Internasional
Desakan Investigasi Penyerangan RS Gaza Menguat
Presiden Irlandia Michael D Higgins meminta agar serangan tersebut harus diselidiki sebagai kejahatan perang,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut penyelidikan atas serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Jalur Gaza. Desakan yang sama pun disampaikan oleh banyak pemimpin negara. “Sangat penting bahwa ada semacam penyelidikan mengenai hal ini,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric dikutip dari Anadolu Agency.
Ketika ditanya oleh Anadolu Agency, apakah PBB akan dilibatkan dalam penyelidikan untuk mengklarifikasi perincian serangan yang membunuh ratusan warga sipil, Dujarric mengatakan, kondisi saat ini masih awal. Dia menyatakan, PBB harus melihat kondisi yang berjalan dalam penyelidikan.
PBB pun ditanya apakah akan bermaksud melakukan investigasi seperti yang dilakukan pada 2014 terhadap penembakan yang dilakukan Israel terhadap sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza. “Saya tidak ingin maju lebih dulu tentang diri kita sendiri di sini dan saya tidak akan berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi pada masa depan," ujar Dujarric.
“Yang jelas perlu ada semacam investigasi dan kita lihat saja pengaturannya dan mulai dari situ,” katanya melanjutkan.
Sementara itu, Presiden Irlandia Michael D Higgins meminta agar serangan udara mematikan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza harus diselidiki sebagai kejahatan perang. "Sangat, sangat penting adanya penyelidikan yang dapat diandalkan mengenai bagaimana (insiden) itu terjadi, siapa yang bertanggung jawab dan apa konsekuensinya," ujarnya. “Ini harus diselidiki, tentu saja, sebagai kejahatan perang,” kata Presiden seperti dikutip dari surat kabar daring Irlandia journal.ie.
Higgins mengatakan, orang-orang di Gaza Selatan sudah hidup dalam kondisi yang sangat tertekan karena kekurangan makanan dan air. Dia pun menyatakan kemarahannya atas setiap serangan terhadap warga sipil.
Termasuk dalam acara musik yang merujuk pada peristiwa serangan mengejutkan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. “Tapi kita tidak diminta untuk memilih dan mengatakan bahwa kita harus secara eksklusif berkonsentrasi pada kengerian tersebut dan, pada saat yang sama, mengesampingkan kekhawatiran kita terhadap pelanggaran hukum internasional yang telah diumumkan sebelumnya dan terjadi ketika kita mengambil air, ketika Anda menghapuskan bantuan medis, ketika Anda mengambil makanan dari penduduk sipil," ujar Higgins merujuk pada tindakan Israel terhadap warga Gaza.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga mendesak penyelidikan yang detail atas ledakan yang memakan korban jiwa hingga 417 orang tersebut. "Kita masih belum tahu persis apa yang terjadi. Insiden ini penting untuk diselidiki secara menyeluruh," ujarnya dikutip dari Politico.
Dikutip dari Independent, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly akan menggandeng negara sekutu untuk melakukan penyelidikan. “Inggris akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk mencari tahu apa yang terjadi dan melindungi warga sipil tak berdosa di Gaza," katanya.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden justru telah mengambil kesimpulan dengan menyatakan serangan tersebut berasal dari Gaza. Dia mengamini klaim yang diberikan oleh Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas yang menyerang rumah sakit, bukan militer Israel. Juru bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, roket yang ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi, yang katanya mengenai tempat parkir fasilitas tersebut.
Jihad Islam membantah bahwa ada roket yang terlibat dalam ledakan rumah sakit tersebut. Kelompok itu mengatakan, tidak melakukan aktivitas apa pun di atau sekitar Kota Gaza pada saat itu.
Selain itu, Duta Besar Palestina di PBB Riyad Mansour menyatakan, ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Hananya Naftali, sebelumnya telah mengakui sendiri Israel melakukan serangan ke rumah sakit di Gaza. Terlebih, militer Israel sebelumnya juga telah meminta evakuasi rumah sakit di area kantong tersebut.
Tuduhan Biden Berpotesi Gagalkan Perundingan
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji membantu Israel dan Palestina dalam kunjungan kilatnya pada Rabu (18/10/2023). Namun, sikapnya yang menyatakan serangan yang terjadi di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist berasal dari roket yang ditembakkan oleh kelompok dari Gaza justru bisa menggagalkan perundingan untuk mencegah perang menyebar.
