Geni
Evolusi Ratu Sejagat dalam Tujuh Dekade
Seorang mantan juri mengatakan kepada Forbes tahun 2011 bahwa pemenang ditentukan berdasarkan penampilannya.
Kompetisi kecantikan Miss Universe sudah hadir selama 71 tahun terakhir. Ajang ini pun telah menadi perhelatan bergengsi di industri kontes kecantikan global, meski perjalananya tak pernah lepas dari kontroversi.
Saat ini, Miss Universe adalah salah satu kontes yang termasuk dalam “Big Four”, dengan Miss World, Miss Earth, dan Miss International. Berikut merupakan seluk-beluk perjalanan Miss Universe, dilansir dari Insider, Senin (7/8/2023):
- Miss Universe dimulai pada 1952 sebagai aksi pemasaran oleh perusahaan pakaian asal California, Amerika Serikat (AS), Pacific Knitting Mills. Motivasi dari perusahaan ini menggagas Miss Universe adalah pemenang kontes saingan Miss America menolak untuk memakai salah satu pakaian renangnya.
- Miss America 1951, Yolanda Betbeze, menolak berpose dengan pakaian renang untuk Catalina Swimwear sehingga perusahaan memutuskan untuk membuat kontesnya sendiri, Miss Universe. Saat itu, hanya 30 kontestan yang memperebutkan mahkota dan pemenang pertama adalah Armi Kuusela dari Finlandia.
- Negara manapun dapat bersaing di Miss Universe. Hal yang perlu mereka lakukan hanyalah membayar biaya kepada organisasi untuk hak waralaba. Namun, hal ini jugalah yang membuat beberapa negara kecil tidak berpartisipasi, karena mereka tidak mampu membelinya.
- Awalnya, kontes ini digabungkan dengan kontes Miss USA dan tidak disiarkan sampai tahun 1955.
- Pembawa acara pertama kontes tersebut adalah John Daly. Dia terus menjadi pembawa acara hingga pada 1966, dia digantikan oleh Bob Barker.
- Pada tahun-tahun awal itu, Miss USA pada dasarnya merupakan fase awal dalam kontes Miss Universe. Miss USA masih menjadi perwakilan Amerika di Miss Universe, tetapi kedua kontes tersebut kemudian menjadi entitas yang terpisah.
- Ada kesamaan antara Miss Universe, Miss USA, dan Miss America. Pada awalnya, semua kontestan mereka harus lajang, tidak pernah menikah, dan tidak pernah melahirkan atau menjadi orang tua dari seorang anak.
- Pada 1959, Akiko Kojima dari Jepang menjadi wanita Asia pertama yang dinobatkan sebagai Miss Universe. Dia berada di pihak pemenang-pemenang yang lebih pendek dengan tinggi sekitar 167,64 cm.
- Pada 1960, bagian wawancara diperkenalkan ke kontes. Pada tahun itu juga para wanita mengenakan kostum nasional mereka. Porsi kostum nasional dari kompetisi tersebut pun langsung menjadi favorit penonton.
- Dari tahun 1970-an hingga 1990-an, kontes berlangsung lebih dari sebulan, termasuk latihan dan kontes pendahuluan. Mereka telah merampingkan kontes menjadi sepekan.
- Tahun 1960-an dan 1970-an benar-benar memperkuat seperti apa kontes itu pada masa depan. Di sini, Bob Barker mengumumkan bahwa Rina Messinger dari Israel telah memenangkan gelar tersebut pada 1976.
- Barker adalah pembawa acara Miss Universe dari tahun 1966 hingga 1987—dia mengundurkan diri setelah kontes tersebut menolak untuk berhenti memberikan mantel bulu sebagai hadiah.
- Miss Universe kulit hitam pertama adalah Miss Trinidad-Tobago Janelle Commissiong pada tahun 1977. Meskipun Commissiong memenangkan penghargaan Miss Photogenic, tetapi mengejutkan ketika dia memenangkan seluruh kontes.
- Tahun 1980-an mengantarkan masa baru dari tubuh yang bugar dan terbentuk di gym. Miss USA, Shawn Weatherly, yang menang pada 1980 ini, sempat tampil di Baywatch selama satu musim. Selanjutnya, kompetisi baju renang tetap menjadi pokok dalam kontes tersebut.
- Kontes tahun 1966 adalah yang pertama diadakan di bawah kepemimpinan Donald Trump. Miss Venezuela, Alicia Machado, dinobatkan sebagai Miss Universe 1996. Machado sejak itu mengatakan memiliki hubungan yang kontroversial dengan pemilik kontes saat itu, Donald Trump.
- Dugaan perlakuan Trump terhadap Machado akan kembali menghantuinya selama kampanye presiden 2016. Lawannya, Hillary Clinton, mengingatkan dunia tentang bagaimana dia, menurut Machado, mempermalukannya dengan memaksanya berolahraga di depan sekelompok wartawan setelah berat badannya bertambah selama masa pemerintahannya. Clinton dan Machado menuduh bahwa Trump memanggilnya “Miss Piggy” dan “Miss Housekeeping” sebagai referensi untuk warisan Latinnya. Menyusul tuduhan itu, Trump mengatakan kepada Fox New bahwa dia “menyelamatkan pekerjaannya.”
- Panggung dan pertunjukan menjadi lebih besar dan lebih rumit selama bertahun-tahun. Berbeda dengan Miss America, Miss Universe tidak memiliki porsi talenta.
- Pada 2015, Trump terpaksa menjual organisasi tersebut telah komentar yang dibuat selama kampanye kepresidenannya menimbulkan kontroversi. Trump membeli setiap bagian dari kontes tersebut setelah NBC dilaporkan memutus hubungan dengannya karena pernyataan kontroversialnya tentang imigran Meksiko. Dia kemudian dipaksa untuk menjual kontes tersebut. Agensi talenta WME/IMG kemudian mengambil alih hingga 2022, saat dijual ke JKN Global Group.
- Menurut kontes tersebut, pemenang harus memiliki kecerdasan dan sikap tenang untuk menangani tuntutan gelar mereka. Tetapi, seorang mantan juri mengatakan kepada Forbes tahun 2011 bahwa pemenang ditentukan berdasarkan penampilannya. “Cantik, cantik, cantik. Ini semua tentang kecantikan. Tapi, baca biografi mereka. Setiap orang dari mereka juga pintar,” kata mantan juri itu kepada Forbes.
- Di sisi lain, Miss Universe 2015 menimbulkan kehebohan ketika pembawa acara Steve Harvey secara tidak sengaja mengumumkan Miss Kolombia, Ariadna Gutierrez, sebagai pemenangnya, bukan Miss Filipina, Pia Wurtzbach. Saat itu, Harvey salah membaca kartu isyarat yang mengumumkan pemenang dan runner-up, tetapi yang lain yakin bahwa itu salahnya. Sebuah teori mengemukakan bahwa teleprompter memiliki nama yang salah dan itulah yang membuat Harvey bingung.
- Miss Universe mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan kontestan transgender pada 2012 setelah gugatan hukum. Tetapi, baru pada 2018 mereka melihat kontestan pertamanya. Kontestan transgender pertama dalam sejarah Miss Universe memulai debutnya pada 2018. Angela Ponce, Miss Spanyol, diunggulkan untuk memenangkan seluruh kompetisi.
- The Blast melaporkan bahwa Ponce adalah favorit yang jelas, dengan bandar judi daring bertaruh pada peluangnya. Ponce gagal masuk 20 besar, dan Catriona Grey dari Filipina, yang saat itu baru berusia 22 tahun, memenangkan Miss Universe 2018.
- Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan adalah pemenang kulit hitam pertama sejak 2011. Saat Tunzi dinobatkan, dia menjadi Miss Universe kulit hitam pertama dalam hampir satu dekade, sejak Leila Lopes dari Angola pada 2011. “Saya tumbuh di dunia di mana seorang wanita yang mirip dengan saya, dengan jenis kulit dan rambut seperti saya, tidak pernah dianggap cantik,” kata Tunzi setelah dinobatkan, menurut BBC. “Saya pikir sudah waktunya berhenti hari ini,” ujarnya menambahkan.
Cantik, cantik, cantik. Ini semua tentang kecantikan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.