Medika
Mengenal Beragam Efek Samping Vaksin Flu
Efek samping vaksinasi flu lainnya adalah kelelahan dan pilek.
Vaksin flu dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dan membangun antibodi terhadap virus. Sebagian orang mungkin tidak mengalami apa pun setelah divaksin, tapi ada juga yang merasakan efek samping tertentu seusai vaksin flu.
Kepala petugas medis Population Health, Michael Hanak, menyebut, tubuh setiap orang merespons vaksin flu secara berbeda, bergantung pada banyak faktor. Efek itu bisa merupakan tanda bahwa tubuh memproduksi antibodi dan menghasilkan respons imun.
Berikut adalah 10 efek samping yang bisa terjadi setelah seseorang mendapatkan vaksinasi flu. Meski demikian, perlu diingat bahwa vaksin tetap bermanfaat dan menjadi pertahanan terbaik untuk tetap sehat, dikutip dari laman Women's Health, Selasa (17/10/2023).
1. Nyeri bahu
Jika seseorang menerima vaksinasi flu sebagai suntikan intramuskular yang biasanya dilakukan biasanya di lengan, kemungkinan besar bisa terjadi nyeri otot di lengan atas. Itu karena jarum disuntikkan langsung ke otot, menyebabkan kerusakan mikroskopis pada sel, dan dirancang untuk menimbulkan respons peradangan sistem kekebalan.
2. Kemerahan atau bengkak
Menusuk kulit dan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dapat menimbulkan reaksi topikal, tanda bahwa sistem kekebalan sedang aktif. Efek samping itu umumnya hanya berlangsung beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya.
3. Nyeri tubuh
Vaksin apa pun dapat menyebabkan nyeri pada tubuh karena cara vaksin tersebut mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Apabila nyeri tubuh berlangsung, atasi dengan istirahat, minum banyak cairan, dan konsumsi asetaminofen.
4. Reaksi alergi
Meskipun sangat jarang terjadi, reaksi alergi setelah menerima vaksinasi flu mungkin saja terjadi. Pengobatan atau vaksinasi apa pun berpotensi menimbulkan efek buruk alergi, termasuk reaksi parah yang mengancam jiwa.
Dalam beberapa kasus, hal ini bisa terlihat seperti gatal di tempat suntikan, ruam di seluruh tubuh, atau tanda shock anafilaksis, yang memerlukan perhatian medis segera. Dalam kasus yang lebih parah, pasien mungkin mengalami gatal-gatal, mengi, sesak napas, detak jantung cepat, dan pusing dalam beberapa jam setelah menerima vaksin.
5. Demam
Demam akibat vaksin flu biasanya ringan, kurang dari 38,3 derajat Celsius. Hal yang harus dilakukan jika mengalami demam setelah vaksin flu adalah minum cairan dingin, tetap terhidrasi, dan minum asetaminofen hingga demam mereda.
6. Pusing hingga pingsan
Menurut pakar, ini bukan efek samping dari vaksin, melainkan lebih merupakan efek samping dari fobia jarum suntik. Hanak menyarankan untuk memantau tekanan darah sebelum vaksin dan tetap terhidrasi.
7. Sakit kepala
Sakit kepala termasuk dalam daftar resmi potensi efek samping vaksin flu. Tidak perlu panik, sebab itu hanya bagian dari reaksi kekebalan terhadap vaksin. Minumlah banyak cairan dan konsumsi asetaminofen sampai sakit kepala mereda.
8. Mual
Ada sebagian orang yang setelah mendapat vaksin jenis apa pun mengalami beberapa gejala gastrointestinal, termasuk mual. Hal ini sering dikaitkan dengan kecemasan atau bagian dari respons tubuh terhadap vaksin. Kondisi ini biasanya menghilang dengan cepat serta bisa diatasi dengan konsumsi suplemen jahe atau perubahan pola makan.
9. Sindrom Guillain-Barre
Sindrom Guillain-Barre (GBS) adalah kelainan autoimun yang dipicu oleh berbagai hal, mulai dari vaksin hingga infeksi virus. GBS mengimbas sistem saraf, mengakibatkan gejala seperti kelemahan otot, mati rasa, kesulitan berjalan, gaya berjalan yang janggal, bahkan kelumpuhan.
Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari gangguan ini, dengan masa pemulihan berkisar dari enam bulan hingga tiga tahun. Namun, pasien yang mengalami ini setelah vaksin flu sangat jarang, yakni satu atau dua kasus per jutaan orang.
10. Kelelahan
Efek samping vaksinasi flu lainnya adalah kelelahan dan pilek. Sama seperti gejala lain yang berasal dari respons imun tubuh, gejala ini biasanya hanya berlangsung sebentar. Untuk mengatasinya, minumlah banyak cairan, istirahat, dan gunakan dekongestan hidung.
Tubuh setiap orang merespons vaksin flu secara berbeda.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.