Aparatur sipil negara (ASN) melakukan rapat secara hybrid di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/8/2023). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk 50 persen ASN. Penerapan kebijakan ini | Republika/Putra M. Akbar

Medika

Bahaya tak Main-main Dari Duduk Terlalu Lama

Sebaiknya gunakan kursi ergonomis yang memang dirancang untuk melakukan pekerjaan saat duduk.

Aktivitas duduk sering dikaitkan sebagai bentuk posisi istirahat, namun aktivitas ini sebenarnya juga bentuk kegiatan sehari-hari yang pasti kita lakukan bahkan disaat sedang bekerja. Tanpa kita sadari, dalam menjalankan kegiatan sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyetir mobil, hingga belajar di sekolah telah membuat kita terbiasa untuk duduk dalam jangka waktu yang cukup lama hingga berjam-jam.

Ini akhirnya membuat tubuh kita bekerja sendiri dengan menyesuaikan dengan kebiasaan yang kita lakukan dalam sehari-hari. "Mungkin Anda tidak menyadarinya, namun jika terlalu sering melakukan suatu hal, tubuh akan mulai mencari posisi terbaik dan nyaman sehingga tubuh kita menjadi terbiasa untuk melakukan aktivitas tersebut, sama seperti halnya dengan duduk," ujar Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD fan Pekanbaru, dr Syafrudin, SpOT (K) Spine dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (27/10/2023).

Saat duduk terlalu lama, lanjutnya, tubuh akan mulai mencari posisi terbaik dan nyaman agar Anda dapat menjalankan aktivitas dengan baik. Namun tahukah Anda jika kebiasaan ini justru buruk dan bahaya untuk Anda? 

photo
Pegawai beraktivitas di salah satu kantor yang menerapkan work from office (WFO) di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Seiring meningkatnya kasus COVID-19, pemerintah mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan pembatasan kerja di kantor atau work from office (WFO) dan lebih menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) secara bergantian untuk mengantisipasi gelombang ketiga pandemi COVID-19. - (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Dokter Syafrudin mengatakan kebiasaan duduk terlalu lama mungkin tidak begitu terlihat membahayakan, duduk sering dianggap sebagai posisi istirahat dan rileks sehingga tak banyak orang yang berpikir akan pentingnya posisi duduk yang benar. "Duduk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya masalah pada postur tubuh," ujarnya.

Perubahan postur tubuh mungkin tidak terjadi dalam waktu semalam, namun Anda akan baru merasakan efeknya setelah beberapa tahun. "Ini dikarenakan ketika duduk terlalu lama, otot fleksor pinggul Anda memendek, yang dapat menyebabkan masalah pada sendi pinggul Anda," ujarnya.

Terlalu lama duduk juga dapat menyebabkan premature degeneration, yang disebabkan oleh kompresi pada cakram di tulang belakang akibat dari posisi duduk yang tidak baik dan benar. Selain merubah postur tubuh, kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung Anda dan mengganggu keseharian Anda dalam beraktivitas.

Ia mengungkapkan, duduk terlalu lama dengan posisi yang buruk tidak hanya akan berpengaruh dalam postur tubuh. Namun juga meningkatkan risiko untuk mengalami nyeri pinggang yang bisa disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya yaitu Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau lebih sering dikenal sebagai saraf kejepit.

Ini dikarenakan kita memberikan lebih banyak kompresi pada tulang belakang dalam posisi duduk dibandingkan pada saat dalam posisi berdiri. Pada saat tubuh duduk dalam waktu yang lama, ditambah jika Anda juga memiliki postur tubuh yang buruk makan ini akan meningkatkan risiko untuk mengalami saraf kejepit yang bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.

"Saraf kejepit akan mengganggu seluruh pergerakan tubuh Anda karena selain menyebabkan rasa sakit yang dahsyat seperti terbakar, saraf kejepit juga dapat melemahkan otot-otot dan membuat beberapa bagian tubuh menjadi mati rasa atau terasa kesemutan," tambahnya.

Selain itu duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami berbagai masalah kesehatan lain, seperti obesitas, gangguan pencernaan, otot melemah dan tegang, diabetes, stres serta gangguan kecemasan lainnya.

Mengatur Posisi

Bahaya kesehatan yang bisa didapat dari duduk bisa Anda hindari dengan membenarkan kebiasaan Anda selama duduk. Dengan posisi duduk yang benar, Anda bisa menghindari risiko Anda untuk mengalami gangguan kesehatan yang bisa saja terjadi dari memburuknya postur tubuh.

Adapun beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membenarkan kebiasaan duduk Anda, yaitu:

1. Atur pandangan saat duduk

Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD fan Pekanbaru, dr Syafrudin, SpOT (K) Spine mengatakan arah pandangan Anda pada saat duduk dapat mempengaruhi postur tubuh Anda. Hal ini dikarenakan tubuh Anda akan mengikuti arah pandangan Anda pada saat Anda bekerja. 

"Jika Anda terbiasa untuk bekerja dengan posisi menghadap miring, ini akan membuat postur tubuh Anda juga ikut miring dan dapat merusak postur tubuh Anda," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (27/10/2023).

2. Posisikan media kerja Anda lurus 

Berhadapan dengan tubuh Anda, atur jarak layar jika Anda menggunakan komputer sebanyak 45 - 70 centimeter untuk mengurangi risiko untuk tubuh menjadi bungkuk, dan pastikan posisi tubuh Anda tegak 90 derajat pada saat duduk.

 

photo
Ilustrasi WFH - (Pexels/Elle Hughes)

3. Gunakan kursi yang tepat

Penggunaan kursi juga dapat menentukan postur tubuh Anda. Hindari penggunaan kursi plastik tanpa sandaran atau kursi kayu saat bekerja, karena desainnya yang tidak cocok untuk digunakan saat bekerja.

Sebaiknya gunakan kursi ergonomis yang memang dirancang untuk melakukan pekerjaan saat duduk. Selain didesain untuk menentukan postur tubuh tetap baik, kursi tersebut juga dilengkapi dengan penyandang punggung serta leher yang dapat meningkatkan kenyamanan Anda.

4. Jangan duduk terlalu lama

Dan tentunya, hindari duduk terlalu lama. Kebiasaan duduk lama terjadi ketika Anda sudah terlalu sering melakukan pekerjaan selama berjam-jam, padahal kebiasaan tersebut merupakan hal yang tidak baik untuk Anda anggap normal.

Cobalah untuk berdiri dan berjalan-jalan setiap dua jam sekali. Anda bisa menyelingkan waktu untuk berjalan beberapa menit atau melakukan stretching alias peregangan di kursi, saat otot terasa pegal selama duduk.

 
Arah pandangan Anda pada saat duduk dapat mempengaruhi postur tubuh Anda.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Period Poverty dan Rentannya Kesehatan Mental Perempuan

Situasi pandemi makin mempersulit perempuan mengakses sanitasi ketika menstruasi.

SELENGKAPNYA

Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mata

Kebiasaan mengganti sarung bantal memiliki peran signifikan dalam menjaga kesehatan mata.

SELENGKAPNYA

Tantangan Kesehatan Mental dari Zaman ke Zaman

Di generasi baby boomers, isu kesehatan mental belum menjadi perhatian.

SELENGKAPNYA