Medika
Berburu Suaka dari Ganasnya Polusi Udara
Belakangan, kondisi udara di Ibu Kota DKI Jakarta terhitung sebagai salah satu kota dengan udara terburuk di dunia. Mengunjungi kawasan konservasi ilmiah kebun raya bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghindari kondisi polusi Jakarta.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Ahad (13/8/2023) pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM 2.5. Dengan demikian, kualitas hidup orang di perkotaan sangat tidak sehat dan cenderung membahayakan.
Managing Director Kebun Raya, Marga Anggrianto, mengatakan, bagi masyarakat perkotaan, mencari udara sehat dan segar sejenak adalah salah satu solusi jangka pendek yang wajib dilakukan demi menjaga kesehatan di tengah-tengah kondisi seperti ini. “Salah satu alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah dengan ‘healing’ dan mengunjungi kebun raya,” kata Marga dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Lebih lanjut, Marga mengatakan, kebun raya merupakan kawasan konservasi ilmiah berupa lahan yang ditanami oleh jenis tumbuhan yang ditujukan untuk pemanfaatan sebagai koleksi, penelitian, dan konservasi eks situ milik BRIN. Tak hanya itu, kebun raya juga berfungsi sebagai sarana wisata dan pendidikan bagi pengunjung maupun khalayak.
Sampai saat ini, ia menyebutkan, ada empat kebun raya yang menjadi unggulan nasional. Yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Bali. “Masing-masing kebun raya memiliki keunggulan dan ciri khasnya masing-masing. Namun, semuanya memiliki udara yang sejuk, minim polusi, dan kaya akan literasi edukasi keanekaragaman hayati Indonesia,” katanya.
Menikmati udara sejuk di kebun raya dalam kondisi udara ibu kota Jakarta yang sedang tidak bagus, kata dia, bisa menjadi alternatif liburan singkat yang kini banyak digemari masyarakat. Masyarakat Jabodetabek banyak memilih melakukan liburan di tempat wisata terdekat, salah satu yang menjadi favorit, yakni Kebun Raya Bogor.
“Dengan area seluas 87 hektare, merupakan tantangan tersendiri bagi pengelola Kebun Raya Bogor untuk menjaga mutu kebersihan dan layanan,” ujarnya. Apabila ingin sedikit lebih jauh, Marga mengatakan, masyarakat bisa berangkat menuju ke Kebun Raya Cibodas, dengan perjalanan selama dua hingga tiga jam dari Jakarta.
Masyarakat ibu kota akan mendapatkan suasana kebun raya dengan kontur bukit dan pegunungan sehingga dapat merasakan suasana sejuk khas pegunungan. Sementara itu, dia melanjutkan, di Jawa Timur, terdapat Kebun Raya Purwodadi yang dekat dengan Surabaya dan Malang.
Di mana ini merupakan kebun raya dengan karakter dataran rendah tropis. “Sedangkan di Bali, terdapat Kebun Raya Bali di dataran tinggi kawasan Bedugul, sehingga suasana sejuk khas pegunungan seperti di Kebun Raya Cibodas dapat dirasakan,” katanya.
PT Mitra Natura Raya yang mengelola empat kebun raya di Indonesia, menurut Marga, terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. “Tidak hanya dalam segi pelayanan dan eduwisata, tapi keberadaan Kebun Raya juga memiliki fungsi jasa lingkungan yang sangat berguna di tengah-tengah maraknya polusi udara akhir-akhir ini,” ujarnya.
Ibu Hamil dan Anak Diminta Waspada
Buruknya kualitas udara di kota-kota besar, seperti Jakarta, beberapa waktu belakangan ini, memicu kekhawatiran luas di masyarakat. Berbagai penyakit pun berpotensi akan muncul sebagai dampak dari menghirup buruknya kualitas udara saat ini.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta tengah menyoroti parahnya kualitas udara di Jakarta. Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina menyarankan agar ibu hamil tidak keluar rumah dan anak sekolah mengenakan masker untuk mengantisipasi penyakit akibat pencemaran udara.
"Demi kesehatan warga DKI, Pemprov harus patuh dengan arahan Pak Jokowi. Bagi para ibu hamil, jika bisa stay at home (tetap di rumah-Red) akan sangat baik. Anak-anak yg sekolah juga harus kembali menggunakan masker ketika keluar rumah," kata Elva dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Dia menuturkan, polusi udara yang buruk di Jakarta menjadi keresahan publik. Terlebih berdampak buruk bagi kalangan rentan seperti anak-anak dan ibu yang tengah mengandung.
"Yang paling rentan terkena penyakit karena polusi itu adalah anak-anak dan ibu hamil. Di banyak kasus polusi udara karena kebakaran misalnya, ISPA dalam jumlah besar terjadi pada anak-anak. Masalahnya, polusi di DKI resikonya sama tingginya seperti polusi akibat kebakaran," ujar dia.
Elva mengaku pihaknya tengah melakukan pengecekan ke lapangan untuk menemukan para warga yang 'korban' atas masalah polusi udara. Menurut dia, memang terbukti bahwa kalangan rentan mengidap penyakit yang diakibatkan pencemaran udara.
"Kami sedang cek di lapangan tentang temuan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena polusi udara. Tidak ada sakit apa-apa sebelumnya, tapi karena setiap hari pulang-pergi sekolah menghirup polusi Jakarta, mulai radang tenggorokan hingga ISPA," kata Elva.
PSI saat ini juga mengangkat isu #DaruratWFH sebagai bentuk tanggapan atas kondisi gentingnya polusi udara di Jakarta. "Sampai taraf tertentu #DaruratWFH ini perlu segera diimplementasikan bukan hanya untuk ASN, tapi profesi lain bahkan sekolah. Partikel polusi ini enggak main-main bahayanya, bisa membahayakan kesehatan janin," ujar dia.
Masing-masing Kebun Raya memiliki keunggulan dan ciri khas-nya masing-masing.MARGA ANGGRIANTO, Managing Director Kebun Raya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Setengah Juta Warga DKI Kena Ispa, Akibat Polusi?
Sebanyak 638 ribu kasus ISPA tercatat di DKI.
SELENGKAPNYAPolusi Udara Sebabkan Stunting, Kok Bisa?
Hanya sekitar 10 persen orang di seluruh dunia yang menghirup udara yang aman.
SELENGKAPNYABenarkah Polusi Udara Selesai dengan Pindah Ibu Kota?
Pemerintah diminta menngkatkan perhatian terkait buruknya kualitas udara di Jakarta.
SELENGKAPNYA