles setelah orang tuanya berpisah ketika dia berusia satu tahun.

Perry kemudian memulai kariernya sebagai aktor cilik, menjadi bintang tamu di "Charles in Charge" dan "Beverly Hills 90210" dan bermain sebagai lawan main River Phoenix dalam film "A Night in the Life" of Jimmy Reardon pada 1980-an dan awal 1990-an. 

Namun, terobosan besarnya datang ketika dia berperan dalam "Friends" yang awalnya berjudul "Friends Like Us. Friends" adalah sebuah komedi situasi tentang enam warga New York yang menjalani masa dewasa yang ditayangkan perdana di NBC pada 1994. 

Serial ini segera menjadi raksasa dan menjadi rangkaian acara “Must-See TV” yang dibanggakan jaringan, tayang setiap Kamis malam. Serial ini juga menjadikan Perry, yang saat itu berusia 25 tahun, dan rekan-rekannya Jennifer Aniston, Courteney Cox, Lisa Kudrow, Matt Leblanc, dan David Schwimmer menjadi mega-bintang hampir dalam semalam.

Puncaknya, pada slot pasca- Super Bowl tahun 1996, serial ini memperoleh lebih dari 50 juta pemirsa langsung. Sebagai Chandler Bing, teman sekamar Joey Tribbiani yang diperankan Leblanc yang tampan dan cerdik, dan Chandler kemudian menjadi kekasih Monica Geller yang cerewet.

Perry membedakan dirinya dalam ansambel yang gemerlap dengan penyampaiannya yang kering, menciptakan sebuah slogan hanya dengan pergantian nada. Perry sempat berkencan dengan Julia Roberts dan tampil sebagai pemeran utama bersama Salma Hayek dalam rom-com pada 1997, berjudul "Fools Rush In". 

Namun, ada sisi gelap dalam kehidupan salah satu komedian televisi yang paling dicintai. Dalam memoarnya yang diterbitkan pada 2022, “Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing”, Perry menceritakan perjuangan seumur hidupnya melawan kecanduan alkohol dan opioid. Hal ini, menyebabkan dia harus menjalani beberapa kali rehabilitasi dan sejumlah masalah kesehatan yang serius.

Termasuk rawat inap selama lima bulan di rumah sakit pada 2018 menyusul pecahnya usus besar yang menyebabkan dia, tulisnya, memiliki peluang dua persen untuk bertahan hidup sepanjang malam. Hal itu dipicu, akunya dalam acara reuni spesial Friends pada 2021, oleh tekanan untuk melontarkan lelucon tersebut di depan penonton studio langsung malam demi malam. 

“Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi terkenal lebih dari saya,” kata Perry kepada The Times pada bulan April, membahas “Big Terrible Thing” di Festival Buku. 

“Saya yakin itulah jawabannya. Saya berusia 25 tahun, itu adalah tahun kedua "Friends", dan delapan bulan setelahnya, saya menyadari impian Amerika tidak membuat saya bahagia, tidak mengisi kekosongan dalam hidup saya. Saya tidak mendapatkan cukup perhatian. Ketenaran tidak menghasilkan apa yang Anda pikir akan terjadi. Itu semua hanya tipuan,” ujarnya. 

Meskipun Perry memperkirakan penyakitnya kambuh “60 atau 70 kali” sejak pertama kali ia sembuh pada 2001, dia tetap tampil stabil di televisi Amerika, memainkan peran penting dalam drama di belakang panggung "Studio 60 on the Sunset Strip" dan sitkom terapi "Go On". Perry juga terus menjadi bintang tamu di acara terkenal, seperti "The West Wing" dan "The Good Wife". 

Enggan Menonton 'Friends'

Aktor Matthew Perry pernah membahas hal yang paling ingin dikenang darinya selama wawancara yang dilakukan setahun sebelum kematiannya. Bintang serial "Friends" itu meninggal pada usia 54 tahun.

Perry berbicara secara terbuka tentang warisannya di podcast “Q With Tom Power” pada 2022 sambil mempromosikan memoarnya “Friends, Lovers and the Big Terrible Thing.” “Saya ingin dikenang sebagai seseorang yang hidup dengan baik, dicintai dengan baik, dan seorang pemburu. Dan yang terpenting adalah ingin membantu orang-orang. Itu yang saya mau," kata Perry, dilansir Variety, Senin (30/10/2023).

Perry telah blak-blakan tentang masalah penyalahgunaan alkohol dan narkoba dalam kariernya. Pada 1997, setelah kecelakaan jet ski, dia menjadi kecanduan Vicodin dan menjalani rehabilitasi pada tahun 2001. 

Kemudian dia mengubah bekas rumahnya di Malibu menjadi fasilitas tempat tinggal yang tenang bernama Perry House yang beroperasi hingga 2015. Pada 2021, Perry menyatakan bahwa dia menghabiskan sembilan juta dolar AS untuk mencapai ketenangan.

“Hal terbaik tentang saya adalah jika seseorang datang kepada saya dan berkata, 'Saya tidak bisa berhenti minum, bisakah Anda membantu saya?' Saya bisa mengatakan 'Ya' dan menindaklanjutinya serta melakukannya. Saat saya meninggal, saya tidak ingin 'Friends' menjadi hal pertama yang disebutkan. Saya ingin itu menjadi hal pertama yang disebutkan. Dan saya akan menjalani sisa hidup saya untuk membuktikan hal itu," ujarnya.

Selama penampilan podcast “Q With Tom Power”, Perry menjelaskan alasan dia tidak sanggup menonton sitkom kesayangannya yang berlangsung selama 10 musim dari  1994 hingga 2004.

“Saya tidak menonton pertunjukannya karena saya bisa saja pergi minum dan mengonsumsi kokain,” ucap dia mengacu pada tahap-tahap yang dia jalani dalam kecanduan narkoba dan alkohol.

Namun, Perry kemudian mengungkapkan bahwa dia mempertimbangkan untuk menonton “Friends” karena tidak hanya itu merupakan perjalanan yang luar biasa bagi sang aktor. Tetapi juga merupakan hal yang luar biasa untuk menyaksikannya menyentuh hati berbagai generasi.

 

'Friends' sungguh lucu dan semua orangnya baik. 

 

MATTHEW PERRY, Aktor

 

 

SHARE    

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat