Gaya Hidup
Menakar Risiko Cedera di Lingkungan Rumah
Orang tua wajib memastikan lingkungan maupun peralatan yang digunakan untuk bermain tetap aman.
Salah satu tempat beraktivitas yang paling banyak digunakan anggota keluarga adalah rumah. Saat berada di dalam rumah, bukan berarti Anda dan keluarga terbebas dari cedera.
Faktanya, rumah memiliki risiko kecelakaan paling tinggi. Ada berbagai macam cedera yang mungkin Anda alami saat berada di lingkungan rumah. Apa saja cedera yang sering terjadi di lingkungan rumah?
Dokter ahli, dr Gia Pratama, menjelaskan berdasarkan data riset kesehatan dasar (riskesdas), sebanyak 44,7 persen kecelakaan terjadi di rumah dan 31,4 persen kecelakaan terjadi di jalan. "Cedera yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah memar, luka bakar, luka atau robek, dan ankle sprains," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Salah satu aktivitas mudah yang dapat dilakukan bersama anggota keluarga adalah bermain bersama. Tentu saja ketika bermain, orang tua wajib memastikan lingkungan ataupun peralatan yang digunakan untuk bermain tetap aman. Maka itu, penting untuk menyadari risiko dan mempersiapkan penanganan sebelum terjadi kecelakaan.
Menurut Gia, orang tua wajib menyediakan produk antiseptik, khususnya yang mengandung Povidone Iodine adalah agen antiseptik yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka. Obat ini juga bisa digunakan sebagai cairan pembersih sebelum tindakan medis atau operasi.
Obat tersebut mampu membunuh kuman penyebab infeksi, baik di rumah maupun dibawa ke mana saja dalam aktivitas bersama keluarga. Povidone Iodine, menurut Gia, memiliki spektrum yang luas, efektivitas tinggi, daya tahan lama, kompatibilitas kulit yang baik juga tersedia secara luas.
Selain menjaga keselamatan dan kesehatan anak-anak, orang tua juga harus menjaga kesehatannya juga dengan senantiasa memperhatikan kebersihan personal.
Pertolongan Medis Setelah Kepala Terbentur
Saat anak mulai aktif bermain, kepala anak bisa saja terbentur dan benjol. Hal ini sangat mungkin terjadi dan kerap dianggap wajar. Namun, pakar kedaruratan anak-anak dari Tiny Hearts Eduation, Nikki Jurcutz, mengingatkan dalam beberapa kasus hal ini perlu segera mendapatkan pertolongan medis.
Jurcutz menjelaskan, ada tiga situasi yang mengharuskan orang tua untuk segera membawa buah hatinya ke rumah sakit. Pertama, jika anak terbentur atau terjatuh lebih dari dua kali tanpa disertai gejala apa pun.
Kedua, jika anak mengalami pingsan setelah cedera kepala. Terakhir, jika anak mengalami cedera kepala lalu muntah lebih dari satu kali. “Pada situasi itu Anda perlu menelepon ambulans segera setelah anak mengalami benturan di kepala. Bahkan, jika mereka terlihat baik-baik saja, bahkan jika mereka terlihat tidak mendarat dengan keras, bahkan jika itu adalah sebuah kecelakaan,” kata Jurcutz seperti dilansir dari The Sun, Rabu (12/7/2023).
Menurut dia, semua itu adalah tanda-tanda dari cedera kepala sedang hingga berat, yang bisa mengindikasikan bahwa otak telah mengalami kerusakan. Karena itu, penting untuk segera mendapatkan perhatian medis yang benar dan menyeluruh.
Jurcutz juga mengungkapkan apa yang harus dilakukan jika anak mengalami cedera ringan. Untuk kasus ini, orang tua cukup mengobatinya di rumah dengan kompres air dingin selama 10 menit. “Sambil diawasi, dan pergilah ke dokter jika Anda melihat sesuatu yang mengkhawatirkan,” kata dia.
Sementara itu, Layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) menyatakan bahwa sebagian besar cedera kepala tidak serius. Akan tetapi, penting untuk mendapatkan pertolongan medis jika anak mengalami gejala apa pun setelah cedera kepala, yang mengindikasikan kemungkinan mengalami gegar otak.
Gejala-gejala yang harus diwaspadai setelah mengalami cedera kepala, termasuk pingsan, muntah sejak cedera, sakit kepala yang tidak reda dengan obat penghilang rasa sakit, perubahan perilaku seperti menjadi lebih mudah tersinggung atau kehilangan minat, menangis lebih banyak dari biasanya, terutama pada bayi dan anak kecil), masalah dengan memori, atau jika pernah menjalani operasi otak di masa lalu. "Gejala biasanya dimulai dalam waktu 24 jam, tetapi kadang-kadang mungkin tidak muncul hingga tiga minggu," kata NHS.
Sebanyak 44,7 persen kecelakaan terjadi di rumah.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.