Peristiwa
Lomba Panjat Pinang dan Potret Kelam di Zaman Belanda
Acara ini menjadi hiburan warga Belanda mengusir bosan di tanah jajahan.
JAKARTA -- Sebanyak 50 panjat pinang ramaikan perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (17/8/2023). Ratusan peserta serentak memperebutkan hadiah-hadiah di
Hadiah yang ditawarkan mayoritas peralatan rumah tangga mulai dari kasur, dispenser hingga sepeda. Perlombaan tradisional ini seolah lekat dengan peringatan Kemerdekaan RI. Di dalamnya bisa menjadi cermin kehidupan pentingnya bekerja sama dalam meraih satu tujuan bersama.
Namun dari semua itu terdapat potret kelam dari sejarah Panjat Pinang di era penjajahan Belanda. Acara ini menjadi hiburan warga Belanda di tanah jajahan dengan menyaksikan kaum pribumi berebut barang kebutuhan pokok yang digantung di pohon pinang.
Mereka menggelar panjat pinang pada kesempatan tertentu seperti hajatan, pernikahan, pesta ulang tahun dan sebagainya. Mereka menggantungkan kebutuhan pokok yang sangat bernilai bagi warga pribumi.
Sisi kelam lain dari tradisi ini adalah faktor keamanan. Panjat pinang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Tidak sedikit peserta yang terjatuh saat mengikuti kegiatan panjat pinang. Beberapa waktu lalu sempat ramai peserta panjat pinang tersambar petir. peris Baca Selengkapnya';