Inovasi
Agar Umur Baterai Panjang Umur
Batasi persentase maksimal saat mengisi daya hanya sampai pengisian 80 persen dari kapasitas penuh.
Setiap ponsel pintar mungkin memiliki mekanisme keamanan bawaan untuk melindungi baterai. Namun, melakukan pendekatan yang hati-hati akan membuatnya bertahan lebih lama. Berikut beberapa cara untuk melindungi baterai ponsel yang dibagikan Ritesh Chugh, profesor madya di CQUniversity Australia, dikutip dari laman ABC News, Senin (9/10/2023).
1. Pasang perangkat lunak terbaru
Jangan mengabaikan pemberitahuan di ponsel yang mengingatkan untuk memasang atau meng-install pembaruan perangkat lunak terkini. Selalu memperbarui perangkat lunak itu penting agar ponsel selalu terbarui dengan peningkatan efisiensi baterai dari pabrikan.
2. Gunakan pengisi daya asli
Selalu gunakan pengisi daya asli bawaan saat membeli ponsel karena penyaluran daya (amp, volt, dan watt) pada pengisi daya di luar pasaran dapat berbeda dan mungkin tidak memenuhi standar keselamatan yang disyaratkan. Jika memang membeli yang baru, pastikan pengisi daya itu bersertifikat.
3. Hindari ponsel terkena suhu tinggi
Paparan suhu tinggi bisa merusak baterai, termasuk membuat masa pakainya jadi berkurang, bahkan membuat sebagian fungsi ponsel tak berjalan baik. Jenama Apple dan Samsung mengatakan ponsel besutannya berfungsi paling baik pada suhu sekitar nol hingga 35 derajat celsius.
4. Batasi pengisian daya
Ada trik khusus saat melakukan pengisian daya, yakni batasi persentase maksimalnya hanya sampai pengisian 80 persen dari kapasitas penuh. Selain itu, persentase batas bawah juga perlu diperhatikan. Jangan biarkan baterai ponsel turun sampai di bawah 20 persen.
5. Jangan mengisi daya terlalu lama
Mengisi daya ponsel dalam waktu lama kurang disarankan. Sebaiknya, tidak membiarkan ponsel terhubung ke kabel pengisi daya semalaman sebab baterainya bisa terimbas. Selalu putuskan sambungannya dari sumber listrik jika persentase baterai sudah dirasa cukup.
6. Simpan ponsel di tempat berventilasi
Pertukaran udara di tempat penyimpanan ponsel sangat diperlukan, terutama pastikan mengisi daya ponsel di area yang berventilasi baik. Hindari meletakkan ponsel atau pengisi dayanya di bawah selimut, bantal, atau tubuh saat tersambung ke sumber listrik.
7. Pantau "kesehatan" baterai
Tidak ada salahnya memantau "kesehatan" baterai secara berkala. Maksudnya, periksa penggunaan baterai dan lihat apakah berlebihan atau tidak. Identifikasi juga jika ada hal yang tidak biasa, seperti pengisian daya yang memakan waktu terlalu lama, atau baterai menjadi cepat habis tanpa alasan.
8. Segera periksa jika ada masalah
Hubungi pusat layanan resmi untuk memeriksa dan memperbaiki ponsel apabila melihat sejumlah masalah. Contohnya suhu ponsel menjadi terlalu panas atau bagian belakangnya menonjol. Tanyakan detail spesifik tentang kondisi ponsel dan baterai.
Faktor Penentu
Ada sejumlah faktor yang menentukan masa pakai baterai ponsel, termasuk tahun produksi dan usia bahan kimianya. Degradasi baterai bisa terjadi secara bertahap karena berbagai variabel seperti fluktuasi suhu serta cara pemakaian.
Pola pengisian dan pengosongan daya baterai juga berpengaruh pada masa pakai baterai ponsel. Pertanyaannya, seperti apa pola pengisian daya baterai yang baik? Bolehkah mengisi daya ponsel hingga semalaman?
