Safari
Kulik-Kulik Gaya Liburan Para Gen Z
Wisata alam, seperti gunung dan pantai masih jadi pilihan utama.
Setelah melewati pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, industri pariwisata kini semakin menggeliat. Banyak masyarakat yang sudah tidak khawatir melakukan wisata.
RedDoorz Indonesia mengadakan survei yang melibatkan 139 pelanggan dari Gen-Z (usia 15-26 tahun), Milenial (27-42 tahun), dan Gen-X (usia 43-58 tahun) untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka dalam liburan. Survei dilakukan pada periode libur sekolah Juli 2023.
Berdasarkan hasil survei, 67 persen wisatawan dari ketiga kelompok usia cenderung memilih berlibur bersama keluarga dengan jumlah hari yang dihabiskan paling banyak selama tujuh hari. Untuk wisatawan Gen-Z, selain berlibur bersama keluarga, mereka juga banyak yang memilih berlibur bersama temannya (32 persen).
Adapun media sosial, seperti Instagram (77 persen), TikTok (58 persen), dan Youtube (28 persen) menjadi platform yang paling banyak digunakan oleh wisatawan Gen-Z dan Milenial untuk mendapatkan inspirasi tujuan berlibur. Sementara mereka yang berada pada usia Gen-X lebih banyak yang masih mengandalkan rekomendasi teman atau keluarganya dalam mencari referensi liburan (62 persen).
Dalam hal pemilihan destinasi berlibur, wisata alam (54 persen), seperti gunung dan pantai, serta wisata kota (47 persen) menjadi dua destinasi wisata favorit pilihan semua generasi. Namun, dalam hal kota tujuan favorit, Gen-Z dan Milenial memilih berlibur di Yogyakarta.
Sementara wisatawan Gen-X banyak yang memfavoritkan Bali sebagai destinasi tujuan utama. Hal ini menunjukkan bahwa kedua destinasi tersebut masih menjadi daya tarik sebagai lokasi favorit untuk menghabiskan liburan bersama keluarga.
Selain itu, survei juga menemukan bahwa 66 persen wisatawan dari tiga kelompok usia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi selama berlibur, yang lebih memudahkan mereka untuk berpindah dari satu lokasi menuju lokasi lainnya. Head of Integrated Communications RedDoorz Indonesia, Cut Nany, mengatakan pada periode libur sekolah 2023, RedDoorz mencatat penjualan kamar tertinggi pada Juli 2023.
Jumlah ini meningkat sebesar 80 persen dibandingkan sebelum pandemi tahun 2019. “Pencapaian ini dipengaruhi oleh momen libur sekolah yang berbarengan dengan libur lebaran Idul Adha 2023,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (16/8/2023). Saat itu, menurut dia, pemerintah menambah jumlah hari libur pada lebaran Idul Adha 2023, dari dua hari menjadi tiga hari untuk mendorong mobilitas masyarakat dan mendongkrak pemulihan ekonomi pariwisata.
Temuan lainnya yang juga menjadi perhatian adalah tingginya pilihan transaksi nontunai dalam pembayaran pemesanan hotel. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mendorong masyarakat agar memaksimalkan pembayaran nontunai selama musim liburan sekolah Juli 2023.
Hasil survei menunjukkan selama liburan sekolah banyak wisatawan yang memilih metode pembayaran nontunai, seperti transfer bank atau virtual account (51 persen) untuk melakukan pembayaran kamar hotel dibandingkan membayar tunai (31 persen).
Pada periode libur sekolah 2023, RedDoorz mencatat penjualan kamar tertinggi pada Juli 2023.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Booking Penginapan
Tempat menginap merupakan salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan dengan baik bila ingin berlibur. Alasannya, tempat menginap yang tidak nyaman bisa membuat pengalaman berlibur ikut terganggu.
Hal ini pula yang dialami oleh seorang traveler bernama Esther Marshall. Saat berlibur ke Corfu, Yunani, Marshall memilih untuk menyewa kamar di sebuah apartemen melalui platform Airbnb. "Airbnb memberikan wisatawan kebebasan untuk menginap di tengah kota, memasak makanan sendiri, dan merasakan lebih banyak nuansa lokal," tutur Marshall, seperti dilansir Express pada Ahad (13/8).
Kala itu, Marshall menyewa sebuah kamar yang terletak di dalam apartemen bersama. Karena apartemen bersama, Marshall harus berbagi dapur dan kamar mandi dengan tamu lainnya.
Saat tiba di lokasi, Marshall mengungkapkan bahwa kamar yang dia sewa tampak baik-baik saja. Kamar tersebut terlihat bersih dan tampak sama seperti foto yang dimuat dalam aplikasi Airbnb.
Namun, Marshall baru menyadari bahwa ada satu hal penting yang dia lupa perhatikan saat menyewa kamar tersebut. Hal penting tersebut berkaitan dengan ketentuan merokok di area apartemen.
Marshall menyadari bahwa apartemen tempatnya menginap memperbolehkan tamu untuk merokok. Akan tetapi, Marshall berpikir bahwa aktivitas merokok hanya diperbolehkan di area balkon yang terbuka.
Nyatanya, para tamu lain di tempatnya menginap kerap merokok di dalam apartemen. Bahkan, mereka merokok dalam kondisi jendela tertutup sehingga aroma asap rokok menyebar di seluruh ruangan apartemen. "Secara naif saya berpikir pemilik apartemen tidak akan mengizinkan orang-orang untuk merokok di dalam ruangan, khususnya di apartemen bersama," kata Marhsall.
Karena aroma asap rokok yang sangat mengganggu, Marshall memilih untuk menghabiskan sebagian besar waktunya di luar apartemen. Dia pun tak bisa berbuat banyak selain meminta pemilik apartemen untuk memberi tahu para tamu lain agar membuka jendela ketika merokok. "Karena daftar keterangan mencantumkan aturan yang memperbolehkan tamu merokok di dalam ruangan, tak ada yang bisa kami lakukan," ujar Marshall.
Berdasarkan pengalaman ini, Marshall menganjurkan orang-orang untuk lebih teliti dalam membaca keterangan atau aturan yang berlaku di sebuah penginapan sebelum memesannya. Hal ini sebaiknya dilakukan, terlebih oleh keluarga yang memiliki anak-anak kecil.
Bila tak merasa keberatan menginap di tempat yang memperbolehkan merokok dalam ruangan, Marshall mengatakan ada satu hal lagi yang perlu dicek. Pastikan tempat menginap tersebut memiliki fasilitas yang dapat menunjang keamanan, seperti alarm asap.
Secara umum, Airbnb menerapkan aturan yang melarang aktivitas merokok di area penginapan, kecuali mendapatkan izin dari pemilik tempat penginapan. Aktivitas merokok ini mencakup rokok konvensional hingga rokok elektrik.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Tips Rumah Aman Saat Liburan, Langsung dari Mantan Pencuri
Pencuri sering kembali ke rumah yang sama.
SELENGKAPNYAAgar Ponsel Jadi Teman Baik Selama Liburan
Jika Anda bepergian ke luar negeri, pastikan untuk memeriksa paket telepon untuk melihat apakah ada biaya roaming.
SELENGKAPNYAJangan Sampai Liburan Berujung Sakit Perut, Baiknya Hindari Jenis Makanan Ini
juga kerap membuat para wisatawan terkena masalah traveller's tummy.
SELENGKAPNYA