Internasional
Cerita Pilu dari Ganasnya Kebakaran Hutan di Hawaii
Sebagian besar pasien yang dirawat adalah orang yang memiliki asma atau masalah kesehatan kronis lain.
Selang dua jam setelah mengetahui adanya kebakaran hutan yang dahsyat di Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS), dokter Reza Danesh bergegas pergi ke Kota Lahaina yang paling terdampak. Ia mengisi mobile medical clinic-nya dengan antibiotik, makanan, dan air untuk memberikan pertolongan medis.
Danesh mengatakan, ia menghabiskan 14 jam untuk mengantar orang-orang ke tempat penampungan evakuasi, merawat mereka di klinik mobile-nya, dan membantu melakukan triase atau menggolongkan tingkat kegawatan kondisi pasien untuk melakukan perawatan, terhadap para pengungsi. Seorang wanita yang ia rawat mengalami luka bakar kecil.
Wanita tersebut mengatakan bahwa ia melompat ke laut untuk menghindari kobaran api, bersama dengan tetangganya, tetapi salah satu dari mereka meninggal dunia. “Saya mendengar cerita itu dan saya sangat sedih. Ketika saya merawat luka-lukanya, dia harus menjaga semangatnya karena hewan peliharaannya telah mati, dan dia tidak memiliki apa-apa,” kata Danesh seperti dilansir dari NBC, Ahad (13/8/2023).
Menurut Danesh, sebagian besar pasien yang dirawat adalah orang yang memiliki asma atau masalah kesehatan kronis lain, yang membuat mereka sulit untuk menoleransi asap, atau stres karena melihat rumah mereka terbakar. Danesh juga memberi obat tetes antibiotik untuk infeksi mata dan inhaler untuk orang-orang yang mengalami kesulitan bernapas karena menghirup asap.
Sejak Selasa, angin kencang telah mengipasi kebakaran hutan di Maui dan Big Island. Sedikitnya 53 orang di Maui telah meninggal dunia, dan puluhan lainnya terluka.
Danesh, seorang dokter emergensi medik bersertifikat, menjalankan pusat perawatan darurat dan klinik mobile, MODO Mobile Doctors, dengan harapan dapat memperluas akses ke perawatan rawat jalan di Maui.
Tetapi bahkan bagi seseorang yang terbiasa bekerja di unit gawat darurat, Danesh mengaku tidak siap dengan apa yang ia lihat dalam perjalanannya ke Lahaina pada Rabu pagi. "Saya baru saja masuk ke zona perang, panasnya udara dengan uap dan api yang masih mengepul. Kami menyusuri jalan ini, dan rasanya seperti berada di film 'I Am Legend'. Lalu saya seperti dihadapkan dengan zombie, di mana orang-orang muncul dengan luka bakar yang parah dan hampir kolaps,” kata Danesh.
Reuters melaporkan, setidaknya 20 orang menderita luka bakar serius. Danesh mengatakan bahwa apotek-apotek di Lahaina terbakar habis, sehingga banyak pengungsi yang kehabisan obat-obatan penting seperti insulin.
Klinik-klinik gawat darurat juga hancur. Justin Prouty, pemilik Minit Medical Urgent Care, mengatakan pada Rabu (9/8/2023), bahwa ia berasumsi fasilitasnya di Lahaina tidak lagi berdiri. Cliff Alakai, seorang administrator di Maui Medical Group, yang mengoperasikan klinik perawatan darurat lainnya di Lahaina, mengatakan fasilitas tersebut tampaknya rusak berat berdasarkan foto yang dia lihat di Facebook.
Danesh mengatakan, orang-orang di pulau itu tidak memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan bantuan medis. Maui Memorial Medical Center, rumah sakit utama yang melayani wilayah Maui, telah merawat pasien sejak Selasa malam, kebanyakan dari mereka berasal dari Lahaina.
Pada Kamis, rumah sakit itu telah merawat enam pasien untuk cedera terkait kebakaran, termasuk luka bakar, sesak napas atau masalah pernapasan lainnya, serta cedera terkait trauma lain seperti terjatuh atau lecet yang dialami selama evakuasi.
Wade Ebersole, chief operating officer di Maui Health yang mengoperasikan Maui Memorial Medical Center, mengatakan bahwa dua pasien rumah sakit yang berada dalam kondisi kritis telah dipindahkan dari perawatan intensif. Ia pun berharap kedua pasien bisa pulih sepenuhnya. "Pada malam pertama kejadian, kami penuh sesak. Ruang tunggu cukup penuh, tetapi kami merawat semua pasien malam itu," kata Ebersole.
Rick Bruno, presiden The Queen's Medical Center, mengatakan bahwa rumah sakit tersebut merawat beberapa pasien akibat kebakaran hutan. Sementara itu, pemerintah daerah setempat melaporkan, kebakaran hutan yang melanda Lahaina telah berhasil dipadamkan sekitar 80 persen pada Kamis.
Gubernur Hawaii Josh Green memperkirakan lebih dari 1.000 bangunan hancur di Maui, lebih dari 1.300 orang tinggal di tempat penampungan evakuasi darurat di pulau tersebut pada Rabu malam, dan 1.400 lainnya bermalam di Bandara Kahului, Maui.
Danesh berencana untuk kembali ke pengungsian dan terus menawarkan bantuan medis. Terlebih, dia tidak dapat menghilangkan bayangan seorang pria yang menolak untuk meninggalkan reruntuhan. "Saya pulang ke rumah dan masih memikirkan pria itu sambil menangis. Istrinya ada di rumah sakit, dan dia mencari sahabat dan anjingnya,” kata Danesh sambil meneteskan air mata.
Pada malam pertama kejadian, kami penuh sesak.WADE EBERSOLE, Chief Operating Officer di Maui Health.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Kebakaran Dahsyat Hawaii Renggut Puluhan Jiwa
Kebakaran di Hawaii terjadi di tengah kondisi 'pendidihan global'.
SELENGKAPNYAKebakaran Hebat di Portugal Selatan
Kebakaran ini telah menghanguskan ribuan hektar lahan dan memaksa evakuasi sekitar 1.400an orang.
SELENGKAPNYAMusim Kemarau dan Darurat Sampah Picu Kebakaran Lahan
Sejak Juni, terdapat 32 kejadian kebakaran di Bantul yang disebabkan pembakaran sampah oleh warga.
SELENGKAPNYA