Seiring waktu, penuaan kimiawi pada baterai litium-ion mengurangi kapasitas pengisian daya, masa pakai baterai, dan kinerja. Penelitian pada 2019 menemukan bahwa baterai ponsel pintar rata-rata dapat menjalani 850 siklus pengisian atau pengosongan penuh sebelum kapasitasnya turun hingga di bawah 80 persen.
Itu berarti hanya tersisa 80 persen dari kapasitas baterai awal setelah sekitar dua hingga tiga tahun penggunaan. Pada titik itulah, baterai mulai terkuras lebih cepat. Sebagian besar ponsel cerdas generasi baru memerlukan waktu antara 30 menit dan dua jam untuk terisi penuh.
Waktu pengisian daya bervariasi tergantung pada kapasitas baterai perangkat. Kapasitas yang lebih besar memerlukan lebih banyak waktu. Namun, tidak disarankan mengisi daya ponsel semalaman, sebab itu bisa mempercepat penuaan baterai. Siklus pengisian daya penuh, mulai dari nol sampai 100 persen, juga harus dihindari untuk memaksimalkan masa pakai baterai ponsel.
Setiap jenama pun memiliki pakem sendiri mengenai masa pakai baterai ponsel. Apple, misalnya, mengatakan baterai iPhone dirancang untuk mempertahankan hingga 80 persen dari kapasitas aslinya pada 500 siklus pengisian penuh saat beroperasi dalam kondisi normal.
Karena itu, membiarkan iPhone tetap terpasang ke charger saat sudah terisi penuh dalam waktu lama dapat membahayakan kesehatan baterainya. Daripada mengisi ulang hingga penuh, disarankan untuk mengisi baterai Anda hingga 80 persen dan jangan membiarkannya turun di bawah 20 persen.
Hal yang sama disampaikan Samsung yang pernah memberikan keterangan bahwa terlalu sering mengisi daya baterai hingga 100 persen dapat berdampak negatif pada masa pakai baterai secara keseluruhan. Pengguna ponsel Samsung dianjurkan mengisi daya tidak sampai benar-benar penuh.
Secara teori, baterai litium-ion yang dayanya diisi secara berlebihan dapat menimbulkan risiko keselamatan, seperti baterai menjadi terlalu panas atau terbakar. Kabar baiknya, sebagian besar ponsel modern memiliki perlindungan internal yang secara otomatis menghentikan pengisian daya baterai lebih dari 100 persen.
Fitur itu mencegah kerusakan akibat pengisian daya yang berlebihan. Setiap kali baterai turun hingga 99 persen (karena aplikasi yang berjalan di latar belakang), baterai akan "mengisi sedikit" ke 100 persen lagi. Baterai akan mulai mengisi daya lagi untuk mempertahankan status terisi penuh.
Pengisian daya terus-terusan malah dapat menguras baterai seiring berjalannya waktu. Itu sebabnya banyak produsen memiliki fitur untuk mengaturnya. Contohnya, iPhone yang menawarkan fungsionalitas untuk menunda pengisian daya hingga melebihi 80 persen. Ponsel Samsung Galaxy memberikan opsi untuk membatasi daya hingga 85 persen.
Sangat kecil kemungkinan ponsel akan meledak akibat pengisian daya, terutama karena sebagian besar ponsel kini memiliki perlindungan otomatis terhadap pengisian daya berlebih. Namun, selama bertahun-tahun, ada sejumlah laporan tentang ponsel yang meledak secara tidak terduga. Hal itu biasanya terjadi akibat kesalahan produksi, kualitas perangkat keras yang buruk, atau kerusakan fisik.
Baterai ponsel litium-ion bisa menjadi terlalu panas ketika panas yang dihasilkan selama pengisian daya tidak dapat hilang. Hal ini dapat menyebabkan luka bakar atau, dalam kasus yang ekstrem, menyebabkan kebakaran.
Baterai beroperasi secara efektif dalam kisaran suhu nol hingga 40 derajat Celsius. Pada suhu lebih tinggi, bahan-bahan dalam baterai dapat mengembang sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan. Memakai pengisi daya atau kabel yang tidak kompatibel, rusak, atau berkualitas buruk juga dapat menyebabkan panas berlebih, bahaya kebakaran, dan memicu kerusakan pada ponsel.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.