Inovasi
Keterampilan Digital, Gerbang Awal Transformasi Bangsa
Keterampilan keamanan siber penting untuk memungkinkan digitalisasi negara dan untuk menjembatani kesenjangan digital.
Geliat perekonomian digital, konektivitas internet yang terus tumbuh, hingga terus digalakkannya transformasi digital di berbagai bidang membuat talenta digital kini kian dibutuhkan. Pandemi Covid-19 yang terjadi pun makin mendorong gaya hidup digital makin lekat di masyarakat.
Hasil riset yang dilakukan Bank Dunia dan McKinsey menunjukkan, Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital pada 2030. Jika dirata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600 ribu orang per tahun. Sayangnya, hingga saat ini, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100 ribu hingga 200 ribu talenta digital per tahun.
Artinya, terdapat kekurangan sebesar 400 ribu hingga 500 ribu talenta digital per tahun. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Cisco, belum lama ini, mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk memperluas pelatihan keamanan siber di Indonesia guna membantu memenuhi kebutuhan talenta digital yang terus meningkat.
Salah satunya untuk melindungi data dan jaringan komputer dari serangan siber dan kebocoran data. Kedua organisasi tersebut menandatangani MoU di Forum Pembangunan Regional International Telecommunication Union (ITU) di Bangkok, Thailand. Kemitraan baru ini akan memperkenalkan kelas pelatihan keamanan siber Cisco Networking Academy ke dalam program IDCamp Indosat, inisiatif pendidikan yang dirancang untuk mempromosikan literasi digital inklusif di Indonesia.
Kelas baru cybersecurity berbasis web ini, akan ditawarkan kepada lulusan IDCamp dan memberikan peserta dengan keterampilan digital dalam sistem keamanan data standar internasional. Cisco Networking Academy adalah salah satu program keterampilan untuk pekerjaan teknologi informatika terlama di dunia.
Bersama-sama, IOH dan Cisco bertujuan melatih 50 ribu peserta IDCamp pada tahun pertama hingga 200 ribu orang dalam tiga tahun ke depan untuk masyarakat di wilayah tertinggal. Program pelatihan IDCamp akan bergabung dengan jaringan global lembaga pendidikan Cisco Networking Academy, termasuk di tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, universitas, dan nirlaba di seluruh dunia.
Kelas keamanan siber pertama diharapkan akan berlangsung pada Desember 2023. President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyampaikan, IDCamp telah memberikan pelatihan keterampilan digital kepada lebih dari 180 ribu orang sejak diluncurkan pada 2019. Program ini, menurutnya, juga telah menciptakan para pengembang bersertifikat global yang siap bersaing dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Kemitraan baru kami dengan Cisco akan semakin memperkuat pelatihan yang diberikan oleh IDCamp dan memberikan lulusannya keterampilan keamanan siber yang akan membuka peluang karier baru,” ujar Vikram. Ia berharap, kemitraan ini merupakan tonggak penting lainnya dalam tujuan IOH yang lebih besar untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.
Senada, Laura Quintana selaku Vice President & General Manager Cisco Networking Academy menyampaikan senang dapat bermitra dengan Indosat dan memberikan pelatihan keterampilan keamanan siber melalui program IDCamp. Menurut dia, bakat terampil keamanan siber penting untuk memungkinkan digitalisasi negara dan untuk menjembatani kesenjangan digital.
“Itulah sebabnya kami menjalin kemitraan strategis dan kuat untuk menutup kesenjangan keterampilan dan memperluas jangkauan kami ke komunitas yang kurang terlayani dan kurang terwakili. Bermitra dengan Indosat memungkinkan Cisco Networking Academy untuk membantu lebih banyak individu di Indonesia mengembangkan keterampilan keamanan siber yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan melindungi ekonomi digital negara,” katanya.
Keamanan siber akan terus menjadi prioritas bagi pemerintah dan bisnis di Indonesia. Hal ini tak lepas dari semakin banyak informasi dan data disimpan secara daring di Indonesia dan risiko serangan siber dan kebocoran data meningkat. Jalur pelatihan keamanan siber baru yang disediakan oleh Akademi Jaringan Cisco akan mengarah pada sertifikasi pelatihan dan membuka peluang kerja baru, seperti teknisi keamanan siber, analis keamanan siber, dan spesialis help desk support.
Wilayah Terpencil
Memiliki keterampilan digital yang memadai tentu bukanlah menjadi hak bagi para warga yang ada di wilayah perkotaan atau kota besar semata, tapi juga seluruh warga di Indonesia, hingga warga yang berada di wilayah terpencil.
Indosat Ooredoo Hutchison dan International Telecommunication Union (ITU), sebagai salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga telah menandatangani deklarasi bersama memperkuat literasi digital dan memfasilitasi pelatihan keterampilan digital di masyarakat terpencil dan kurang terlayani di Indonesia. Kolaborasi ini akan berfokus pada peningkatan dan peningkatan program pelatihan keterampilan digital yang disampaikan oleh Digital Transformation Centres Initiative (DTCI) dan inisiatif ITU lainnya di Indonesia.
DTCI adalah inisiatif yang dipimpin ITU dan Cisco yang mendukung negara-negara di seluruh dunia, termasuk di seluruh Asia, untuk menyediakan program pelatihan keterampilan digital kepada warganya. Menurut Vikram, "Indosat memiliki tujuan yang lebih besar untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa,” ujarnya.
Kemitraan baru dengan ITU dan DTC Initiativenya, diyakini Vikram, akan sejalan dengan tujuan ini melalui pelatihan keterampilan digital yang luar biasa dan membuka peluang karier baru yang menarik. “Kami percaya bahwa pendekatan baru berdasarkan kemitraan ini akan memberikan contoh bagi industri di Asia dan menjadikan Indonesia sebagai yang terdepan dalam perjalanan transformasi digital di kawasan,” ujarnya.
IOH pun telah sepakat untuk mendukung inisiatif DTC di Indonesia dengan menyediakan data gratis bagi peserta program pelatihan DTC. Termasuk juga, pelatihan tambahan yang mencakup keterampilan digital yang dibutuhkan industri serta kesempatan bimbingan dan magang bagi lulusan program DTC yang tertarik untuk mengejar karier di industri teknologi.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung agenda transformasi digital Indonesia dengan meningkatkan jumlah orang yang memiliki akses ke pelatihan keterampilan digital dan data internet seluler di masyarakat terpencil di seluruh Indonesia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.