Gaya Hidup
Fenomena Porta Potty, Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya Dubai
Penargetan rasial dari para perempuan yang
Di balik gemerlapnya Dubai, ada sebuah fenomena menjijikkan yang dikenal dengan nama 'Dubai Porta Potty'. Istilah itu merujuk pada sebuah "pesta" yang digelar orang-orang kaya di Dubai, di mana para "undangan" diminta melakukan hal yang menjijikkan.
Sebelum melanjutkan membaca, perlu diketahui konten berita ini mungkin bisa membuat mual. Sebab, orang-orang yang terlibat dalam pesta ini akan memakan kotoran dari orang lainnya. Si undangan bisa jadi diminta buang air besar (BAB) di tubuh pengundang, atau sebaliknya.
Dikutip dari laman DailyO, Jumat (4/8/2023), tren ini pertama diketahui meluas berkat unggahan seorang pramugari bernama Laims pada Mei 2022. Setelah unggahan di akun @hocusbogus2.0 itu, muncul kesaksian sosok-sosok lain di Tiktok ataupun Twitter.
Ceritanya, Laims bertemu dengan penumpang kelas satu yang mengaku mendapatkan uang dalam jumlah besar dari pria asal Emirat. Syaratnya, dia harus BAB di tubuh pria tersebut. Laims mengetahuinya karena perempuan itu terus-menerus meminta makanan kaya serat.
Dia meminta jenis makanan, seperti oatmeal dan yogurt Yunani, lalu terus-menerus melahapnya. Hal ini tentu saja membuat Laims penasaran. Ketika Laims menanyakan alasannya, perempuan itu menjawab bahwa dia akan menghadiri sebuah acara pada malam harinya.
Acara yang berlangsung di sebuah kapal itu akan mengharuskan dia BAB, sehingga si penumpang butuh menyantap makanan kaya serat. Setelah sejumlah percakapan, diketahui perempuan itu adalah salah satu undangan acara Dubai Porta Potty.
Hal yang mengejutkan, Laims menyampaikan dalam video Tiktoknya bahwa kejadian seperti itu biasa terjadi di kalangan elite Dubai. Bahkan, beberapa pramugari kadang-kadang terlibat. Mereka diminta BAB di mulut, dada, atau tubuh para pengusaha yang membayar mahal untuk itu. Sebaliknya, ada juga orang kaya yang BAB di tubuh atau mulut para perempuan.
Setelah pengungkapan Laims, lebih banyak influencer muncul dengan kesaksian lain terkait acara serupa. Ada sejumlah perempuan yang pernah diminta berhubungan seksual tanpa kondom, atau kegiatan lain yang melibatkan menjilat kaki, seks anal dengan kaki, urofilia, dan hal menyimpang lainnya.
Pada dasarnya, Dubai Porta Potty digelar orang-orang kaya di Uni Emirat Arab dengan uang melimpah yang ingin memuaskan fetish-nya. Fetish adalah gangguan seksual, di mana seseorang memiliki ketertarikan pada benda mati atau suatu bagian tubuh, guna memenuhi kebutuhan atau kepuasan seksualnya.
Para orang kaya itu membiayai perjalanan bolak-balik para undangan Dubai Porta Potty dari luar negeri untuk terbang ke rumah mereka dan melakukan hal kotor, seperti BAB di tubuh atau lainnya. Sebagai gantinya, undangan itu dibayar antara 25 ribu hingga 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 379 juta sampai Rp 758 juta.
Sebuah video yang sangat menjijikkan terkait fenomena itu juga pernah diunggah di Tiktok dan Twitter, tetapi sekarang telah dihapus. Tayangan itu mendokumentasikan seorang perempuan yang BAB langsung ke mulut seorang pria, yang diduga merupakan cuplikan dari pesta jutawan Dubai.
Jika informasi tentang tren Porta Potty ini sudah cukup mengganggu, penargetan rasial dari para perempuan yang "dipilih" menambah kekhawatiran lebih lanjut. Sebagian besar perempuan yang membuat kesaksian dengan akun mereka serta sosok perempuan yang terlihat di cuplikan video tampaknya adalah keturunan Afrika atau berkulit hitam.
Majalah Nigeria City People pernah melaporkan bahwa sejumlah perempuan dari Kota Lagos di Nigeria secara aktif terlibat dalam tren tersebut. Namun, ada juga perempuan kulit putih yang mengaku dirinya pernah mengikuti pesta serupa, sehingga tidak dapat dikatakan secara pasti apakah pria Dubai hanya tertarik pada perempuan kulit hitam.
Sementara seluruh dunia terkejut atau jijik, sebagian besar pengguna media sosial merasa lebih baik mengabaikannya. Mereka beranggapan, tindakan yang terjadi dalam pesta amat tidak wajar, tetapi itu berlangsung antara individu yang saling setuju.
Namun, ada pula kreator konten asal Arab yang bersuara menentang aksi menjijikkan Porta Potty. Pengguna Tiktok bernama Ebrahim itu menyebut dirinya cukup "berada" secara finansial, tetapi dia jijik dengan pesta serupa dan menyatakan tidak akan pernah BAB di wajah orang lain atau sebaliknya.
Sejauh ini, tidak ada investigasi kriminal yang diajukan di UEA terkait acara Porta Potty. Pesta demikian lazimnya digelar sebagai acara bawah tanah dan diam-diam. Sangat mungkin orang-orang yang terlibat harus menandatangani semacam perjanjian kerahasiaan.
Pada dasarnya, Dubai Porta Potty digelar orang-orang kaya di Uni Emirat Arab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.