Biden menjanjikan lebih banyak bantuan kepada Israel pada akhir kunjungan mendadaknya ke negara tersebut, yang membombardir Gaza dalam upaya membasmi Hamas. "Berdasarkan informasi yang kami lihat hari ini, tampaknya ledakan tersebut disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok teroris di Gaza," ujarnya.
Penyataan itu pun menimbulkan kekhawatiran akan ketidakstabilan yang lebih luas. Terlebih lagi para pengunjuk rasa melancarkan demonstrasi anti-Israel di Timur Tengah akibat serangan pada Selasa (17/10/2023) malam itu.
Mereka menyalahkan bahwa kejadian yang diduga membunuh 471 orang ini merupakan serangan udara Israel. Sementara Israel mengatakan, serangan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh kelompok Jihad Islam tetapi mereka menolak bertanggung jawab dan klaim ini digaungkan pula oleh Biden.
Para pemimpin Arab menanggapi hilangnya nyawa di rumah sakit tersebut dengan menyatakan, serangan itu berasal dari Israel. Peristiwa ini pun sudah membatalkan pertemuan puncak beberapa kepala negara dengan Biden di Yordania saat dia akan melakukan perjalanan ke Israel sebelumnya.
Kunjungan Biden ke Timur Tengah dirancang untuk menenangkan wilayah tersebut. Namun, keputusan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Plaestina Mahmoud Abbas Biden menolak pertemuan dengan Biden, tetap tidak membuatnya jera.
Biden justru menyatakan, AS akan melakukan apa pun untuk memastikan keamanan Israel. Dalam kunjungan kurang dari delapan jam itu, Biden menyatakan, akan meminta Kongres AS untuk memberikan paket bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Israel pada pekan ini.
Presiden AS pun mengklaim serangan RS dilakukan oleh kelompok yang berada di Gaza. Meski begitu, Biden mencoba menarik simpati dengan mendesak warga Israel untuk tidak termakan amarah. Dia menegaskan kembali bahwa sebagian besar warga Palestina tidak berafiliasi dengan Hamas.
Selain itu, Biden juga menjanjikan akan menyediakan dana baru sebesar 100 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza dan wilayah pendudukan Tepi Barat. Kini. Biden menghadapi tekanan kuat untuk menjamin komitmen yang jelas untuk membiarkan bantuan masuk ke Gaza dari Mesir.
Pembukaan koridor kemanusiaan guna meringankan penderitaan warga sipil di wilayah pesisir kecil yang padat penduduknya. Dalam akhir kunjungan Biden, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, Israel akan mengizinkan makanan, air, dan obat-obatan mencapai Gaza selatan melalui Mesir.
Israel menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan membiarkan bantuan sampai Hamas membebaskan sekitar 200 sandera yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023. Israel pekan lalu memerintahkan lebih dari satu juta warga sipil di Gaza utara untuk berpindah ke selatan guna menghindari serangan.
Namun, nyatanya Israel tetap menyerang warga yang berpindah bahkan fasilitas-fasilitas seperti sekolah dan rumah sakit. Strategi langsung Israel, kata tiga pejabat regional, adalah menghancurkan infrastruktur Gaza, bahkan dengan korban sipil yang tinggi.
Tindakan ini mendorong penduduk daerah kantong tersebut menuju perbatasan Mesir. Negara tetangga Gaza, Mesir dan Yordania, dengan tegas menolak anggapan bahwa pengungsi Palestina dapat pindah ke wilayah mereka.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan para pemimpin Palestina di Tepi Barat mengecam pemindahan paksa warga sipil Gaza. Para pemimpin Palestina menyebutnya sebagai garis merah yang tidak dapat dilewati.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Serangkaian Bukti Israel Serang RS Al-Ahli
Perang Israel di Gaza membuat banyak disinformasi berseliweran
SELENGKAPNYATak Ada Tempat Aman di Gaza
Situasinya sangat sulit dengan penembakan artileri dan pemboman udara.
SELENGKAPNYAEmpat Negara Eropa Minta Selidiki Dalang Serangan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli
Tak ada pengeboman terhadap rumah sakit atau kematian ratusan warga sipil tak bersalah.
SELENGKAPNYA