Tanah waduk retak karena penyusutan air di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Perahu tergeletak di lahan waduk yang mengering di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Warga bertani pada tanah waduk yang mengering di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Warga sekitar waduk memanfaatkan penyusutan air waduk untuk memancing dan menjaring ikan. Selain itu, warga juga memanfaatkan untuk menanam palawija di tanah waduk. | Republika/Wihdan Hidayat
BMKG memprediksi puncak kemarau kering tahun ini akan terjadi pada Agustus hingga September karena dampak El Nino. | Republika/Wihdan Hidayat
Warga memancing ikan di sisa air Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Kondisi air waduk mengalami penyusutan di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Waduk Tandon Wonogiri Mengering

BMKG memprediksi puncak kemarau kering tahun ini akan terjadi pada Agustus hingga September.

WONOGIRI -- Tanah waduk retak karena penyusutan air di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023).

Warga sekitar waduk memanfaatkan penyusutan air waduk untuk memancing dan menjaring ikan. Selain itu, warga juga memanfaatkan untuk menanam palawija di tanah waduk.

Namun seiring dengan semakin mengeringnya waduk, kegiatan ini tidak akan lama lagi bisa dilakukan.

BMKG memprediksi puncak kemarau kering tahun ini akan terjadi pada Agustus hingga September karena dampak El Nino. ';